1 Perkembangan Ekonomi M akro Regional
1.1. KONDISI UM UM
M engaw ali tahun 2009, perekonomian Sumatera Utara mengalami pertumbuhan sebesar
4,63 yoy.
M eskipun mengalami
penurunan dibandingkan
periode sebelumnya, namun pertumbuhan ini masih mampu memberikan harapan besar bagi
perekonomian ke depan, mengingat kondisi perekonomian global yang saat ini tengah mengalami gejolak. Pada triw ulan IV-2008, perekonomian Sumut mampu tumbuh
sebesar 6,97 . Sementara itu, pada triw ulan yang sama tahun lalu triw ulan I-2008, pertumbuhan tercatat sebesar 5,35 .
Pada pertengahan tahun 2008 sampai dengan aw al 2009, sejumlah tantangan dan risiko eksternal makin meningkat, antara lain terkait dengan penurunan permintaan
ekspor, penurunan daya beli akibat penurunan kegiatan ekonomi di negara-negara maju dan negara-negara tujuan utama ekspor Sumatera Utara. Fluktuasi harga komoditas
ekspor juga menambah faktor ketidakjelasan bisnis, yang tidak hanya berakibat pada pengelolaan ekspor, namun juga berimbas pada petani perkebunan, terutama pada
perkebunan karet dan kelapa saw it. Namun di sisi lain, terdapat sentimen positif yang menyebabkan membaiknya struktur produksi terutama pada industri manufaktur, yaitu
menurunnya harga bahan bakar minyak. Secara lebih spesifik, efek dari menurunnya harga bahan bakar minyak antara lain
terlihat dalam ekspektasi konsumen yang semakin membaik dan pada gilirannya akan memberikan dampak pada menurunnya laju inflasi. Di sisi lain, tidak terdapat faktor
seasonal y ang berpotensi memberikan tekanan harga, sehingga pada triw ulan I-2009,
inflasi mengalami kecenderungan menurun bahkan selama 3 tiga bulan berturut -turut Sumut mengalami deflasi.
Dari sisi
permint aan, pert umbuhan
ekonomi Sumut
didorong oleh
konsumsi pemerint ah dan konsumsi rumah t angga yang masing-masing t umbuh sebesar 12,65
dan 6,30 . Selain it u, invest asi juga mengalami pert umbuhan yang cukup berart i, yait u sebesar 9,37 . Dilihat dari sisi
penaw aran, pert umbuhan ekonomi t ert inggi t erjadi pada sekt or Jasa-jasa yang mencapai 9,04 , jauh melampaui pert umbuhan
sekt or pertanian sebagai sekt or yang paling mendominasi pangsa perekonomian
B B
B A
A A
B B
B 1
1 1
P P
P E
E E
R R
R K
K K
E E
E M
M M
B B
B A
A A
N N
N G
G G
A A
A N
N N
E E
E K
K K
O O
O N
N N
O O
O M
M M
I I
I M
M M
A A
A K
K K
R R
R O
O O
R R
R E
E E
G G
G I
I I
O O
O N
N N
A A
A L
L L
2 Perkembangan Ekonomi M akro Regional
Sumut. Sekt or pertanian sendiri, hanya mam pu t umbuh sebesar 4,08 sedikit
melemah dibandingkan t riw ulan sebelumnya yang mencapai 4,13 . Sement ara itu, sekt or indust ri pengolahan yang juga memiliki pangsa cukup t inggi, mengalami
pert umbuhan sebesar 2,70 jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan t riw ulan sebelumnya sebesar 5,40 .
Grafik 1.1. Grafik 1.2.
Laju Pertumbuhan Ekonomi Sumut Perkembangan Kegiatan Usaha
Sumber : BPS Sumut Sumber : Survei Kegiatan Dunia Usaha SKDU, KBI M edan
Kegiatan konsumsi masih menjadi penggerak utama ekonomi, dengan pangsa sebesar 69,73 . M asih besarnya kontribusi tersebut, menjadi penopang pertumbuhan ekonomi.
Aktivitas konsumsi terutama adalah konsumsi rumah tangga yang porsinya mencapai 60,73 . Sementara itu, konsumsi pemerintah relatif stabil pada kisaran 9 . Tren
penurunan harga selama tiga bulan berturut -turut, diharapkan akan lebih memacu konsumsi, terutama konsumsi rumah tangga sebagai upaya untuk mengatasi kelesuan
ekonomi. Penjualan barang durable goods seperti elektronik juga kembali tumbuh seiring dengan membaiknya keyakinan konsumen di triw ulan ini.
Investasi masih tumbuh, meskipun nampak adanya perlambatan. Investasi pemerintah pada triw ulan laporan relatif tidak banyak mengalami pertumbuhan, terkait dengan
realisasi anggaran yang masih rendah pada aw al tahun anggaran. Sesuai dengan siklus anggaran, maka pada aw al tahun belum merupakan saat untuk melakukan investasi.
Tren pelemahan ekonomi global telah menyebabkan turunnya permintaan dari negara- negara mitra dagang utama Sumut, yang pada gilirannya menyebabkan pertumbuhan
ekspor dan impor mengalami perlambatan.
3 Perkembangan Ekonomi M akro Regional
Sebagaimana kinerja yang telah ditunjukkan pada beberapa triw ulan sebelumnya, dari sisi penaw aran, sektor jasa-jasa mampu tumbuh paling tinggi khususnya pada triw ulan
laporan. Sektor
jasa-jasa, terutama
jasa pemerintahan
umum, menyumbang
pertumbuhan yang tinggi pada triw ulan ini . Tidak seperti kondisi aw al tahun di mana sektor jasa pemerintahan cenderung mengalami kontraksi, justru pada triw ulan ini
mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi terkait dengan meningkatnya pengeluaran menjelang Pemilu dan stimulus fiskal yang mulai diberikan dalam rangka mengantisipasi
dampak krisis global berimbas ke daerah. Sektor Listrik Gas dan Air bersih juga masih mampu bertahan pada tingkat pertumbuhan yang relatif baik, meskipun melambat
dibandingkan triw ulan
sebelumnya. Pertumbuhan
ini tidak
terlepas dari masih
tumbuhnya ketiga sub sektor, terutama pada sub sektor listrik.
Tabel 1.1. Pertumbuhan Sektor Ekonomi Tahunan Provinsi Sumut
Sumber : BPS Sumut
1.2. SISI PERM INTAAN