46 Perkembangan Inflasi Daerah
e. Kelompok Kesehatan
Inflasi kelompok kesehatan secara tahunan kembali mengalami kenaikan, dari 3,18 yoy pada M aret 2008 menjadi 5,36
pada M aret 2009. Penyumbang terbesar inflasi kelompok kesehatan selama setahun terakhir adalah subkelompok jasa kesehatan dan
menyumbang 0,20 terhadap inflasi kelompok kesehatan. Faktor pembentuk inflasi subkelompok jasa kesehatan adalah kenaikan tarif rumah sakit.
Grafik 2.21. Inflasi Kelompok Kesehatan
0.60 3.18
6.25 7.98 8.21
5.36
0.00 1.00
2.00 3.00
4.00 5.00
6.00 7.00
8.00 9.00
Des Mar
Jun Sep
Des Mar
2007 2008
2009
Sumber : BPS, Sumut
f. Kelompok Bahan M akanan
Inflasi kelompok bahan makanan menurun signifikan dari 11,98 yoy menjadi 5,14 pada M aret 2009. Kelompok ini merupakan penyumbang terbesar inflasi di Sumut dan
membentuk 37 dari angka inflasi Sumut yang sebesar 6,58 yoy. Di antara sebelas subkelompok pada kelompok bahan makanan, penyumbang inflasi terbesar adalah
subkelompok padi-padian, umbi-umbian, dan hasilnya. Komoditas pada subkelompok ini yang menyumbang terbesar inflasi adalah beras dan mie instan.
M asih tingginya harga beras disebabkan oleh beberapa masalah distribusi. M eskipun produksi Sumut setiap tahun di atas volume kebutuhan beras penduduknya, sebagian
kebutuhan penduduk dipenuhi dari beras impor asal Thailand, sementara sebagian produksi lokal Sumut dikirim ke DKI Jakarta dan daerah lain untuk memenuhi permintaan
di kota-kota lain. Di samping itu, kenaikan harga beras pada tahun 2008 juga didorong oleh adanya kebijakan pemerintah untuk menaikkan HPP beras dan gabah. Sementara itu,
47 Perkembangan Inflasi Daerah
kenaikan harga mie instan disebabkan oleh kenaikan harga berbagai bahan bakunya, terutama gandum dan minyak sayur.
Grafik 2.22. Inflasi Kelompok Bahan M akanan
12.50 11.98 22.96
17.91 18.08
5.14 0.00
5.00 10.00
15.00 20.00
25.00
Des Mar
Jun Sep
Des Mar
2007 2008
2009
Sumber : BPS, Sumut
g. Transportasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan
Inflasi tahunan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan meningkat dari 1,82 yoy pada M aret 2008 menjadi 2,51 pada M aret 2009. Dengan laju inflasi tersebut,
kelompok ini membentuk 17 inflasi tahunan Sumut pada M aret 2009.
Grafik 2.23. Inflasi Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas Bahan Bakar
1.58 1.82
3.95 3.81
-0.05 2.51
-0.50 0.00
0.50 1.00
1.50 2.00
2.50 3.00
3.50 4.00
4.50
Des Mar
Jun Sep
Des Mar
2007 2008
2009
Sumber : BPS, Sumut
Subkelompok transpor adalah subkelompok yang memberikan sumbangan inflasi terbesar pada kelompok ini. Beberapa harga komoditas dengan persentase kenaikan terbesar pada
subkelompok transpor adalah tarif angkutan dalam kota dan antarkota.
2.3.2. INFLASI M ENURUT KOTA
48 Perkembangan Inflasi Daerah
Berdasarkan kota, inflasi tahunan di keempat kota secara umum mengalami penurunan dibandingkan M aret 2008. Inflasi tertinggi tercatat di Padangsidempuan sebesar 8,50
yoy, sedangkan yang terendah terjadi di Kota M edan, sebesar 6,37 . Inflasi di kedua kota tersebut terutama disumbang oleh inflasi kelompok bahan makanan serta kelompok
makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau
.
Tabel 2.5. Inflasi Tahunan Empat Kota di Sumut
2007 2009
Des Mar
Jun Sep
Des Mar
1 Medan
6.42 7.01
11.87 11.04
10.00 6.37
2 Pematang Siantar
8.37 8.48
14.96 12.30
11.60 6.89
3 Padang Sidempuan
5.87 8.71
15.24 12.47
11.43 8.50
4 Sibolga
10.74 8.37
12.39 14.52
13.99 7.88
6.60 7.27