Uji Normalitas Uji Hipotesis Uji Ketuntasan Belajar

F = varians terbesar varians terkecil Menghitung jumlah kuadrat rata-rata RY RY = X 2 n Menghitung jumlah kuadrat antarkelompok AY AY = X i 2 n − RY Menghitung jumlah kuadrat total JK tot JK tot = X i 2 Menghitung jumlah kuadrat dalam kelompok DY DY = JK tot − RY − AY Sudjana, 2002:305. Tabel 3.11 Ringkasan Anava Satu Jalur Sumber Variasi Dk JK KT F Rata –rata 1 RY k = RY : 1 A D Antarkelompok k – 1 AY A = AY : k – 1 Dalam Kelompok ∑ n i – 1 DY D = DY : ∑ n i – 1 Total ∑ n i ∑  2 Dari perhitungan diperoleh F hitung = 0,19 dan F tabel = 2,26. Dengan demikian dapat disimpulkan tidak ada perbedaan rata –rata nilai ulangan akhir kimia semester gasal kelas XI-IPA dari keseluruhan anggota populasi. Perhitungan kesamaan rata-rata antar kelas dalam kelompok anava satu jalur dapat dilihat dalam lampiran 6.

3.8.2 Analisis Tahap Akhir

3.8.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui normal tidaknya data yang akan dianalisis dan menguji hipotesis. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi- kuadrat dengan rumus:  2 = O i − E i 2 E i k i −1 Keterangan :  2 = Nilai chi kuadrat O i = Frekuensi yang diperoleh E i = Frekuensi yang diharapkan k = Banyak kelas interval i = 1,2,3,....,k Sudjana, 2002:273. Harga  2 hitung yang diperoleh dikonsultasikan dengan  2 tabel dengan taraf signifikan 5 dan derajat kebebasan dk = k-3. Data dinyatakan berdistribusi normal jika  2 hitung  2 1- αk-3 . 3.8.2.2 Uji Kesamaan Dua Varians Uji kesamaan dua varians bertujuan untuk mengetahui apakah hasil pre-test dan post-test kelas kontrol dan eksperimen mempunyai varians yang sama atau tidak, sehingga dapat digunakan untuk menentukan rumus t-tes yang digunakan dalam uji hipotesis akhir. Pasangan hipotesis yang akan diuji adalah: H :s 2 1 = s 2 2 H a : s 2 1 ≠ s 2 2 dengan : s 2 1 = varians kelas eksperimen dan s 2 2 = varians kelas kontrol. Rumus uji kesamaan dua varians : F = varians terbesar varians terkecil Sudjana, 2002:250. H diterima jika harga F 0,975nb-1:nk-1 ≤ F hitung ≤ F 0.025nb-1:nk-1 taraf signifikan 5 yang berarti kedua kelas mempunyai varians data yang tidak berbeda sehingga diuji dengan rumus t . Peluang yang digunakan adalah ½ α α=5, dk untuk pembilang = n 1 -1 dan dk untuk penyebut = n 2 -1.

3.8.2.3 Uji Hipotesis Uji Ketuntasan Belajar

Uji hipotesis digunakan untuk membuktikan kebenaran dari hipotesis yang diajukan. Pengujian hipotesis dalam penelitian yang telah dilakukan menggunakan uji satu pihak yakni uji ketuntasan belajar. Uji ketuntasan bertujuan untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar kimia pada kelas eksperimen dan kontrol. Hipotesis yang diuji dalam analisis: 80 belum mencapai ketuntasan belajar ≥ 80 telah mencapai ketuntasan belajar Rumus yang digunakan: t = x − μ s n Keterangan: μ = Rata-rata batas ketuntasan belajar s = Standar deviasi n = Banyaknya siswa x = Rata-rata nilai yang diperoleh Kriteria pengujiannya adalah Ho ditolak jika t hitung t tabel dengan taraf signifikan α = 5, dk = n-1, hal ini berarti hasil belajar telah mencapai ketuntasan belajar. Selain dihitung ketuntasan belajar individu, masing-masing kelas juga dihitung ketuntasan belajar klasikal keberhasilan kelas. Menurut Mulyasa 2007:99 keberhasilan kelas dapat dilihat dari sekurang-kurangnya 85 dari jumlah siswa yang ada di kelas tersebut telah mencapai ketuntasan individu. Rumus yang digunakan untuk mengetahui ketuntasan klasikal = Jumlah siswa dengan nilai 80 Jumlah siswa × 100

3.8.2.4 Uji Pendukung

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBERIKAN ALASAN DAN MENGIDENTIFIKASI KESIMPULAN

0 12 45

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYATAKAN HUBUNGAN SEBAB AKIBAT DAN NEGASI

0 10 41

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP

0 5 45

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING BERBANTUAN BUKU SAKU PADA HASIL BELAJAR KIMIA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN SISWA SMAN 1 AMBARAWA

0 38 237

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERORIENTASI PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN SISWA KELAS XISMA NEGERI 14 SEMARANG

2 46 139

PENGARUH KOLABORASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN INKUIRI TERBIMBING DILENGKAPI MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 3 28

ANALISIS AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA YANG DIBELAJARKAN MELALUI PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MACROMEDIA FLASH PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 2 23

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA DAN KEMAMPUAN MATEMATIK TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 3 32

PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

1 2 28

(ABSTRAK) Efektivitas Pembelajaran Inkuiri Berbasis ChemoEntre Preneurship terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Pokok Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan SMAN 1 Demak.

0 0 2