VII. FORMULASI STRATEGI
7.1 Analisis Matriks EFE Eksternal Factor Evaluation
Pada proses identifikasi untuk kondisi eksternal, diperoleh informasi mengenai faktor yang terkait dengan peluang opportunities dan ancaman
threats yang dihadapi oleh Loka Farm. Pengisian kuesioner dilakukan oleh manajer, wakil manajer dan pengawas produksi Loka Farm. Setelah itu dilakukan
penghitungan bobot setiap variabel yang ada pada faktor eksternal perusahaan dan juga peratingan. Hasil perkalian bobot dan rating yang diperoleh, maka akan
diperoleh nilai skor. Berikut ini hasil perbandingan rata-rata matriks EFE, perhitungan lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13 Matriks EFE Eksternal Factor Evaluation Faktor-faktor Eksternal
Rataan Rataan
No Peluang Bobot Rating
Skor A Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang
semakin membaik
0,118 3,66 0,431
B Perubahan pola permintaan masyarakat 0,095
3 0,285
C Kebijakan pemerintah yang mendukung
industri bunga potong 0,091 2,33 0,212
D Kemajuan teknologi informasi dan produksi
0,094 3
0,282
E Permintaan bunga krisan tinggi 0,085
3,33 0,283
F Daya tawar menawar pelanggan lemah
0,086 3,33
0,286
Ancaman G Adanya perdagangan bebas antar negara
0,070 2,33
0,163
H Banyaknya perusahaan sejenis di Jawa
Barat 0,052 2,33 0,121
I
Adanya produk subtitusi bunga krisan 0,045
2,33 0,104
J
Daya tawar menawar pemasok bibit dan saprotan tinggi
0,079 1,66 0,131
K Kualitas bibit krisan yang tidak terjamin 0,090
1 0,090
L Pasokan bibit krisan tidak pasti 0,086
1 0,086
Jumlah 2,476
Berdasarkan perhitungan Matriks EFE yang ada pada tabel diatas dapat diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin membaik
merupakan faktor eksternal yang sangat berpengaruh terhadap Loka Farm. Hal ini dapat dilihat dari hasil pembobotan sebesar 0,118 yang merupakan hasil
pembobotan terbesar apabila dibandingkan dengan faktor peluang lainnya. Respon Loka Farm terhadap pertumbuhan ekonomi yang semakin kondusif, cukup tinggi.
Pertumbuhan ekonomi yang baik membuat peluang usaha bunga potong krisan menjadi lebih besar karena permintaan dan penawaran akan terus mengalami
peningkatan, meningkatnya pendapatan masyarakat dan pengetahuan masyarakat akan keindahan sehingga pola konsumsi masyarakat pun dapat bergeser.
Kemajuan teknologi yang semakin pesat saat ini juga memberikan peluang yang baik bagi Loka Farm. Penggunaan teknologi modern, maka kegiatan-kegiatan
dalam bidang produksi, informasi dan manajemen perusahaan dapat dilakukan secara efektif. Disamping itu, Loka Farm juga merespon peluang-peluang yang
ada dengan baik seperti permintaan yang tinggi dan daya tawar menawar pelanggan lemah. Kebijakan pemerintah tidak mendapatkan respon yang baik oleh
Loka Farm, karena dalam realisasinya keuntungan dari adanya kebijakan pemerintah tidak banyak dirasakan oleh Loka Farm untuk saat ini.
Selain peluang, berdasarkan perhitungan diatas dapat diketahui ancaman terbesar yang dihadapi oleh Loka Farm adalah kualitas bibit krisan yang tidak
terjamin di pasaran. Hal ini dapat dilihat pada jumlah pembobotan rata-rata sebesar 0,090 atau lebih besar dibandingkan faktor lainnya. Kualitas bibit yang
tidak terjamin maka akan berpengaruh terhadap kegiatan produksi yang menjadi tidak efektif dan dapat menyebabkan meningkatnya biaya produksi, sehingga
Loka Farm memberikan respon yang sangat tinggi karena hal ini demi kelangsungan usahanya. Ancaman terbesar kedua berasal dari pasokan bibit yang
tidak pasti, yaitu diberi bobot dengan nilai 0,086. Karena dengan ketiadaan bibit produksi yang pasti, maka kegiatan produksi dapat terhambat dan kontinyuitas
produksi tidak dapat terjaga. Ancaman lainnya yang harus dapat perhatian adalah daya tawar pemasok tinggi, perdagangan bebas antar negara, persaingan
perusahaan sejenis di Jawa Barat dan adanya produk subtitusi. Total skor yang dihasilkan pada perhitungan Matriks EFE ini sebesar
2,476, artinya respon yang diberikan oleh Loka Farm kepada lingkungan eksternal tergolong sedang dalam menjalankan strategi untuk memanfaatkan peluang dan
menghindari ancaman.
7.2 Analisis Matriks IFE Internal Factor Evaluation