7.27 10.47 Kondisi Umum ProdukHukum BankIndonesia

48 Perkembangan Inflasi Daerah Berdasarkan kota, inflasi tahunan di keempat kota secara umum mengalami penurunan dibandingkan M aret 2008. Inflasi tertinggi tercatat di Padangsidempuan sebesar 8,50 yoy, sedangkan yang terendah terjadi di Kota M edan, sebesar 6,37 . Inflasi di kedua kota tersebut terutama disumbang oleh inflasi kelompok bahan makanan serta kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau . Tabel 2.5. Inflasi Tahunan Empat Kota di Sumut 2007 2009 Des Mar Jun Sep Des Mar 1 Medan 6.42 7.01 11.87 11.04 10.00 6.37 2 Pematang Siantar 8.37 8.48 14.96 12.30 11.60 6.89 3 Padang Sidempuan 5.87 8.71 15.24 12.47 11.43 8.50 4 Sibolga 10.74 8.37 12.39 14.52 13.99 7.88

6.60 7.27

11.01 10.47

10.72 6.58

No. Kota 2008 Gabungan Sumber : BPS, Sumut 49 KRISIS INDUSTRI PERKAYUAN DI SUM ATERA UTARABOKS 5 Bantuan Benih Padi Gratis Sebanyak 7.737 ton di Sumut Hasil Survei Konsumen terhadap 315 responden di M edan pada triw ulan I-2009 M aret 2009, menunjukkan bahw a Indeks Keyakinan Konsumen IKK, Indeks Ekonomi Saat Ini IKE, serta Indeks Ekspektasi Konsumen IEK menguat dibandingkan bulan Desember 2008. Penguat an terut ama terjadi pada IEK, yang semakin menunjukkan optimisme konsumen. Optimisme ini terutama dipicu oleh membaiknya ekspekt asi penghasilan, ketersediaan lapangan kerja yang semakin memadai dan keyakinan akan membaiknya kondisi ekonomi dalam kurun w aktu 6 bulan yang akan datang. Tabel Indeks Keyakinan Konsumen Grafik Inflasi dan Indeks Keyakinan Konsumen Sumber : Survei Konsumen KBI M edan BPS, diolah Peningkatan keyakinan konsumen, juga sejalan dengan semakin menurunnya tekanan inflasi. Selama triw ulan I-2009, terjadi deflasi selama 3 bulan berturut turut, masing-masing sebesar -0,15 , -0,24 dan -0,35 , sehingga secara year to date juga terjadi deflasi sebesar -0,73 . Guna mengetahui tingkat keyakinan konsumen, dilakukan segmentasi berdasarkan faktor demografis dan kemampuan finansial responden. M eningkatnya keyakinan konsumen, dapat digambarkan sebagai berikut : BOKS 3 SURVEI KEYAKINAN KONSUM EN 50

1. Berdasarkan Jenis Kelamin 2. Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Berdasarkan jenis kelaminnya, maka pria terlihat lebih optimis memandang arah perekonomian 6 bulan yang akan datang. Sementara berdasarkan t ingkat pendidikannya, maka reponden yang berpendidikan pascasarjana t erlihat sangat optimis, sebanyak 66,67 menyatakan bahw a kondisi perekonomian akan membaik.

3. Berdasarkan Tingkat Pengeluaran 4. Berdasarkan Umur

Sementara jika ditelaah berdasarkan tingkat pengeluarannya, maka responden dengan pengeluaran Rp1-3 jutabulan adalah yang paling optimis, diikuti dengan pengeluaran lebih dari Rp5 jutabulan. 51

5. Ketepatan Pembelian Barang Tahan Lama

Sementara jika dilihat indikator ketepatan pembelian barang tahan lama, maka sebagain besar responden masih dalam kondisi pesimis dan t idak akan melakukan pembelian barang tahan lama. Hal ini terkait dengan kondisi saat ini, di mana responden cenderung mengurangi konsumsi atau meneurunkan kualitasbarang yang dikonsumsinya dan berusaha meningkatkan t abungan. BAB III Perkembangan Perbankan D aerah 52 Perkembangan Perbankan Daerah

