Perkembangan Aliran Uang Kartal Inflow dan Outflow

72 Perkembangan Sistem Pembayaran Grafik 5.1 Grafik 5.2 Perkembangan Transaksi Kliring Grafik Penolakan Cek BG Kosong Sementara itu, perkembangan jumlah penolakan Cek dan Bilyet Giro Kosong di w ilayah perbankan Sumatera Utara tercatat sebesar Rp.255 milyar atau sedikit mengalami peningkatan sebesar 0,38 dimana pada triw ulan I 2008 tercatat sebesar Rp.185 milyar dengan jumlah volume sebanyak 8.598 w arkat atau sedikit mengalami penurunan sebesar 0,07 dimana pada triw ulan I 2008 tercatat sebanyak 9.213 w arkat. Dibanding periode triw ulan sebelumnya, jumlah penolakan Cek dan Bilyet Giro Kosong menurun, baik nilai nominal maupun jumlah w arkat. Nilai nominal cek dan bilyet giro kosong menurun 0,20 dari Rp.319 miliar pada triw ulan IV 2008 menjadi Rp.255 miliar, sedangkan jumlah w arkat menurun sebesar 0,43 dari 15.088 w arkat menjadi 8.598 w arkat. Data perkembangan nilai transaksi kliring pada tabel dibaw ah ini. Tabel 5.2. Perkembangan Transaksi Kliring dan Cek BG Kosong

5.3. Perkembangan Aliran Uang Kartal Inflow dan Outflow

73 Perkembangan Sistem Pembayaran Pada triw ulan I-2009, aliran uang kartal melalui Bank Indonesia M edan dan Bank Indonesia Sibolga Sumatera Utara menunjukkan posisi Netinflow atau jumlah uang kartal yang masuk Inflow ke Bank Indonesia melalui penyetoran tunai dari perbankan, lebih besar dibanding jumlah uang kartal yang keluar Outflow dari Bank Indonesia melalui pembayaran tunai ke perbankan. Posisi netinflow pada periode ini tercatat sebesar Rp.2.978 miliar atau meningkat 146 dibanding netinflow periode sebelumnya yang tercatat sebesar Rp.1.212 milyar. Hal ini dipengaruhi oleh jauh lebih kecilnya nilai Outflow pada periode laporan yang tercatat sebesar Rp.1.609 milyar dengan Inflow sebesar Rp.4.587 milyar dibanding periode sebelumnya dimana Outflow tercatat sebesar Rp.4.307 milyar dengan Inflow sebesar Rp.5.519 milyar. Jumlah Inflow pada triw ulan I 2009 tercatat sebesar Rp.4.587 milyar atau mengalami penurunan sebesar 17 , baik secara triw ulanan maupun tahunan, dimana pada triw ulan IV 2008 Inflow tercatat sebesar Rp.5.519 milyar dan triw ulan I 2008 inflow tercatat sebesar Rp.5.524 milyar. Hal yang sama juga terjadi pada aliran uang keluar Outflow , pada triw ulan I 2009 tercatat sebesar Rp.1.609 milyar atau mengalami penurunan baik secara triw ulanan menurun sebesar 63 maupun secara tahunan menurun sebesar 59 , dimana pada triw ulan IV 2008 Outflow tercatat sebesar Rp.4.307 milyar dan triw ulan I 2008 Outflow tercatat sebesar Rp.3.932 milyar. Penurunan Inflow pada triw ulan I 2009 di Sumatera Utara seiring belum kembalinya aliran kas yang masuk ke perbankan, yang ditengarai masih tingginya transaksi uang kartal dalam perekonomian masyarakat pasca pelaksanaan pemilu 2009. Sementara itu penurunan Outflow pada triw ulan I 2009 di Sumatera Utara mencerminkan efisien dan efektivitas pengelolaan uang kartal di Bank Indonesia serta optimalisasi manajemen kas perbankan di Sumatera Utara telah berjalan dengan baik dan lancar. Rata-rata per hari jumlah aliran uang kartal inflow pada triw ulan I 2009 mencapai Rp.77,8 miliar atau turun 15 dibanding rata-rata inflow triw ulan sebelumnya yang tercatat sebesar Rp.92,0 miliar sedangkan rata-rata per hari jumlah outflow mencapai Rp.27,3 miliar atau turun 62 dibanding rata-rata outflow triw ulan sebelumnya yang tercatat sebesar Rp.71,8 milyar. Grafik 5.3. Perkembangan Aliran Uang Kartal M elalui KBI M edan dan KBI Sibolga 74 Perkembangan Sistem Pembayaran Posisi Kas Bank Indonesia yang tercatat di KBI M edan dan KBI Sibolga, sampai dengan akhir periode triw ulan I-2009 tercatat sebesar Rp.6.231 miliar atau 209 lebih besar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp.2.016 miliar. Bila dibanding dengan triw ulan sebelumnya, posisi Kas pada triw ulan laporan 155 lebih besar atau dari Rp.2.442 milyar menjadi Rp.6.231 milyar. Tabel 5.3. Perkembangan Aliran Kas di Wilayah Sumatera Utara RpM iliar

5.4. Temuan Uang Palsu