48 Perkembangan Inflasi Daerah
Berdasarkan kota, inflasi tahunan di keempat kota secara umum mengalami penurunan dibandingkan M aret 2008. Inflasi tertinggi tercatat di Padangsidempuan sebesar 8,50
yoy, sedangkan yang terendah terjadi di Kota M edan, sebesar 6,37 . Inflasi di kedua kota tersebut terutama disumbang oleh inflasi kelompok bahan makanan serta kelompok
makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau
.
Tabel 2.5. Inflasi Tahunan Empat Kota di Sumut
2007 2009
Des Mar
Jun Sep
Des Mar
1 Medan
6.42 7.01
11.87 11.04
10.00 6.37
2 Pematang Siantar
8.37 8.48
14.96 12.30
11.60 6.89
3 Padang Sidempuan
5.87 8.71
15.24 12.47
11.43 8.50
4 Sibolga
10.74 8.37
12.39 14.52
13.99 7.88
6.60 7.27
11.01 10.47
10.72 6.58
No. Kota
2008
Gabungan
Sumber : BPS, Sumut
49
KRISIS INDUSTRI PERKAYUAN DI SUM ATERA UTARABOKS 5
Bantuan Benih Padi Gratis Sebanyak 7.737 ton di Sumut
Hasil Survei Konsumen terhadap 315 responden di M edan pada triw ulan I-2009 M aret 2009, menunjukkan bahw a Indeks Keyakinan Konsumen IKK, Indeks Ekonomi Saat Ini IKE,
serta Indeks Ekspektasi Konsumen IEK menguat dibandingkan bulan Desember 2008. Penguat an terut ama terjadi pada IEK, yang semakin menunjukkan optimisme konsumen.
Optimisme ini terutama dipicu oleh membaiknya ekspekt asi penghasilan, ketersediaan
lapangan kerja yang semakin memadai dan keyakinan akan membaiknya kondisi ekonomi dalam kurun w aktu 6 bulan yang akan datang.
Tabel Indeks Keyakinan Konsumen Grafik Inflasi dan Indeks Keyakinan Konsumen
Sumber : Survei Konsumen KBI M edan BPS, diolah
Peningkatan keyakinan konsumen, juga sejalan dengan semakin menurunnya tekanan inflasi. Selama triw ulan I-2009, terjadi deflasi selama 3 bulan berturut turut, masing-masing sebesar
-0,15 , -0,24 dan -0,35 , sehingga secara year to date juga terjadi deflasi sebesar -0,73 .
Guna mengetahui tingkat keyakinan konsumen, dilakukan segmentasi berdasarkan faktor demografis dan kemampuan finansial responden. M eningkatnya keyakinan konsumen, dapat
digambarkan sebagai berikut :
BOKS 3
SURVEI KEYAKINAN KONSUM EN
50
1. Berdasarkan Jenis Kelamin 2. Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Berdasarkan jenis
kelaminnya, maka
pria terlihat
lebih optimis
memandang arah
perekonomian 6 bulan yang akan datang. Sementara berdasarkan t ingkat pendidikannya, maka reponden yang berpendidikan pascasarjana t erlihat sangat optimis, sebanyak 66,67
menyatakan bahw a kondisi perekonomian akan membaik.
3. Berdasarkan Tingkat Pengeluaran 4. Berdasarkan Umur
Sementara jika ditelaah berdasarkan tingkat pengeluarannya, maka responden dengan pengeluaran Rp1-3 jutabulan adalah yang paling optimis, diikuti dengan pengeluaran lebih
dari Rp5 jutabulan.
51
5. Ketepatan Pembelian Barang Tahan Lama
Sementara jika dilihat indikator ketepatan pembelian barang tahan lama, maka sebagain besar responden masih dalam kondisi pesimis dan t idak akan melakukan pembelian barang
tahan lama. Hal ini terkait dengan kondisi saat ini, di mana responden cenderung mengurangi konsumsi
atau meneurunkan
kualitasbarang yang
dikonsumsinya dan
berusaha meningkatkan t abungan.
