42 Perkembangan Inflasi Daerah
Ketergantungan Indonesia terhadap bahan baku impor merupakan salah satu faktor utama tingginya pengaruh kenaikan harga komoditas di pasar internasional terhadap
harga produk nasional.
2.3.1. INFLASI M ENURUT KELOM POK BARANG DAN JASA
Inflasi setiap kelompok barang dan jasa selama periode M aret 2008 hingga M aret 2009, cukup tinggi, yakni masing-masing di atas 6,50 yoy. Dari tujuh kelompok, empat di
antaranya mengalami inflasi di atas 7 , yaitu kelompok makanan jadi 10,26 , kelompok perumahan 7,18 , kelompok sandang 10,30 , serta kelompok pendidikan
8,85 . Dibandingkan laju inflasi tahunan pada periode M aret 2008, peningkatan signifikan terjadi pada inflasi kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau.
Tabel 2.4. Inflasi Tahunan di Sumut M enurut Kelompok Barang Jasa
2007 2009
Des Mar
Jun Sep
Des Mar
BAHAN MAKANAN 12.50
11.98 22.96
17.91 18.08
5.14 MAKANAN JADI,MINUMAN,ROKOK TEMBAKAU
4.63 4.31
9.27 10.41
11.11 10.26
PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS BHN BAKAR 3.60
4.26 6.69
8.63 8.43
7.18 SANDANG
9.38 16.36
14.61 11.29
9.22 10.30
KESEHATAN 0.60
3.18 6.25
7.98 8.21
5.36 PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA
11.99 11.87
12.67 7.77
7.45 8.85
TRANSPOR, KOMUNIKASI JASA KEUANGAN 1.58
1.82 3.95
3.81 -0.05
2.51 Umum
6.60 7.27
11.01 10.47
10.72 6.58
Kelompok 2008
Berdasarkan sumbangannya terhadap inflasi Sumut, kelompok bahan makanan masih menjadi penyumbang terbesar inflasi di Sumut. Kelompok ini membentuk 37 inflasi
Sumut pada M aret 2009. Selain kelompok bahan makanan, terdapat tiga kelompok barang dan jasa dengan penyumbang inflasi t erbesar Sumut yaitu kelompok perumahan,
air, listrik, gas, dan bahan bakar, kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 1,95 , serta kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau. Keempat
kelompok penyumbang terbesar inflasi membentuk 86 inflasi tahunan di Sumut. Pembahasan lebih lanjut tentang inflasi per kelompok barang dan jasa diuraikan di baw ah
ini, secara berurutan dari kelompok inflasi terbesar.
a. Kelompok Sandang
43 Perkembangan Inflasi Daerah
Kelompok sandang adalah kelompok yang mengalami perlambatan inflasi tahunan tertinggi dibandingkan t ahun sebelumnya, yaitu dari 16,36 pada M aret 2008 menjadi
10,30 pada M aret 2009. Sejak November 2007 inflasi kelompok sandang selalu tercatat dua digit dan menunjukkan tren meningkat. M eskipun laju inflasinya cukup besar,
sumbangan kelompok ini relatif kecil, atau hanya membentuk 6 inflasi tahunan Sumut pada M aret 2009.
Grafik 2.17. Inflasi Kelompok Sandang
9.38 16.36
14.61 11.29
9.22 10.30
5 7
9 11
13 15
17
Des Mar
Jun Sep
Des Mar
2007 2008
2009 Sumber : BPS, Sumut
Dari empat subkelompok, sumbangan terbesar inflasi kelompok sandang sejak tahun 2004 masih berasal dari subkelompok barang pribadi dan sandang lainnya. Oleh karena
itu, perlambatan kelompok sandang tidak terlepas dari perlambatan inflasi subkelompok tersebut.
Komoditas yang
memiliki peranan
besar dalam
pembentukan inflasi
subkelompok barang pribadi dan sandang lainnya adalah emas perhiasan, yang selama setahun terakhir mengalami kenaikan dan mulai menurun sejak triw ulan IV-2008 yang
disebabkan oleh stabilnya harga emas dunia pada triw ulan I-2009.
b. Kelompok M akanan Jadi, M inuman, Rokok dan Tembakau