21 Dengan demikian pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar
diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta
menumbuhkan apresiasi terhadap hasil kesastraan manusia seutuhnya. Misalnya saja, dalam kemampuan menulis, siswa mampu menerapkan penggunaan tanda
titik dan koma secara tepat ke dalam tulisannya.
2.1.5 Keterampilan Menyimak
Seperti yang dikemukakan Anderson 1972 : 69 dalam Tarigan 2008: 30, menyimak memiliki makna mendengarkan dengan penuh pemahaman dan
perhatian serta apresiasi. Perhatian tersebut tidak lepas dari tujuan, fungsi, ragam , unsur serta faktor yang mempengaruhi menyimak. Untuk lebih mengetahui
keterampilan menyimak maka akan dijelaskan dalam pembahasan ini.
2.1.5.1 Pengertian Menyimak
Santosa 2009: 7.14 mengemukakan bahwa menyimak adalah kemampuan memahami isi ujaran. Dalam kegiatan menyimak, diperlukan pemusatan perhatian
yang terus-menerus agar siswa sebagai penyimak dapat menangkap ide pokok dari suatu pembicaraan yang disajikan guru. Siswa yang sadar akan besarnya manfaat
menyimak, akan berusaha menyimak suatu pembicaraan dengan penuh perhatian. Oleh karenanya, minat dan perhatian siswa pada suatu pembicaraan, harus selalu
ada selama berlangsungnya peristiwa menyimak. Sedangkan menurut Tarigan 2008: 31 menyimak adalah suatu proses
kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interprestasi untuk memperoleh informasi,
22 menangkap isi atau pesan, serta memahami makna komunikasi yang telah
disampaikan sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. Menyimak melibatkan penglihatan, penghayatan, ingatan, pengertian, bahkan situasi yang
menyertai bunyi bahasa yang disimak pun harus diperhitungkan dalam menentukan maknanya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa menyimak adalah proses mendengarkan lambang-lambang bahasa lisan dengan sungguh-sungguh penuh perhatian,
pemahaman, apresiatif yang dapat disertai dengan pemahaman makna komunikasi yang disampaikan secara nonverbal.
2.1.5.2 Tujuan Menyimak
Secara umum tujuan menyimak adalah menangkap, memahami dan menghayati pesan, ide, gagasan yang tersirat dalam bahan simakan. Tujuan
tersebut dapat diklasifikasikan menjadi delapan: 1 belajar; 2 menikmati; 3 mengevaluasi fakta; 4 mengapresiasi; 5 mengkomunikasikan ide-ide; 6
membedakan bunyi-bunyi 7 memecahkan masalah 8 meyakinkan Tarigan, 2008: 62.
Tujuan menyimak yang pertama yaitu menyimak untuk belajar. Menyimak untuk belajar merupakan menyimak dengan seksama untuk memahami isi dari
sebuah bahan simakan. Tujuan menyimak yang kedua yaitu menyimak untuk menikmati. Misalnya
saja menyimak sebuah film. Penyimak dapat menikmati isi dari film tersebut dan menangkap pesan dari film yang disimaknya.
23 Tujuan menyimak yang ketiga yaitu menyimak untuk mengevaluasi fakta.
Misalnya menyimak sebuah berita. Seorang yang menyimak berita dapat mengevaluasi berita yang dia simak dengan apa yang terjadi disekelilingnya.
Tujuan menyimak yang keempat yaitu mengapresiasi. Seseorang dapat mengapresiasi sebuah berita dengan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya menyimak berita kurikulum pendidikan terbaru di Sekolah Dasar. Tujuan menyimak yang kelima yaitu mengkomunikasikan ide-ide. Dengan
menyimak, pembaca dapat mengkomunikasikan ide-ide yang dia miliki pada kehidupannya. Misalnya menyimak cara pembelajaran yang inovatif di Sekolah
Dasar. Dengan mengetahui bagaimana pembelajaran inovatif yang dapat diterapkan di Sekolah Dasar guru dapat meningkatkan performansinya.
Tujuan menyimak yang keenam yaitu membedakan bunyi. Dengan menyimak seorang dapat membedakan bunyi yang ia dengar. Misalnya menyimak
bsuara kambing dan suara kucing. Tujuan menyimak yang ketujuh untuk memecahkan masalah. Dengan
menyimak seseorang dapat memecahkan masalah yang ada pada dirinya. Misalnya seseorang yang mendapatkan nilai buruk dalam ulangan harian bahasa Indonesia.
Dengan menyimak secara seksama maka ia dapat meningkatkan hasil belajarnya. Tujuan menyimak yang kedelapan untuk meyakinkan. Menyimak untuk
meyakinkan dapat berupa bukti yang nyata dalam suatu permasalahan. Misalnya siswa mendapatkan teguran karena berperilaku kurang baik dalam sekolah.
Kemudian orang tua siswa mendapatkan surat teguran dari guru kelasnya. Sedangkan menurut Sabarti 1992 dalam Nurbiana, 2009: 4.9 tujuan
menyimak, yaitu: 1 menyimak untuk belajar, 2 menyimak untuk menghibur
24 diri, 3 menyimak untuk menilai, 4 menyimak untuk mengapresiasi diri, dan 5
menyimak untuk memecahkan masalah. Tujuan menyimak yang pertama yaitu menyimak untuk belajar. Menyimak
untuk belajar merupakan suatu kegiatan menyimak untuk mengetahui isi dari bahan simakan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-harinya. Misalnya
seorang siswa yang belajar takwa dalam pelajaran agama. Diharapkan siswa tersebut dapat mempunyai ketakwaan yang baik.
Tujuan menyimak yang kedua yaitu menyimak untuk menghibur. Menyimak untuk menghibur yaitu kegiatan menyimak dengan tujuan menciptakan
rasa senang dan dapat memberikan hiburan. Tujuan menyimak yang ketiga yaitu menyimak untuk menilai. Misalnya
seorang guru memberikan tugas mengarang kepada muridnya. Setelah selesai guru menyimak karangan siswa untuk menilai baik atau tidaknya hasil karangan siswa
tersebut. Tujuan menyimak yang keempat yaitu menyimak untuk mengapresiasi diri.
Misalnya saja seorang guru tari menyimak tari kreasi modern. Dengan menyimak guru dapat mengapresiasikan bahan simakannya menjadi tarian modern yang baru.
Tujuan menyimak yang kelima yaitu menyimak untuk memecahkan masalah. Misalnya siswa mendapatkan tugas dari guru untuk menjawab
pertanyaan mengenai sebuah cerita. Siswa tersebut harus menyimak dengan baik agar dapat menjawab semua pertanyaan guru.
Menurut pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan menyimak bukan hanya mendengar, akan tetapi lebih dari itu, yaitu menyimak dapat menjadi
25 sumber untuk belajar, dapat menjadi sumber untuk menghibur diri, bahkan
menyimak dapat menjadi sumber untuk memecahkan masalah.
2.1.5.3 Fungsi Menyimak