BAB III
Perkembangan Perbankan D aerah
52 Perkembangan Perbankan Daerah
3.1. Kondisi Umum
Perkembangan perbankan di Sumut pada triw ulan I-2009 mengalami peningkatan baik dibandingkan dengan triw ulan sebelumnya maupun dengan triw ulan yang sama tahun
2008, dengan tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi. Hal ini tercermin dari pertumbuhan beberapa indikator seperti aset, dana pihak ketiga DPK dan kredit, yang lebih t inggi baik
secara triw ulanan qtq maupun tahunan yoy. Sebagian besar aset perbankan 97 di Sumut merupakan aset bank umum konvensional. Sementara itu, sisanya sebesar 3
berasal dari aset bank umum syariah. Perkembangan bank umum konvensional, bank umum syariah dan BPRS di Sumut pada
triw ulan I-2009 meningkat baik secara triw ulanan maupun tahunan. DPK yang dihimpun bank umum syariah di Sumut pada triw ulan ini mengalami pertumbuhan negatif setelah
pada triw ulan sebelumnya mengalami pertumbuhan positif . Sementara itu, DPK yang dihimpun bank umum konvensional mengalami pertumbuhan positif yang terjadi pada
semua jenis simpanan, terutama tabungan. Peningkatan DPK tersebut, khususnya pertumbuhan produk tabungan, diperkirakan terkait dengan kegiatan promosi oleh
perbankan dalam rangka meningkatkan penghimpunan DPK. Penyaluran kredit pada triw ulan laporan mengalami sedikit penurunan jika dibandingkan
dengan triw ulan sebelumnya. Outstanding kredit tumbuh lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan kredit pada triw ulan sebelumnya dan triw ulan yang sama pada
tahun sebelumnya. Penurunan ini tercermin dari menurunnya pertumbuhan kredit modal kerja dan
kredit konsumsi baik
secara triw ulanan qtq
maupun tahunan
yoy .
M eningkatnya kegiatan penghimpunan dana DPK dengan tidak diikuti peningkatan penyaluran kredit, mendorong loan to deposit ratio LDR bank umum di Sumut turun dari
79,03 pada triw ulan IV-2008 menjadi 73,94 pada triw ulan I-2009. Penyaluran kredit yang menurun ternyata diikuti oleh peningkatan rasio non performing loan NPL gross
dari 2,81 pada triw ulan IV-2008 menjadi 3,63 pada triw ulan I-2009.
B B
B A
A A
B B
B 3
3 3
PERKEM BANGAN PERBANKAN DAERAH
53 Perkembangan Perbankan Daerah
11.58 13.57
14.72 14.48
15.08 16.09
14.87 15.07
16.25 20.97
22.04 23.52
26.28 27.18
28.73 28.58
30.58 31.08
28.00 26.72
28.73 30.24
29.82 30.90
34.52 38.64
41.49
- 10
20 30
40 50
60 70
80 90
100
Tw. I Tw. II
Tw. III Tw. IV
Tw. I Tw. II
Tw. III Tw. IV
Tw.I 2007
2008 2009
R p
t r
il iu
n
Giro Tabungan
Deposito
Perkembangan bank umum syariah di Sumut masih tetap tumbuh meski belum sebagaimana yang diharapkan. Beberapa indikator utama tetap mengalami kenaikan baik
secara tahunan maupun triw ulanan. Hal ini dicerminkan oleh meningkatnya total aset, DPK maupun penyaluran kreditpembiayaan.
Tabel 3.1. Indikator Utama Perbankan Sumut 2009
Tw. I Tw. II
Tw. III Tw. IV
Tw.I Aset Rp triliun
90.2 92.87
97.46 108.08
114.55
Pertumbuhan qtq
3.10 2.96
4.94 10.90
5.99
Pertumbuhan yoy
22.14 24.41
19.22 23.54
27.00
Kredit Rp triliun
54.78 62.34
65.87 66.72
65.79
Pertumbuhan qtq
1.07 13.80
5.66 1.29
-1.39
Pertumbuhan yoy
31.79 38.85
34.12 23.10
20.10
DPK Rp triliun 72.08
75.72 77.97
82.63 88.82
Pertumbuhan qtq
1.09 5.05
2.97 5.98
7.49
Pertumbuhan yoy
18.60 20.95
15.92 15.88
23.22
LDR 76.01
82.33 84.48
79.03 73.94
NPL gross 3.63
3.32 3.16
2.81 3.63
NPL netto 1.57
1.37 1.28
1.29 1.93
2008 Indikator
3.2. Intermediasi Perbankan 1. Penghimpunan Dana M asyarakat