Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kimia merupakan pelajaran yang dianggap sulit oleh siswa, salah satunya dikarenakan kimia memiliki karakteristik yang bersifat abstrak, dan membuat peserta didik seringkali merasa kesulitan dalam memahami konsep pelajaran kimia Nirmalasari, 2011. Selain itu dalam mempelajari ilmu kimia diperlukan adanya pemahaman antar konsep Solahuddin dalam Melati, 2011. Di lain pihak kita tahu bahwa konsep dan prinsip kimia yang perlu dipelajari siswa sangat banyak dan terus menerus bertambah, serta berkaitan satu sama lainnya Melati 2011, mengemukakan bahwa siswa tidak bisa mengenali mana yang menjadi konsep kunci atau hubungan antar konsep guna memahami konsep tersebut, sehingga siswa tidak membangun konsep kimia secara fundamental pada saat belajar kimia. Selain itu menurut Andreany et al. 2011 kenyataan dilapangan siswa hanya menghafal konsep dan kurang mampu dalam menggunakan konsep tersebut jika menemui masalah dalam kehidupan nyata yang berhubungan dengan konsep yang dimiliki Hal ini nantinya akan menyebabkan munculnya kejenuhan siswa dalam belajar kimia, sehingga berakibat hasil belajar yang diperoleh kurang baik bahkan ada yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM. 1 Berdasarkan hasil observasi awal yang telah dilakukan di SMAN 1 Pemalang kelas XI-IPA diketahui bahwa hasil belajar siswa materi kelarutan dan hasil kali kelarutan masih tergolong rendah. Hal ini ditunjukkan dari rekap nilai ulangan harian siswa materi kelarutan dan hasil kali kelarutan dari tahun 20072008 sampai 20112012 masih banyak siswa yang belum bisa mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM di sekolah tersebut. Sehingga untuk mengatasinya guru mengadakan remidial sampai siswa dapat mencapai kriteria ketuntasan minimal KKM yang ditetapkan. Nilai KKM tahun 20072008 sampai 20102011 adalah 75, sedangkan untuk tahun pelajaran 20112012 adalah 80. Berikut ini adalah data nilai ulangan harian mata pelajaran kimia kelas XI-IPA dalam materi pokok kelarutan dan hasil kali kelarutan SMAN 1 Pemalang tahun ajaran 20072008 sampai 20112012 Tabel 1.1 Data Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Negeri 1 Pemalang materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Tahun Ajaran Rata-rata Presentase Ketuntasan Nilai Tertinggi Nilai Terendah 20072008 20082009 20092010 20102011 20112012 67,19 66,30 66,24 66,41 67,27 45,52 41,90 40,93 46,67 42,19 93 93 90 97 93 40 40 40 37 37 Sumber : Guru kimia SMA Negeri 1 Pemalang ibu Rina Pradiyanti, S.Pd Berdasarkan tabel 1.1 dapat menunjukkan bahwa mata pelajaran kimia masih dianggap sulit bagi sebagian besar siswa, khususnya pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan, dengan guru bidang studi kimia kelas XI Rina Pradiyanti, S.Pd, maka dugaan sementara pencapaian hasil belajar siswa yang kurang maksimal disebabkan karena pemahaman siswa dalam penguasaan konsep yang rendah dan salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah kurang tepatnya pemilihan model pembelajaran yang digunakan guru. Penelitian yang telah dilakukan oleh Melati 2010 menemukan bahwa kesulitan yang terjadi pada siswa dalam materi kelarutan dan hasil kali kelarutan salah satunya karena banyaknya konsep yang harus dipahami sedangkan siswa banyak yang belum menguasai konsep seperti konsep mol, reaksi ionisasi, kesetimbangan kimia, pH larutan asam dan basa. serta seringkali kesulitan dalam menghubungkan konsep. Selain itu Sunyono et al. 2009, menemukan kesulitan yang dialami siswa juga dikarenakan kurangnya guru memberikan contoh-contoh konkrit tentang reaksi-reaksi yang ada di lingkungan sekitar dan sering djumpai siswa. Menurut Afrizon et al. 2012 diperlukan suatu model pembelajaran yang hendaknya menghadapkan siswa pada kenyataan, dapat memberikan inisiatif untuk bertanya, mampu menjawab pertanyaan secara mandiri, siswa dapat menemukan konsep materi yang diajarkan melalui serangkaian kegiatan penyelidikan dan penelaahan lebih lanjut, sehingga dapat menciptakan pembelajaran bermakna. Menurut Sinambela 2008 untuk dapat membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran maka perlu adaya suatu pembelajaran yang berbasis masalah yang mencakup banyak teori belajar yang menekankan pada struktur kognitif siswa sehingga dengan sendirinya siswa akan mengkonstruk konsep dan prinsip ke dalam struktur kognitifnya, dalam hal ini adalah konsep dan prinsip kimia. Selain itu menurut Rutherford dan Ahlgren menyatakan bahwa siswa perlu diberikan pengalaman belajar otentik dan ketrampilan dalam memecahkan masalah dengan menghadapkan pada masalah yang kurang terstruktur, kontekstual, dan terbuka Redhana, 2011. Karena berbasis masalah, maka pembelajarannya dikendalikan oleh masalah sehingga siswa terbiasa dimulai dengan memecahkan masalah dan kemudian diajukan untuk memperoleh konsep dan prinsip pengetahuan yang baru transfer pengetahuan. Hal ini akan membuat siswa tidak hanya mempelajari konsep dan prinsip kimia saja secara hafalan tanpa makna melainkan mereka akan berusaha untuk menemukan dan memahami konsep serta prinsip kimia bahkan menghubungkannya dalam struktur kognitif mereka sehingga siswa akan memahami kimia secara bermakna. Jadi, dapat dikatakan bahwa dengan suatu model yang berbasis masalah akan memudahkan siswa dalam menemukan konsep dari suatu materi serta melatih kemampuan struktur kognitifnya sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Sehingga untuk pembelajarannya kita bisa menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction PBI. Menurut Ibrahim et al. 2005: 3 PBI merupakan model pembelajaran dimana siswanya dihadapkan pada simulasi, masalah nyata atau kehidupan sehari-hari, dan merupakan strategi pembelajaran yang menarik yang berperan untuk transfer pengetahuan, karena dalam PBI siswa dilatih untuk menjawab suatu permasalahan nyata yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari . Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan studi mengenai hasil belajar kimia materi kelarutan dan hasil kali kelarutan yang ditunjukkan pada penggunaan model pembelajaran Problem Based Instruction PBI. Penelitian ini terangkum dalam judul “EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION PBI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMAN 1 PEMALANG MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN ”

1.2 Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBERIKAN ALASAN DAN MENGIDENTIFIKASI KESIMPULAN

0 12 45

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYATAKAN HUBUNGAN SEBAB AKIBAT DAN NEGASI

0 10 41

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP

0 5 45

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING BERBANTUAN BUKU SAKU PADA HASIL BELAJAR KIMIA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN SISWA SMAN 1 AMBARAWA

0 38 237

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERORIENTASI PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN SISWA KELAS XISMA NEGERI 14 SEMARANG

2 46 139

PENGARUH KOLABORASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN INKUIRI TERBIMBING DILENGKAPI MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 3 28

ANALISIS AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA YANG DIBELAJARKAN MELALUI PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MACROMEDIA FLASH PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 2 23

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA DAN KEMAMPUAN MATEMATIK TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 3 32

PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

1 2 28

(ABSTRAK) Efektivitas Pembelajaran Inkuiri Berbasis ChemoEntre Preneurship terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Pokok Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan SMAN 1 Demak.

0 0 2