3.1. Kondisi Umum

Perkembangan perbankan di Sumut pada triw ulan I-2009 mengalami peningkatan baik dibandingkan dengan triw ulan sebelumnya maupun dengan triw ulan yang sama tahun 2008, dengan tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi. Hal ini tercermin dari pertumbuhan beberapa indikator seperti aset, dana pihak ketiga DPK dan kredit, yang lebih t inggi baik secara triw ulanan qtq maupun tahunan yoy. Sebagian besar aset perbankan 97 di Sumut merupakan aset bank umum konvensional. Sementara itu, sisanya sebesar 3 berasal dari aset bank umum syariah. Perkembangan bank umum konvensional, bank umum syariah dan BPRS di Sumut pada triw ulan I-2009 meningkat baik secara triw ulanan maupun tahunan. DPK yang dihimpun bank umum syariah di Sumut pada triw ulan ini mengalami pertumbuhan negatif setelah pada triw ulan sebelumnya mengalami pertumbuhan positif . Sementara itu, DPK yang dihimpun bank umum konvensional mengalami pertumbuhan positif yang terjadi pada semua jenis simpanan, terutama tabungan. Peningkatan DPK tersebut, khususnya pertumbuhan produk tabungan, diperkirakan terkait dengan kegiatan promosi oleh perbankan dalam rangka meningkatkan penghimpunan DPK. Penyaluran kredit pada triw ulan laporan mengalami sedikit penurunan jika dibandingkan dengan triw ulan sebelumnya. Outstanding kredit tumbuh lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan kredit pada triw ulan sebelumnya dan triw ulan yang sama pada tahun sebelumnya. Penurunan ini tercermin dari menurunnya pertumbuhan kredit modal kerja dan kredit konsumsi baik secara triw ulanan qtq maupun tahunan yoy . M eningkatnya kegiatan penghimpunan dana DPK dengan tidak diikuti peningkatan penyaluran kredit, mendorong loan to deposit ratio LDR bank umum di Sumut turun dari 79,03 pada triw ulan IV-2008 menjadi 73,94 pada triw ulan I-2009. Penyaluran kredit yang menurun ternyata diikuti oleh peningkatan rasio non performing loan NPL gross dari 2,81 pada triw ulan IV-2008 menjadi 3,63 pada triw ulan I-2009. B B B A A A B B B 3 3 3 PERKEM BANGAN PERBANKAN DAERAH 53 Perkembangan Perbankan Daerah 11.58 13.57 14.72 14.48 15.08 16.09 14.87 15.07 16.25 20.97 22.04 23.52 26.28 27.18 28.73 28.58 30.58 31.08 28.00 26.72 28.73 30.24 29.82 30.90 34.52 38.64 41.49 - 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Tw.I 2007 2008 2009 R p t r il iu n Giro Tabungan Deposito Perkembangan bank umum syariah di Sumut masih tetap tumbuh meski belum sebagaimana yang diharapkan. Beberapa indikator utama tetap mengalami kenaikan baik secara tahunan maupun triw ulanan. Hal ini dicerminkan oleh meningkatnya total aset, DPK maupun penyaluran kreditpembiayaan. Tabel 3.1. Indikator Utama Perbankan Sumut 2009 Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Tw.I Aset Rp triliun 90.2 92.87 97.46 108.08 114.55 Pertumbuhan qtq 3.10 2.96 4.94 10.90 5.99 Pertumbuhan yoy 22.14 24.41 19.22 23.54 27.00 Kredit Rp triliun 54.78 62.34 65.87 66.72 65.79 Pertumbuhan qtq 1.07 13.80 5.66 1.29 -1.39 Pertumbuhan yoy 31.79 38.85 34.12 23.10 20.10 DPK Rp triliun 72.08 75.72 77.97 82.63 88.82 Pertumbuhan qtq 1.09 5.05 2.97 5.98 7.49 Pertumbuhan yoy 18.60 20.95 15.92 15.88 23.22 LDR 76.01 82.33 84.48 79.03 73.94 NPL gross 3.63 3.32 3.16 2.81 3.63 NPL netto 1.57 1.37 1.28 1.29 1.93 2008 Indikator

3.2. Intermediasi Perbankan 1. Penghimpunan Dana M asyarakat