guru 5
Keseriusan dalam mengikuti pelajaran dan penjelasan guru
3,03 Tinggi
2,91 Tinggi
6 Keaktifan dalam mengajukan
dan menjawab pertanyaan di kelas
3,09 Cukup
2,63 Cukup
7 Keseriusan saat berdiskusi
3,03 Tinggi
2,81 Tinggi
8 Ketepatan waktu
pengumpulan tugas 3,25
Tinggi 3,24
Tinggi 9
Kejujuran dalam mengerjakan tes
2,88 Tinggi
2,81 Tinggi
Berdasarkan hasil analisis dapat dilihat bahwa rata-rata hasil belajar afektif siswa kelas eksperimen mencapai 27,90 atau mencapai persentase skor 79,84,
sehingga termasuk kriteria “Baik”. Skor rata-rata afektif siswa kelas kontrol mencapai 27.01 atau mencapai persentase skor 75.04, sehingga termasuk
kriteria “Baik”. Dari hasil analisis di atas, rata-rata hasil belajar afektif kelas eksperimen
lebih tinggi dibandingkan kontrol. Hal ini menunjukkan hasil belajar afektif kelas eksperimen lebih baik dari pada kontrol.
4.1.1.6 Analisis Deskriptif Data Hasil Belajar Psikomotorik
Penilaian aspek psikomotorik siswa digunakan untuk mengetahui perbedaan aktivitas dan kemampuan fisik siswa kelas ekperimen dan kelas
kontrol. Rata-rata hasil belajar psikomotorik disajikan dalam lampiran 40 dan 41 dan terangkum dalam Tabel 4.8
Tabel 4.8 Rata-Rata Skor Tiap Aspek Psikomotor
No. Aspek
Eksperimen Kontrol
Rerata Kategori Rerata Kategori
1. Kemampuan siswa dalam
menempatkan diri dalam 3,18
Tinggi 3,01
Tinggi
kelompok 2.
Persiapan alat dan bahan praktikum reaksi pengendapan
3,32 Tinggi
3,25 Tinggi
3. Keterampilan dalam
menggunakan alat pipet tetes 3,59
Sangat Tinggi
3,47 Sangat
Tinggi 4.
Keterampilan melaksanakan praktikum reaksi pengendapan
3,26 Tinggi
3,28 Tinggi
5. Dinamika kelompok kerja
sama 3,38
Tinggi 3,21
Tinggi 6.
Efisiensi dalam bekerja 3,26
Tinggi 3,44
Sangat Tinggi
7. Ketepatan dalam melakukan
pengamatan dan pencatatan data percobaan reaksi pengendapan
3,29 Tinggi
3,40 Tinggi
8. Kebersihan tempat dan alat
praktikum setelah selesai praktikum
3,34 Tinggi
3,28 Tinggi
9. Kemampuan dalam membuat
laporan hasil praktikum reaksi pengendapan
3,09 Tinggi
3,24 Tinggi
Skor rata-rata psikomotorik siswa kelas eksperimen mencapai 29,69 dengan persentase skor 82,48,
memiliki kriteria “Baik”, sedangkan kelas kontrol mencapai 29,57 dengan persentase skor 82,15, memiliki
kriteria “Baik”. Dari hasil perhitungan, rata-rata nilai aspek psikomotorik siswa kelas
eksperimen dan kontrol sama-sama mencapai kriteria “Baik”. Tetapi dilihat dari
rata-rata nilainya, kelas eksperimen menghasilkan nilai rata-rata psikomotorik lebih tinggi daripada kelas kontrol.
