Hasil Belajar Siswa Karakteristik Perkembangan Peserta Didik Usia SD

17 dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya fikir, dan lain-lain kemmapuannya. Dari beberapa definisi tersebut tampak bahwa konsep tentang belajar mengandung tiga unsur utama, yaitu: 1 belajar berkaitan dengan perubahan tingkah laku; 2 perubahan perilaku itu terjadi karena didahului oleh proses pengalaman; 3 perubahan perilaku karena belajar bersifat relatif permanen. Berdasarkan pandangan di atas, dapat dipahami bahwa belajar adalah sebuah proses “perubahan” tingkah laku yang terjadi di dalam diri seseorang yang ditimbulkan melalui latihan atau aktivitas tertentu. Belajar merupakan proses aktivitas individual yang bersifat dinamis yang melibatkan aspek jasmani dan rohani, sehingga mengubah perilaku. Perubahan tidak hanya terjadi pada proses belajar, tetapi seperti yang dikemukakan oleh Arslantas 2011 bahwa “Change is a phenomenon that encompasses all spheres of life. This change is one of the most important tools for education” . Dalam Bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai berikut: Perubahan adalah sebuah fenomena yang mencakup semua bidang kehidupan. Perubahan ini merupakan salah satu yang paling penting sebagai alat untuk pendidikan.

2.1.2 Hasil Belajar Siswa

Menurut Rifa’i 2009: 85 hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek- aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh peserta didik. 18 Menurut Bloom 1956 dalam Rifa’i 2009: 86, hasil belajar mencangkup tiga ranah belajar sebagai berikut: Kemampuan kogntif, afektif, dan psikomotor. Domain kognitif adalah knowledge pengetahuan, ingatan, comperehension pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh, application menerapkan, analysis menguraikan, menentukan hubungan, synthesis mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru, dan evalution menilai. Domain afektif adalah sikap menerima, memberikan respon, nilai, organisasi, karakteristik. Domain Psikomotor meliputi keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial, dan intelektual. Dari pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan proses perubahan perilaku kemampuan individu setelah melalui proses belajar.

2.1.3 Karakteristik Perkembangan Peserta Didik Usia SD

Ditinjau dari teori perkembangan kognitif, siswa SD memasuki tahap operasional konkret Miller, 1993 dalam Hildayani, 2008: 3. 10. Dari apa yang dipelajari di sekolah, siswa belajar menghubungkan konsep-konsep baru dengan konsep-konsep lama. Berdasarkan pengalaman ini, siswa membentuk konsep- konsep tentang angka, ruang, waktu, fungsi-fungsi badan, moral, dan sebagainya. Bagi siswa SD, penjelasan guru tentang materi pelajaran akan lebih dipahami jika siswa melaksanakan sendiri. Dengan demikian guru hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan siswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Dengan demikian pemahaman terhadap karakteristik siswa dan tugas-tugas perkembangan siswa SD dapat dijadikan titik awal untuk menentukan tujuan pendidikan di SD, dan untuk menentukan waktu yang tepat dalam memberikan pendidikan sesuai dengan kebutuhan perkembangan siswa itu sendiri. 19 Menurut Kurnia 2007: 21, karakteristik perkembangan siswa SD sebagai berikut: Karakteristik siswa SD berada pada periode atau masa anak akhir dengan rentang usia 6-12 tahun. Karakteristik siswa SD senang bermain dalam kelompoknya dengan melakukan permainan yang konstruktif dan olahraga bergerak. Siswa senang permainan olahraga, menjelajah daerah-daerah baru, mengumpulkan benda- benda tertentu, menikmati hiburan seperti membaca buku atau komik, menonton film dan televisi, juga melamun pada siswa yang kesepian dan sedikit mempunyai teman bermain. Sementara menurut Piaget 1988 dalam Rifa’i 2008: 29 menyatakan bahwa tahap perkembangan kognitif siswa SD terdapat pada tahap operasional konkrit dengan rentang usia 7-11 tahun. Pada tahap operasional konkrit, siswa SD mampu mengoperasikan berbagai logika, namun masih dalam bentuk benda konkrit atau nyata. Dengan demikian karakteristik siswa SD menurut para ahli bahwa siswa SD masih senang bermain, bergerak dan masih berpikir secara konkrit nyata. Dengan penggunaan media audio visual pada pembelajaran menyimak, siswa mudah mengerti isi cerita yang disampaikan. Karena media audio visual menggabungkan antara gambar dan suara. Oleh karena itu diharapkan pembelajaran menyimak menggunakan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

2.1.4 Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

Dokumen yang terkait

Pemanfaatan media audio visual untuk meningkatkan kemampuan menyimak siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di MI Mathla’ul Anwar Leuwisadeng Bogor : penelitian tindakan kelas

1 11 111

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENYIMAK DONGENG MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI KEMANDUNGAN 01 KOTA TEGAL

0 6 249

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas V SDN 01 M

0 2 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA ANAK MELALUI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, Peningkatan Keterampilan Menyimak Cerita Anak Melalui Pendekatan Savi (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) Dengan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas V

0 3 12

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA ANAK MELALUI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, Peningkatan Keterampilan Menyimak Cerita Anak Melalui Pendekatan Savi (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) Dan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas V SD

0 3 16

PENINGKATAN KETRAMPILAN MENYIMAK CERITA RAKYAT MELALUI MEDIA AUDIO DENGAN STRATEGI GROUP INVESTIGATION Peningkatan Ketrampilan Menyimak Cerita Rakyat Melalui Media Audio Dengan Strategi Group Investigation Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V Sd

0 0 17

Peningkatan Hasil Belajar Menyimak Cerita Anak Menggunakan Media Audio Visual (film kartun) pada Siswa Kelas V SD Negeri Wringinjenggot 02 Balapulang.

0 0 218

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SD JUARA YOGYAKARTA.

0 2 192

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO TERHADAP KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA RAKYAT DI KELAS V SEKOLAH DASAR

0 0 11

PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA RAKYAT MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS V SDN SELOMULYO SLEMAN

1 0 209