Tabel.3.6 Kriteria Tingkat Kesukaran Interval IK
Kriteria IK = 0,00
Terlalu Sukar 0,00 IK ≤ 0,30
Sukar 0,30 IK ≤ 0,70
Sedang 0,70 IK 1,00
Mudah IK = 1,00
Terlalu mudah Arikunto, 2009: 218.
Tabel 3.7 Rekapitulasi Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba
Kriteria Nomor Soal
Jumlah
Sangat Sukar -
Sukar 19, 21, 22, 29, 31, 32, 48, 49
8 Sedang
6, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 20, 24, 25, 27, 28, 30, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41,
42, 46, 47, 50 29
Mudah 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 15, 23, 26, 43, 44, 45
13 Sangat Mudah
- Contoh perhitungan tingkat kesukaran soal no.1 dapat dilihat pada lampiran 16.
3.6.4 Reliabilitas Soal
Sebuah tes dikatakan reliabel apabila hasil dari tes tersebut menunjukkan hasil yang relatif sama atau ajeg. Reliabilitas dihitung dengan teknik korelasi KR
– 21 dengan rumus :
r
11
= k
k − 1
1 − Mk
− M k
∙ V
t
Keterangan : r
11
= Reliabilitas secara keseluruhan Vt = St
2
= Variasi skor total M =
N
= Skor rata –rata
k = Jumlah butir soal
Arikunto, 2006: 93. Selanjutnya R
11
dikonsultasikan dengan r
tabel
dengan taraf signifikansi 5. Apabila harga R
11
r
tabel
maka soal tersebut reliabel.
Dari hasil perhitungan, pada taraf signifikansi 5 dan n = 34 diperoleh harga r
11
0,817 r
tabel
0,339, sehingga dapat disimpulkan bahwa soal tersebut reliabel dapat digunakan sebagai instrumen. Perhitungan reliabilitas soal uji coba
dapat dilihat pada lampiran 18.
3.6.5 Hasil Analisis Uji Coba Instrumen Tes
Soal tes yang telah diujicobakan dan dianalisis dapat digunakan sebagai soal pretest dan posttest jika memenuhi syarat antara lain: memenuhi syarat
“valid”, mempunyai daya pembeda minimal “cukup”, tingkat kesukaran minimal “sedang”, dan memenuhi syarat “reliabel”. Dari analisis hasil uji coba soal,
diperoleh soal layak dipakai 34 butir soal dan 30 butir soal dipakai sebagai soal pretest dan post test dengan komposisi jenjang sebagai berikut.
Aspek pengetahuan C1 sebanyak 8 soal = 26,67 ,
Aspek pemahaman C2 sebanyak 14 soal = 46,67 , Aspek penerapan C3 sebanyak 8 soal
= 26.67 , Tabel 3.8 Hasil Analisis Uji Coba Soal
Kriteria Nomor soal
Soal layak pakai
1, 2, 3, 4, 6, 7, 9, 12, 13, 14, 17, 19 , 20, 22, 23, 24, 28, 29, 30, 31, 32, 35, 36, 37, 38, 39, 41, 42, 43, 44,
45, 46, 48, 50 34 soal
Soal dipakai 1, 2, 3, 4, 6, 7, 9, 12, 13, 17, 19, 20, 22, 23, 24, 28, 29, 30,
31, 35, 36, 37, 38, 39, 41, 42, 43, 45, 45, 46, 50 30 soal
Transformasi Nomor Soal
1 1, 2 2, 3 3 , 4 4, 6 5, 7 6, 9 7, 12 8, 13 9, 17 10
, 19 11, 20 12, 22 13, 23 14, 24 15, 28 16, 29 17
, 30 18, 31 19, 35 20, 36 21, 37 22, 38 23, 39 24
, 41 25, 42 26, 43 27, 45 28, 46 29, 50 30
Rekapitulasi hasil uji coba soal dapat dilihat pada lampiran19.
3.7 Pembakuan Instrumen Angket dan Lembar Pengamatan
3.7.1 Validitas Instrumen Angket, lembar Pengamatan Afektif, dan
Psikomotorik
Pengujian validitas instrumen ini menggunakan pengujian validitas konstruk. Untuk menguji validitas konstruk dapat digunakan pendapat ahli.
Setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli.
Sugiyono, 2009: 352.
3.7.2 Reliabilitas Instrumen Angket, lembar Pengamatan Afektif, dan
Psikomotorik
Untuk menguji reliabilitas angket tanggapan siswa dan hasil belajar afektif dan psikomotorik digunakan dua pengamat atau observer, skor yang diperoleh
pada observer I maupun pada observer II kemudian diberi ranking. Untuk menghitung reliabilitas angket tanggapan siswa dan hasil belajar afektif dan
psikomotorik digunakan rumus korelasi peringkat Spearman-Brown : Rho = 1
− 6
Σ b
2
n n
2
− 1 Keterangan :
Rho = reliabilitas instrumen
b = beda rank observer I - rank observer II
n = ukuran jumlah sampel
Suharsismi, 2010: 321. Harga Rho kemudian dikonsultasikan dengan r
tabel
. Harga Rho minimum 0,60 atau melebihi harga r
tabel
maka lembar pengamatan sudah dapat dinyatakan reliabel. Berdasarkan uji lembar pengamatan yang telah dilaksanakan dengan n = 10,
diperoleh harga Rho untuk hasil belajar afektif = 0,788, Rho untuk hasil belajar