4.1.1.7 Analisis Deskriptif terhadap Angket Tanggapan Siswa
Penilaian tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang telah dilakukan pada kelas eksperimen .Tiap aspek dianalisis untuk mengetahui tanggapan siswa
terhadap pembelajaran kimia materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Rata-rata tanggapan siswa terhadap pembelajaran kimia terangkum dalam lampiran 42 dan
terangkum dalam tabel 4.9
Tabel 4.9 Rata-Rata skor tiap Aspek tanggapan siswa No
Pertanyaan Jawaban
SS S
TS STS
1 Jurusan IPA sesuai dengan minat dan bakat
yang saya miliki 24,24
48,48 27,27
0,00 2
Saya merasa kesulitan memahami mateeri KSP di awal pembelajaran
33,33 57,58
9,09 0,00
3 Saya ingin mendalami materi KSP dengan
mencari informasi di luar jam pelajaran 42,42
51,52 12,12
0,00 4
Pelaksanaan pembelajaran PBI membuat saya tertarik dan senang dengan materi
KSP 60,61
39,39 0,00
0,00
5 Pembelajaran
PBI menarik
karena dihubungkan dengan masalah nyata atau
dalam kehidupan sehari-hari 33,33
57,58 6,06
0,00
6 Pembelajaran PBI membuat saya berani
bertanya atau menjawab pertanyaan teman dan guru
36,36 54,55
9,09 0,00
7 Pembelajaran PBI membuat saya berani
bertanya atau menjawab pertanyaa teman dan guru
39,39 42,42
15,15 0,00
8 Pembelajaran PBI membuat saya lebih
mudah memahami
materi dan
menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan KSP
60,61 39,39
0,00 0,00
9 Pembelajaran PBI membuat saya lebih
termotivasi untuk belajar 48,48
51,52 0,00
0,00 10 Pembelajaran PBI sesuai untuk materi KSP
3,03 78,79
18,18 0,00
Menurut hasil angket tanggapan, 27,27 siswa menyatakan bahwa jurusan IPA tidak sesuai dengan minat dan bakat mereka, dan 57,58 siswa mengalami
kesulitan memahami materi KSP di awal pembelajaran, setelah diberikan pembelajaran PBI lebih dari 60 siswa menjadi tertarik dan senang dengan
materi KSP, dan sebanyak 51,52 siswa menjadi termotivasi. Selain itu partisipasi siswa juga dirasakan lebih meningkat pada saat pembelajaran, hal ini
dapat dibuktikan lebih dari 50 siswa berusaha mencari informasi di luar jam pelajaran, sebanyak 54,55 aktif memberikan pendapat dan jawaban saat PBM
berlangsung, dan 42,42 siswa aktif bertanya dan memberikan jawaban atas
setiap pertanyaan yang dilontarkan oleh guru, serta 60,61 siswa merasa lebih mudah memahami materi dan menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan
materi KSP. Sebanyak 78,79 siswa menyatakan model pembelajaran PBI sesuai untuk materi kelarutan dan hasil kali kelarutan KSP. Sehingga dapat
disimpulkan dari hasil analisis deskriptif terhadap angket tanggapan siswa menyatakan bahwa sebagian besar siswa tertarik dengan model pembelajaran PBI
yang diterapkan.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Kondisi Awal
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran PBI terhadap hasil belajar siswa. Pembelajaran dirancang untuk mengarahkan
siswa agar dapat menguasai dan memahami konsep kimia dan keterkaitannya sehingga siswa belajar tidak sekedar menghafal konsep, dan belajar akan lebih
bermakna. Hal ini akan mengakibatkan hasil belajar siswa semakin meningkat. Materi yang dipilih dalam penelitian ini adalah kelarutan dan hasil kali kelarutan.
Hal ini karena banyak siswa yang kesulitan dalam memahami materi ini dikarenakan banyaknya konsep yang terdapat dalam materi yang saling
berhubungan satu sama lainnya serta diperukan ketelitian dalam pengerjaan soal. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 Mei 2013 sampai 24 Mei 3013 di SMA
Negeri 1 Pemalang. Analisa data dari penelitian ini dilakukan secara statistik dan deskriptif.
Berdasarkan hasil uji normalitas, homogenitas, dan uji kesamaan varians kelas-kelas dalam populasi terhadap hasil ulangan akhir sekolah UAS semester