INFLASI TAHUNAN 22.96 18.08 MAKANAN JADI,MINUMAN,ROKOK TEMBAKAU 4.31 10.41 10.26 6.69

41 Perkembangan Inflasi Daerah Berdasarkan andilnya terhadap pembentukan inflasi Sumut, berturut -turut yaitu Kota M edan 4,67 , Kota Pematangsiantar 0,56 , Kota Padangsidempuan 0,26 dan Kota Sibolga 0,21 . Dilihat dari komponennya, inflasi Sumut pada triw ulan I-2009 bersumber dari kenaikan inflasi inflasi inti. Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha menunjukkan bahw a secara rata-rata volume produksi industri di Sumut pada triw ulan I-2009 adalah sebesar SBT minus 2,37, jauh menurun dibandingkan triw ulan IV-2008 yang tercatat sebesar SBT minus 11,28 . Grafik 2.16. Perkembangan Volume Produksi 8.92 17.02 6.9 0.6 21.49 8.62 -11.28 -2.37 -15 -10 -5 5 10 15 20 25 II III IV I II III IV I 2007 2008 2009 SBT hasil SKDU Sumber : SKDU, KBI M edan

2.3. INFLASI TAHUNAN

Secara tahunan, inflasi Sumut pada M aret 2009 mengalami penurunan dibandingkan M aret 2008, yaitu dari 7,27 yoy menjadi 6,58 . Inflasi Sumut selama setahun terakhir didominasi oleh kenaikan harga bahan bakar, bahan makanan, emas perhiasan, dan makanan jadi. Barang-barang tersebut termasuk ke dalam sepuluh komoditas dengan inflasi tertinggi sekaligus penyumbang terbesar inflasi secara tahunan yoy pada M aret 2009. Kesepuluh komoditas penyumbang terbesar inflasi tersebut menyumbang 5,38 yoy terhadap inflasi Sumut, atau membentuk 45 inflasi Sumut. Faktor eksternal cukup besar pengaruhnya terhadap inflasi domestik selama setahun terakhir, tidak terkecuali di Sumut. Kenaikan harga komoditas di pasar internasional, terutama minyak bumi, CPO, emas, kedelai, jagung, gandum, memberikan pengaruh signifikan terhadap kenaikan harga BBM , berbagai bahan makanan dan emas perhiasan. 42 Perkembangan Inflasi Daerah Ketergantungan Indonesia terhadap bahan baku impor merupakan salah satu faktor utama tingginya pengaruh kenaikan harga komoditas di pasar internasional terhadap harga produk nasional.

2.3.1. INFLASI M ENURUT KELOM POK BARANG DAN JASA

Inflasi setiap kelompok barang dan jasa selama periode M aret 2008 hingga M aret 2009, cukup tinggi, yakni masing-masing di atas 6,50 yoy. Dari tujuh kelompok, empat di antaranya mengalami inflasi di atas 7 , yaitu kelompok makanan jadi 10,26 , kelompok perumahan 7,18 , kelompok sandang 10,30 , serta kelompok pendidikan 8,85 . Dibandingkan laju inflasi tahunan pada periode M aret 2008, peningkatan signifikan terjadi pada inflasi kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau. Tabel 2.4. Inflasi Tahunan di Sumut M enurut Kelompok Barang Jasa 2007 2009 Des Mar Jun Sep Des Mar BAHAN MAKANAN 12.50

11.98 22.96

17.91 18.08

5.14 MAKANAN JADI,MINUMAN,ROKOK TEMBAKAU

4.63 4.31

9.27 10.41

11.11 10.26

PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS BHN BAKAR 3.60

4.26 6.69

8.63 8.43