Fungsi Cerita rakyat Cerita rakyat

29 dijadikan suri tauladan terutama cerita rakyat yang mengandung pesan-pesan pendidikan moral. Banyak yang tidak menyadari kalau negeri kita tercinta ini mempunyai banyak Cerita Rakyat Indonesia yang belum kita dengar, bisa dimaklumi karena cerita rakyat menyebar dari mulut ke mulut yang diwariskan secara turun-temurun. Namun sekarang banyak cerita rakyat yang ditulis dan dipublikasikan sehingga cerita rakyat Indonesia bisa dijaga dan dilestarikan sehingga tidak sampai hilang.

2.1.6.2 Jenis-jenis cerita rakyat

Dalam Peridian 2011 ,cerita rakyat dibagi dalam tiga golongan besar yaitu: 1 Mitos, 2 Legenda, dan 3 Cerita rakyat. Mitos merupakan cerita rekaan yang dihubungkan dengan kepercayaan tentang dewa-dewa dan roh-roh. misalnya kepercayaan pada masyarakat Jogjakarta mengenai Nyai Roro Kidul. Peristiwa ini terjadi di dunia lain atau bukan di dunia yang seperti kita kenal sekarang ini dan terjadi di masa lampau. Legenda merupakan cerita rekaan yang dihubungkan dengan terjadinya suatu tempat. Misalnya, masyarakat Jawa Barat yang mengenal cerita Sangkuriang sebagai asal mula Terjadinya Gunung Tangkupan Perahu. Dan yang terakhir adalah Cerita Rakyat. Cerita rakyat merupakan suatu cerita yang berkembang di masyarakat dan diwariskan secara turun temurun melalui lisan. Misalnya saja cerita rakyat dari daerah Purbalingga, yaitu cerita Goa Lawa yang erat kaitannya dengan terciptanya nama desa tempat goa tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa cerita rakyat terdiri dari tiga golongan yang masing-masing golongan memiliki ciri tersendiri yang membedakan jenisnya.

2.1.6.3 Fungsi Cerita rakyat

30 Dalam Peridian 2011 ,cerita rakyat memiliki fungsi, antara lain sebagai berikut: 1 fungsi hiburan; 2 fungsi pendidikan; dan 3 fungsi penggalang kesetiakawanan sosial. Fungsi pertama yaitu fungsi hiburan. Cerita rakyat mampu memberikan kesenangan kepada siswa sehingga siswa merasa terhibur ketika menyimak sebuah cerita rakyat. Kedua yaitu fungsi pendidikan. Cerita rakyat memberikan pendidikan secara tidak langsung kepada siswa. Ketika pembelajaran menyimak berlangsung, diharapkan siswa mengerti pesan yang terkandung dalam cerita tersebut, sehingga dapat menerapkan dalam kehidupan sosialnya. Ketiga yaitu fungsi penggalang kesetiakawanan sosial. Sama halnya dengan fungsi pendidikan, cerita rakyat mengajarkan siswa untuk menggalang kesetiakawanan sosial. Misalnya setelah siswa menyimak cerita rakyat Kancil dan Siput. Siswa diharapkan mampu meniru sifat siput yang cerdik dan mempunyai kesetiakawanan terhadap temannya. Dari Fungsi tersebut Aminudin 2009: 6 mengungkapkan manfaat bercerita atau storytelling antara lain yaitu: 1 Mengembangkan daya pikir dan imajinasi anak, 2 Mengembangkan kemampuan berbicara anak, 3 Mengembangkan daya sosial anak; dan 4 Sarana komunikasi dengan orangtuanya. Manfaat yang pertama yaitu mengembangkan daya pikir dan imajinasi anak. Bercerita dapat meningkatkan daya pikir dan imajinasi anak karena ketika seorang anak mendengarkan cerita, anak tersebut akan membayangkan bagaimana 31 cerita tersebut terjadi. Manfaat yang kedua yaitu mengembangkan kemampuan berbicara anak. Dengan membacakan sebuah cerita rakyat, seorang anak akan bertanya apa yang tidak ia ketahui mengenai cerita tersebut. Hal ini dapat melatih kemampuan berbicara anak khususnya pada anak usia sekolah dasar. Fungsi ketiga yaitu mengembangkan daya sosial anak. Ketika anak menyimak sebuah cerita rakyat dan mampu menangkap pesan yang terkandung didalamnya ia akan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya ketika ia menyimak Cerita Rakyat Malin Kundang. Diharapkan ia tidak akan mempunyai sifat seperti Malin Kundang yang durhaka kepada orang tuanya. Fungsi keempat yaitu sebagai sarana komunikasi dengan orang tuanya. Cerita rakyat dapat mempererat hubungan antara orang tua dan anaknya. Ketika orang tua membacakan cerita rakyat, anak akan merasa diperhatikan. Sehingga seorang anak akan memiliki rasa terbuka dan jujur kepada orangtuanya. Dapat disimpulkan fungsi cerita rakyat selain sebagai penghibur dan pengisi waktu luang, cerita rakyat juga memberikan fungsi pendidikan serta melatih kesetiakawanan sosial. Dan dapat dijadikan panutan dan tempat bercermin bagi masyarakat modern dalam menjalani kehidupannya.

2.1.6.4 Unsur-unsur Cerita Rakyat

Dokumen yang terkait

Pemanfaatan media audio visual untuk meningkatkan kemampuan menyimak siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di MI Mathla’ul Anwar Leuwisadeng Bogor : penelitian tindakan kelas

1 11 111

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENYIMAK DONGENG MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI KEMANDUNGAN 01 KOTA TEGAL

0 6 249

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas V SDN 01 M

0 2 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA ANAK MELALUI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, Peningkatan Keterampilan Menyimak Cerita Anak Melalui Pendekatan Savi (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) Dengan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas V

0 3 12

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA ANAK MELALUI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, Peningkatan Keterampilan Menyimak Cerita Anak Melalui Pendekatan Savi (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) Dan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas V SD

0 3 16

PENINGKATAN KETRAMPILAN MENYIMAK CERITA RAKYAT MELALUI MEDIA AUDIO DENGAN STRATEGI GROUP INVESTIGATION Peningkatan Ketrampilan Menyimak Cerita Rakyat Melalui Media Audio Dengan Strategi Group Investigation Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V Sd

0 0 17

Peningkatan Hasil Belajar Menyimak Cerita Anak Menggunakan Media Audio Visual (film kartun) pada Siswa Kelas V SD Negeri Wringinjenggot 02 Balapulang.

0 0 218

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SD JUARA YOGYAKARTA.

0 2 192

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO TERHADAP KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA RAKYAT DI KELAS V SEKOLAH DASAR

0 0 11

PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA RAKYAT MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS V SDN SELOMULYO SLEMAN

1 0 209