Pendapatan Asli Daerah ProdukHukum BankIndonesia

67 Perkembangan Keuangan Daerah Pertanian digunakan untuk jalan produksi sentra perkebunan, jalan usaha tani dan irigasi sentra produksi peternakan dan hortikultura, dan jalan usaha tani dan irigasi sentra produksi tanaman di beberapa daerah yaitu: Kab. Batu Bara, Kab. Padang Law as, Kab. Asahan, Kab. Dairi, Kab. Tapanili Utara, Kab. Simalungun, dan Kab. Padangsidempuan. Dana SILPA dari Departemen Perdagangan disalurkan ke Kab. Tapanuli Utara, Kab. Samosir, dan Pematangsiantar.

4.3. Pendapatan Asli Daerah

Pajak Daerah khususnya Pajak Kendaraan Bermotor PKB merupakan sumber utama Pendapatan Asli Daerah PAD Sumut yang pada tahun 2009 ditargetkan mencapai Rp687,47 miliar serta Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor BBNKB yang dit argetkan mencapai Rp687,89 miliar. Sumber PAD selain dari pendapatan pajak daerah adalah retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah, masing-masing ditargetkan mencapai Rp25,55 miliar, Rp96,82 miliar, dan Rp35,38 miliar. 68 KRISIS INDUSTRI PERKAYUAN DI SUM ATERA UTARABOKS 5 Bantuan Benih Padi Gratis Sebanyak 7.737 ton di Sumut M encermati Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD tahun 2009 untuk masing- masing provinsi dan kabupaten, masih terdapat beberapa perbedaan yang cukup signifikan, terutama dalam hal sumber pendapat an. Setelah memasuki era otonomi, sebenarnya setiap daerah dituntut untuk lebih mampu meningkatkan upaya pengalian pendapatan dan menjadi daerah yang lebih mandiri. Berdasarkan rencana dan alokasi anggaran 2009, terlihat bahw a kapasitas fiskal daerah yang merupakan sumber pendanaan daerah yang berasal dari Pendapatan Asli Daerah PAD dan Dana Bagi Hasil DBH pajak maupun sumberdaya alam, masih sangat minim. PAD provinsi sumut memang telah mencapai 64,76 dari total pendapatan, namun rata-rata seluruh kabupat enkota di Sumut hanya mampu menghasilkan PAD sebesar 6,50 dari tot al pendapatan yang dianggarkan. Hanya Kota M edan yang memiliki rasio sedikit lebih baik, yaitu 19,78 . Tabel Anggaran Pendapatan Sumut dan Kabupaten Kota se-Sumut 2009 Sumber; Depkeu, diolah BOKS 4 KAPASITAS FISKAL DAERAH 69 Konsekuensi logis dari masih rendahnya kapasitas fiskal, maka diperlukan dana perimbangan yang lebih besar untuk menutup celah fiskal yang terjadi. Jika rasio dana perimbangan terhadap t otal pendapatan di Provinsi Sumut mencapai 34,41 , maka rata-rata seluruh kabupat enkota di Sumut masih memerlukan 82,77 dana perimbangan. Secara lebih spesifik, dana perimbangan yang berasal dari Dana Alokasi Umum DAU masih sangat dominan. Setidaknya masih terdapat 6 enam kabupatenkot a yang memiliki rasio DAU di atas 70 , yaitu Kabupat en Asahan 71,16 , Kabupat en Dairi 78,23 , Kabupaten Tanah Karo 75,65 , Kota Sibolga 70,62 , Kota Padangsidempuan 74,68 dan Kabupaten Batubara 72,94 . Sementara, kabupatenkota yag memiliki rasio relatif baik antara lain adalah Kabupaten Tapanuli Selatan 55,11 dan Kota M edan 48,64 . M elihat kondisi di mana rat a-rata kapasitas fiskal kabupatenkota di Sumut yang masih sangat rendah, diperlukan upaya lebih keras untuk menggali potensi dan memperluas basis pendapatan. Namun perlu diingat, bahw a upaya ini t idak boleh menjadi kontradiktif dengan upaya pengembangan investasi dan peningkatan pertumbuhan ekonomi. Sebagai mana dirilis oleh kantor M enko Perekonomian, bahw a di Sumatera Utara masih ditemukan adanya 246 Peraturan Daerah Perda bermasalah yang berpotensi mengganggu pertumbuhan ekonomi. Rata-rata Perda tersebut bertujuan untuk menggali pendapatan baik dari pajak maupun retribusi daerah. Upaya pengembangan basis ekonomi, sebaiknya diarahkan kepada pengembangan industri atau komoditi yang spesifik. M isalnya, dengan pengembangan perkebunan sebagai core business yang terintegrasi dengan industri-indut ri hilir, sehingga nilai tambah yang didapat akan semakin besar. BAB V Perkembangan Sistem Pembayaran 70 Perkembangan Sistem Pembayaran

5.1. Kegiatan Transaksi BI-RTGS Perbankan Sumatera Utara