III. KERANGKA PEMIKIRAN
3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1 Strategi
Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan organisasi dalam
menghadapi tantangan dan ancaman yang dihadapi dan potensial untuk dihadapi di masa mendatang oleh organisasi yang bersangkutan Yosida, 2006 : 22.
Strategi mencerminkan kesadaran perusahaan mengenai bagaimana, kapan dan dimana ia harus bersaing.
Strategi erat kaitannya dengan pemenuhan tujuan organisasi. Menurut Grant dalam Yosida 2006, strategi digunakan untuk memenuhi tiga tujuan
organisasi, yaitu: 1. Strategi sebagai pendukung untuk pengambilan keputusan
2. Strategi sebagai sarana koordinasi dan komunikasi 3. Strategi sebagai konsep.
3.1.2 Manajemen Strategi
Perubahan yang terjadi dalam persaingan dianggap sebagai ancaman oleh perusahaan tertentu, namun perusahaan sejenis menafsirkan sebagai sesuatu
peluang besar. Dengan kata lain, ancaman ataupun peluang bisnis sangat ditentukan oleh bagaimana kemampuan organisasi bisnis memahaminya, untuk
kemudian menganalisnya dan merespon dalam bentuk sikap dan tindakan. Dalam realitanya untuk menghadapi berbagai perubahan yang sedang dan akan terus
berlangsung, maka organisasi bisnis harus semakin mengambangkan dan mengandalkan pada kekuatan dan kemampuan strateginya.
Pernyataan misi yang baik mengungkapkan pelanggan, produk, atau jasa, pasar, teknologi, pemikiran untuk bertahan hidup, falsafah konsep diri, pemikiran
untuk citra publik dan pemikiran untuk karyawan. Sembilan komponen dasar ini berfungsi sebagai kerangka kerja praktis untuk mengevaluasi dan menuliskan
pernyataan misi. Langkah pertama dalam manajemen strategi, pernyataan misi menyediakan arah untuk semua aktifitas perencanaan.
Robinson 1997 : 20 menyatakan bahwa, manajemen strategi dapat diartikan sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan yang di awali dengan visi
dan misi yang kemudian dapat menghasilkan perumusan formulasi dan pelaksanaan implementasi rencana-rencana yang akan dirancang untuk mencapai
sasaran perusahaan. Implementasi strategi bertumpu pada alokasi dan pengorganisasian sumberdaya manusia SDM yang diwujudkan melalui
penetapan struktur organisasi, mekanisme kepemimpinan yang berjalan beserta budaya perusahaan. Lebih luas lagi, aktivitas ini mencakup distribusi kerja
diantara individu dan kelompok kerja dengan mempertimbangkan tingkatan manajemen, tipe pekerjaan, pengelompokan bagian pekerjaan serta mengusahakan
agar bagian-bagian itu menyatu seluruhnya dalam sebuah tim sehingga mereka dapat bekerja secara efektif dan efisien.
Pembuatan manajemen strategi ini memfokuskan pada memadukan manajemen pemasaran, keuangan akunting, produksi operasi, penelitian dan
pengembangan serta sistem informsi komputer untuk mencapai keberhasilan organisasi. Manajemen strategi memungkinkan suatu organisasi untuk lebih pro
aktif ketimbang reaktif dalam membentuk masa depan sendiri. Hal ini memungkinkan suatu organisasi untuk mengawali dan mempengaruhi aktifitas
sehingga dengan demikian dapat dengan keras mengendalikan tujuan sendiri. Menurut David 2004 : 5. Manfaat dari manajemen strategi adalah manfaat
keuangan dalam artian dapat mendatangkan laba dan juga manfaat non keuangan. Proses manajemen strategi terdiri dari tiga tahap yaitu perumusan strategi,
implementasi strategi dan evaluasi strategi. 1. Perumusan strategi, termasuk pengembangan misi bisnis, mengenali
peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menetapkan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan obyektif jangka panjang, menghasilkan
strategi alternatif, dan memilih strategi tertentu untuk dilaksanakan. 2. Implementasi strategi, menuntut perusahaan untuk menetapkan obyektif
tahunan, memperlengkapi dengan kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumderdaya sehingga strategi yang dirumuskan dapat
dilaksanakan; implementasi strategi termasuk mengembangkan budaya mendukung strategi, menciptakan struktur organisasi yang efektif,
mengubah arah usaha pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memanfaatkan sistem informasi dan menghubungkan kompensasi
karyawan dengan prestasi organisasi. 3. Evaluasi strategi, adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Para
manajer sangat perlu mengetahui kapan strategi tertentu tidak berfungsi dengan baik, sehingga evaluasi strategi perlu dilakukan. Semua strategi
dapat dimodifikasi di masa depan karena faktor-faktor eksternal dan internal selalu berubah. Tiga macam aktifitas mendasar untuk
mengevaluasi strategi adalah 1 meninjau faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi sekarang, 2 mengukur prestasi, dan
3 mengambil tindakan korektif. Proses manajemen strategi harus di dasarkan pada keyakinan bahwa
organisasi seharusnya terus-menerus memonitor peristiwa dan kecenderungan internal dan eksternal sehingga dapat melakukan perubahan tepat waktu.
Kecepatan dan besaran perubahan yang mempengaruhi organisasi bertambah secara dramatis. Proses manajemen strategi bertujuan memungkinkan organisasi
menyesuaikan diri secara efektif untuk berubah dalam jangka panjang. Proses manajemen strategi harus dilaksanakan secara terus menerus karena bersifat
dinamis dan berkelanjutan.
Umpan Balik
Perumusan Strategi Implementasi Strategi
Evaluasi Strategi
Gambar 2 Model Manajemen Strategi
Sumber: David, 2004 hal 14
Proses manajemen strategis paling baik dapat dipelajari dan diterapkan menggunakan suatu model. Setiap model menggambarkan semacam proses.
Kerangka kerja yang di ilusterasikan pada Gambar 2 diterima secara luas, model
Melakukan Audit Eksternal
Mengembang kan
Pernyataan Visi
Mengalokasik an
Sumberdaya
Melakukan Audit Internal
Menetapkan Kebijakan dan
Sasaran Tahunan
Menetapkan Sasaran
Jangka Panjang
Menghasilkan, Mengevaluasi,
dan Memilih Strategi
Mengukur Mengevalu
asi Prestasi
pemahaman dari proses manajemen strategis. Model ini tidak menjamin sukses, tetapi menggambarkan pendekatan yang jelas dan praktis untuk merumuskan,
mengimplementasikan dan mengevaluasi strategi. Adanya model rangkaian manajemen yang berisi langkah-langkah yang
diambil, akan memudahkan pihak perusahaan untuk mengambil kebijakan yang tepat sasaran. Rumusan alternatif strategi yang dihasilkan tersebut akan dievaluasi
sebelum di implementasikan, karena dengan adanya strategi baru akan mengakibatkan terjadinya perubahan. Pelaksanaan strategi yang terpilih,
perusahaan harus melihat seberapa efektifkah pelaksanaan dan kepentingan dari strategi ini. Aspek-aspek tingkah laku, budaya dan politik dari proses
menghasilkan dan memilih strategi selalu penting untuk dipertimbangkan dan di kelola.
3.1.3 Perencanaan Strategi Menurut Kotler 1997 : 56, perencanaan strategi bisnis adalah proses