tengah bunga tidak terlihat adanya benangsari, sehingga apabila bunga terlalu mekar maka bunga bagian tengah akan mengembang dan mahkota
sebelah luar akan terlihat sedikit. Di Indonesia jenis ini dikenal dengan bentuk kancing.
c. Spider
Mahkota terlihat menggulung, sehingga terlihat memanjang dan menyebar ke hampir semua bagian bunga dan tidak terlihat adanya bagian tengah
seperti jenis anemone dan single. Di Indonesia jenis dikenal dengan bentuk jarum.
d. Pompom
Mahkota berkembang sama panjangnya, sehingga bentuk bulat seperti pingpong, biasa disebut pompom.
e. Dekoratif
Mahkota bunga bagian luar berkembang lebih panjang dari bagian tengah, sehingga seperti pompom tetapi tumbuh lebih besar dan membuka.
2.2.1. Syarat Tumbuh
Persyaratan kebutuhan hidup tanaman bunga krisan meliputi: suhu, cahaya matahari, air, tempat tumbuh dan perlakuan perawatan yang sesuai.
Suhu. Pengaruh suhu berkaitan dengan proses asimilasi, yaitu
pembentukan cadangan makanan dan proses disimilasi yaitu penguraian makanan dan pernafasan. Di daerah tropis, seperti Indonesia, temperatur yang paling baik
untuk pertumbuhan tanaman krisan pada siang hari adalah antara 20°C – 26°C. Toleransi tanaman krisan terhadap faktor temperatur untuk tetap tumbuh baik
adalah antara 17°C – 30°C. Temperatur berpengaruh terhadap kualitas pembungaan krisan. Temperatur yang ideal untuk pembungaan yaitu antara 16°C
- 18°C. Pada temperatur yang tinggi lebih dari 18°C bunga krisan cenderung berwarna kusam, sedangkan temperatur yang rendah kurang dari 16°C
berpengaruh baik terhadap warna bunga, karena cenderung makin cerah.
Mengingat tanaman krisan membutuhkan temperatur untuk pertumbuhan antara 20°C – 26° C dan pembungaan pada temperatur 16°C – 18°C dengan kelembaban
udara antara 70 - 80 persen, maka lokasi yang cocok untuk budidaya tanaman ini
adalah di daerah berketinggian antara 700–1200 m dari permukaan laut. Cahaya. Agar mendapatkan bunga yang berkualitas baik, tanaman bunga
krisan Chrysanthemum sp membutuhkan cahaya yang lebih lama dari panjang hari normal. Penambahan panjang hari dapat dilakukan dengan penyinaran buatan,
setelah matahari terbenam atau selama periode gelap. Penyinaran dilakukan selama satu bulan untuk memacu pertumbuhan tinggi tanaman dan menunda masa
generatif. Sumber cahaya buatan yang umum digunakan adalah lampu esensial dengan ukuran 13 - 16 watt. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lampu esensial
lebih mempercepat pertumbuhan generatif tanaman krisan dibandingkan dengan lampu pijar. Penambahan penyinaran yang terbaik adalah pada tengah malam
antara pukul 22.00 – 02.00. Jarak antar lampu adalah 2,35 meter dan lampu dipasang setinggi 2,5 meter dari tanaman. Periode pemasangan lampu dilakukan
sampai batas tertentu fase vegetatif ± 4 minggu.
Kelembaban Udara.
Tanaman krisan umumnya membutuhkan kondisi kelembaban udara RH tinggi. Pada fase pertumbuhan awal, seperti
perkecambahan benih atau pembentukan akar bibit setek, diperlukan kelembaban
udara antara 90 - 95 persen. Tanaman muda sampai dewasa tumbuh dengan baik pada kondisi kelembaban udara antara 70 - 80 persen. Hujan deras atau keadaan
curah hujan tinggi yang langsung menerpa tanaman krisan juga menyebabkan tanaman mudah roboh, rusak, dan kualitas bunganya rendah. Oleh karena itu
pembudidayaan krisan di daerah bercurah hujan tinggi dapat dilakukan di dalam green house atau bangunan rumah plastik dan rumah kaca.
Kebutuhan Air.
Bunga krisan tumbuh dengan baik jika kebutuhan airnya tercukupi. Banyaknya penyiraman dan frekuensi penyiraman bunga krisan
bergantung pada cuaca suhu, angin dan cahaya, jenis, ukuran tanaman, serta keadaan lingkungan. Kelebihan air tidak bagus untuk pertumbuhan tanaman
bunga krisan, sedangkan kekeringan dapat menimbulkan terjadinya dehidrasi yang berakibat pada pertumbuhannya yang tidak baik. Penyiraman dilakukan sebanyak
dua kali sehari sampai dengan tahap pemanenan.
Tanah.
Krisan dapat tumbuh pada setiap jenis tanah tergantung penanganannya. Tanah yang ideal untuk tanaman krisan adalah bertekstur
lempung berpasir, mempunyai drainase dan aerasi yang baik dan mengandung bahan organik yang tinggi dengan pH sedikit asam. Tingkat kemasaman tanah
yang baik untuk pertumbuhan tanaman krisan adalah sekitar 5,5 sampai 6,5.
2.2.2 Bunga Krisan Sebagai Produk