82 pada akhir siklus I dan siklus II, hingga posttest, menunjukkan bahwa siswa telah
mengalami proses belajar. Uno 2008: 54 mendefinisikan hakikat belajar adalah kegiatan yang dilakukan secara sadar untuk menghasilkan suatu perubahan,
menyangkut pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai.Dengan demikian siswa yang mengalami perubahan perilaku dikatakan sudah mengalami belajar.
Siswa bukan hanya memahami apa yang sudah dipelajari tetapi juga dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian yang telah dilaksanakan
memperoleh hasil berupa observasi terhadap hasil belajar siswa dan performansi guru. Pemaknaan hasil penelitian tersebut dipaparkan sebagai berikut:
4.2.1.1 Performansi Guru
Selama pelaksanaan pembelajaran, guru mitra dan peneliti di SD Negeri 01 Panican melakukan observasi terhadap performansi guru. Berdasarkan hasil
observasi tersebut, diperoleh nilai sebesar 82,21 pada pelaksanaan tindakan siklus I. Nilai tersebut sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan, yaitu nilai
akhir lebih dari atau sama dengan 71. Namun, guru masih kurang maksimal dalam melakukan pengelolaan kelas. Perhatian guru masih belum menjangkau seluruh
siswa. Selain itu, guru kurang maksimal dalam memotivasi siswa untuk selalu aktif dalam kegiatan pembelajaran, kurang efisien dalam menggunakan waktu dan
kurang jelas dalam memberi penjelasan tentang tugas-tugas yang harus dikerjakan siswa. Oleh karena itu, peneliti masih perlu melakukan perbaikan-perbaikan dalam
pelaksanaan tindakan siklus II guna memperoleh hasil yang maksimal.
Pada siklus II, hasil observasi terhadap performansi guru meningkat menjadi 88,66. Perolehan nilai tersebut menandakan bahwa performansi guru
semakin meningkat dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan
83 media audio visual. Perbaikan-perbaikan yang sudah direncanakan pada
pelaksanaan tindakan siklus I telah dilakukan guru, sehingga proses pembelajaran berlangsung lebih tertib dan lancar sesuai dengan RPP yang telah dirancang.
Peningkatan nilai performansi guru dari siklus I ke siklus II dapat dilihat pada gambar 4.4.
Gambar 4.4 Perbandingan Nilai Performansi Gurupada Siklus Idan Siklus II
Nilai performansi guru diperoleh dengan menggunakan APKG 1, dan 2 pada tiap pertemuan. Penilaian pada perencanaan pembelajaran mencakup
penguasaan kompetensi pedagogik guru dalam menyusun RPP, pelaksanaan pembelajaran mencakup penguasaan kompetensi profesional guru dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran. Hasil observasi terhadap performansi guru yang dicapai pada siklus I dan
siklus II, telah membuktikan bahwa media audio visuald apat meningkatkan performansi guru dalam mengelola pembelajaran di kelas.
84
4.2.1.2 Hasil Belajar
Hasil belajar siswa pada penelitian tindakan kelas ini diperoleh melalui pre test
, evaluasi dan tes formatif. Nilai rata-rata kelas dan tuntas belajar klasikal mengalami peningkatan dari pre test sampai ke siklus II. Peningkatan hasil belajar
tersebut dapat dilihat melalui gambar berikut ini. Perolehan hasil belajar pada pelaksanaan pembelajaran menggunakan
media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Sesuai dengan pendapat Gagne, 2009: 3.30 belajar merupakan suatu proses yang kompleks,
yang menghasilkan berbagai macam tingkah laku yang berlainan yang disebut kapasitas. Kapasitas itu diperoleh dari 1 stimulus yang berasal dari lingkungan
dan 2 proses kognitif yang dilakukan siswa. Pada pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini, siswa yang sebelumnya kurang memahami unsur-unsur cerita
rakyat, menjadi lebih memahami unsur-unsur setelah menggunakan media audio visual.
4.2.2 Implikasi Hasil Penelitian