pemasaran tidak langsung, dapat melalui beberapa perantara di antaranya pedagang grosir, pemborong, pengecer dan langsung ke konsumen akhir.
Gambar 1 Saluran Pemasaran Produk Secara Umum
Sumber: Kotler 1997
2.4 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Turnip 2004 yang mengenai formulasi strategi pengembangan teh hijau, dapat dilihat bahwa hasil Analisis
Matriks EFE menunjukan bahwa nilai rata-rata dengan skor adalah 2,4433, yang berarti perusahaan dapat memanfaatkan peluang-peluang yang ada dan mengatasi
ancaman-ancaman yang dihadapi perusahaan. Sementara itu, hasil dari Analisis Matriks IFE menunjukan nilai rata-rata dengan skor 2,5388 yang menunjukan
bahwa perusahaan mampu memanfaatkan kekuatan dan mengurangi kelemahan yang di miliki. Berdasarkan matriks IE dapat diketahui bahwa posisi perusahaan
berada pada posisi V, yang berarti mampu menerapkan strategi pertahankan dan pelihara dengan strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Tahap
Produsen Produsen
Produsen
Grosir
Pengecer
Konsumen Konsumen
Konsumen Pengecer
Produsen
Grosir
Pemborong
Pengecer
Konsumen
pencocokan dengan menggunakan matriks SWOT yang kemudian dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan matriks QSPM.
Dari hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Lusiana 2005, mengenai analisis kelayakan usaha bunga potong krisan Glory Farm Kabupaten
Cianjur. Alat analisis yang dipakai adalah Net Present Value NPV, Net Benefit Cost Ratio Net BC Ratio, Internal Rate of Return IRR dan Payback Period.
Analisis dilakukan pada dua pola, yaitu pola 1 adalah usaha berjalan pembibitan mandiri dan penanaman mitra, pola 2 adalah pola usaha alternatif pembibitan
dan penanaman mandiri. Hasil analisis kriteria investasi yang menggunakan discount rate rata-rata modal yaitu sebesar 8,5 persen, hasilnya menunjukan
bahwa kedua pola usaha layak secara finansial, namun hasil analisis memperlihatkan bahwa pola 2 lebih layak dibandingkan dengan pola 1.
Utami 2003, melakukan penelitian mengenai analisis pengambilan keputusan strategi bauran pemasaran bunga potong krisan pada PT Saung
Mirwan. Alat analisis yang digunakan adalah Proses Hierarki Analisis PHA. Berdasarkan hasil analisis dengan metode PHA, dapat diketahui bahwa prioritas
menyeluruh menempatkan sasaran meningkatkan pangsa pasar dan mengoptimalkan pendapatan sebagai prioritas utama. Prioritas kedua adalah
sasaran meminimumkan biaya produksi, dan prioritas ketiga adalah sasaran meningkatkan daya saing.
Nurmawati 2003 melakukan penelitian mengenai analisis strategi pengembangan pasar produk bunga potong Kasus PT. Alam Indah Bunga
Nusantara, Cipanas. Analisis kuantitatif digunakan pada Analisis Matriks IFE, Analisis Matriks EFE, Analisis Matriks IE dan Matriks SWOT. Sedangkan untuk
penentuan prioritas rekomendasi strategi pengembangan pasar menggunakan matriks QSPM. Berdasarkan Analisis Matriks IFE didapat nilai total skor sebesar
3,023 menunjukan posisi internal perusahaan yang kuat dalam menggunakan kekuatan dan memperbaiki kelemahan yang ada, sedangkan Analisis Matriks EFE
menghasilkan total nilai skor sebesar 2,764 menunujukan posisi eksternal perusahaan rata-rata dalam memanfaatkan peluang dan mengatasi ancaman yang
ada. Tahap pencocokan menggunakan Matriks SWOT kemudian dilanjutkan dengan penentuan prioritas strategi dengan menggunakan QSPM.
Penelitian tentang krisan yang telah dilakukan sebelumnya memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang dilakukan penulis.
Persamaannya adalah memformulasikan strategi suatu usaha dengan menggunakan metode yang sama. Perbedaannya adalah kegiatan-kegiatan yang
dilakukan dalam penelitian ini. Untuk memprioritaskan strategi, penulis menggunakan Road Map Strategi yang bertujuan agar strategi yang dijalankan
berjalan dengan baik berdasarkan waktu penerapannya. Manfaat dari penggunaan Road Map Strategi adalah perjalanan lebih terarah, strategi jelas dalam artian
tidak ada tumpang tindih strategi, kegiatan terpetakan, kondisis awal teridentifikasi secara menyeluruh dan strategi yang diambil dipahami menyeluruh
oleh semua pihak sehingga semua mengetahui tugas masing-masing dalam pelaksanaan strategi.
III. KERANGKA PEMIKIRAN
3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1 Strategi
Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan organisasi dalam
menghadapi tantangan dan ancaman yang dihadapi dan potensial untuk dihadapi di masa mendatang oleh organisasi yang bersangkutan Yosida, 2006 : 22.
Strategi mencerminkan kesadaran perusahaan mengenai bagaimana, kapan dan dimana ia harus bersaing.
Strategi erat kaitannya dengan pemenuhan tujuan organisasi. Menurut Grant dalam Yosida 2006, strategi digunakan untuk memenuhi tiga tujuan
organisasi, yaitu: 1. Strategi sebagai pendukung untuk pengambilan keputusan
2. Strategi sebagai sarana koordinasi dan komunikasi 3. Strategi sebagai konsep.
3.1.2 Manajemen Strategi
Perubahan yang terjadi dalam persaingan dianggap sebagai ancaman oleh perusahaan tertentu, namun perusahaan sejenis menafsirkan sebagai sesuatu
peluang besar. Dengan kata lain, ancaman ataupun peluang bisnis sangat ditentukan oleh bagaimana kemampuan organisasi bisnis memahaminya, untuk
kemudian menganalisnya dan merespon dalam bentuk sikap dan tindakan. Dalam realitanya untuk menghadapi berbagai perubahan yang sedang dan akan terus