19 Perkembangan Ekonomi M akro Regional
Dari sisi pembiayaan, penyaluran kredit ke sektor perdagangan, hotel, dan restoran tumbuh 24,08 yoy, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada triw ulan IV-2008
dan triw ulan III-2008 yang masing-masing sebesar 39,80 dan 35,38 . Posisi kredit bank umum di Sumut ke sektor perdagangan, hotel, dan restoran pada Desember 2008
mencapai Rp14,95 triliun yang didominasi oleh kredit ke subsektor perdagangan eceran.
Tabel I.7. Perkembangan Arus Barang di Pelabuhan Belaw an Ton
Sumber : BPS, Sumut
4. Sektor Keuangan
Sektor keuangan tumbuh 5,61 yoy, menurun dibandingkan dengan triw ulan IV-2008 9,24 . Beberapa faktor yang
mempengaruhi perlambatan di sektor ini diperkirakan adalah masih relatif
rendahnya kegiatan usaha perbankan di aw al tahun serta menurunnya nilai tambah sektor keuangan karena penurunan pendapatan kotor gross
output . M eskipun demikian, fungsi intermediasi perbankan relatif masih baik, w alaupun
diikuti dengan peningkatan kredit bermasalah Non Performing LoansNPL .
Tabel I.8. Perkembangan Kegiatan Bank 2009
I II
III IV
I DPK
Rp Triliun 72.08
75.72 77.97
84.29 87.08
Pertumbuhan yoy
- -
15.92 18.22
20.81 Kredit
Rp Triliun 54.78
62.34 65.87
66.72 66.05
Pertumbuhan yoy
- -
34.13 23.10
20.57 UMKM
Rp Triliun 24.72
28.02 30.42
30.17 29.49
Pertumbuhan yoy
- -
38.08 34.51
19.30 LDR
76.01 82.33
84.48 79.03
75.73 NPL
3.63 3.32
3.16 2.81
3.57
2008 Uraian
2008
Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum, KBI M edan
Stabilitas sistem keuangan dunia yang sempat mengalami gejolak besar, bahkan berakibat pada runtuhnya beberapa lembaga keuangan terkemuka, dampaknya tidak
langsung mengenai sistem keuangan Sumut. Setidaknya beberapa indikator kinerja
20 Perkembangan Ekonomi M akro Regional
perbankan masih menunjukkan pertumbuhan yang berarti. Resiliensi sistem keuangan di Sumut hingga triw ulan I-2008 dapat dikatakan masih stabil dan terkendali.
5. Sektor Bangunan
Salah satu sektor yang selalu menujukkan kinerja yang baik adalah sektor bangunan dan konstruksi. Namun demikian, pada triw ulan I-2009 hany mampu t umbuh 3,78 yoy
jauh menurun dibandingkan triw ulan IVI-2008 sebesar 7,40 , maupun triw ulan yang sama tahun 2008 sebesar 7,71 .
Pertumbuhan sektor
bangunan yang
relatif melambat,
dapat dikonfirmasi
oleh menurunnya konsumsi semen. Pada bulan Januari, konsumsi semen menurun sebesar
-1,6 dibandingkan Januari tahun lalu, bahkan pada bulan Februari penurunannya mencapai -6,9 . Hal ini tidak lepas dari masih kurangnya pengembangan properti-
properti baru. Pihak pengembang masih menunggu kondisi perekonomian yang lebih stabil dan kepastian setelah Pemilu, sekaligus membaiknya daya beli masyarakat.
Grafik I.26. Penyaluran Kredit Oleh Bank Umum di Sumut ke Sektor Konstruksi
5 10
15 20
25 30
35 40
45
I II
III IV
I II
III IV
I II
III IV
I 2006
2007 2008
2009 -
0.50 1.00
1.50 2.00
2.50
Rp Triliun
posisi kredit pertumbuhan yoy
Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum, KBI M edan
Sejalan dengan perkembangan di atas, pembiayaan yang dilakukan oleh bank umum di Sumut ke sektor bangunan dan konstruksi menurun dari Rp2 triliun pada triw ulan IV-
2008 menjadi Rp1,88 triliun. Sementara menurut peruntukannya, sebagian besar kredit disalurkan ke subsektor konstruksi lainnya dan subsektor perumahan sederhana.
21 Perkembangan Ekonomi M akro Regional
6. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi