Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN
Normalitas, Uji Linieritas, dan Uji Multikoliniaritas. Rincian Uji prasyarat tersebut seperti yang dijelaskan berikut ini:
a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang
diperoleh masing-masing variabel berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang akan digunakan adalah uji Kolmogorov-Smirnov. Untuk
mengetahui apakah distribusi frekuensi masing-masing variabel dalam penelitian normal atau tidak, maka dilakukan dengan melihat nilai Asymp.
Sig. Jika nilai Asymp. Sig lebih besar atau sama dengan 0,05 5 maka distribusi data adalah normal Ali Muhson, 2005: 57.
b. Uji Linearitas Tindakan uji linearitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah
antara variabel bebaseksogen X dan variabel terikatendogen Y mempunyai hubungan linier atau tidak bersifat linear atau tidak.
Untuk mengetahui hal ini, peneliti memlilih menggunakan uji F pada taraf signifikansi 5 pada kedua jenis variabel tersebut. Apabila F
hitung
lebih kecil atau sama dengan F
tabel
5 taraf signifikansi yang ditentukan, berarti hubungan kedua jenis variabel atau hubungan kriterium dengan prediktor
adalah hubungan linier. Dan berlaku sebaliknya, jika F
hitung
lebih besar dari F
tabel
5 taraf signifikansi yang ditentukan, berarti hubungan kriterium dengan prediktor adalah hubungan non-linier.
c. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk melihat ada tidaknya hubungan
antara variabel bebas. Adapun untuk mengetahui apakah terjadi multikolineritas atau tidak, peneliti menggunakan uji VIF Variance
Inflation Factor. Dengan kriteria apabila nilai VIF kurang dari 4 maka tidak terjadi multikolinearitas, dan sebaliknya jika nilai VIF lebih dari 4
maka terjadi multikolinearitas Ali Muhson, 2012: 26. 2. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis regresi linear berganda, dalam analissi regresi linear berganda ini langkah-langkah yang dapat ditempuh
sebagai berikut: a Menguji signifikansi regresi berganda dengan uji t
Untuk menguji hipotesis satu dan dua digunakan uji t dengan taraf signifikansi 5. Bila nilai sig. t 0,05 maka hipotesis yang diajukan dapat
diterima dan sebaliknya jika nilai sig. t 0,05 maka hipotesis ditolak. Rumus yang digunakan menurut Sugiyono 2012: 230 sebagai berikut:
� = � √ −
√ − �
Keterangan: t = t hitung
r = koefisien korelasi n = jumlah responden
� = r square
b Menguji koefisien garis regresi secara simultan dengan uji F Untuk mengetahui diterima atau tidaknya hipotesis ketiga, dengan melihat F
hitung dan sig. F dengan taraf signifikansi 0,05. Pedoman yang dipakai yaitu jika nilai sig. F 0,05 maka hipotesis yang diajukan dapat diterima dan
sebaliknya jika nilai sig. F 0,05 maka hipotesis ditolak. Rumus uji F menurut Sugiyono 2012: 286 sebagai berikut:
� = � � + −
− � Keterangan:
F = harga F hitung N = jumlah data
m = jumlah prediktor R = koefidien korelasi antara variabel independen dengan variabel dependen
c Pengujian koefisien determinasi ganda �
Koefisien determinasi ini dilakukan untuk menghitung besarnya kontribusi variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen. Koefisien
determinasi juga menunjukan tingkat ketepatan garis regresi. Koefisien determinasi dihitung dengan rumus sebagai berikut:
R
,
= ∑ X Y + ∑ X Y
∑ Y
Keterangan: R
,
= Koefisien korelasi antara X � X dengan Y
= Koefisien prediktor X
= Koefisien prediktor X
∑ X Y = Jumlah produk antara X dan Y ∑ X Y = Jumlah Produk antara X dan Y
∑ Y = Jumlah kuadrat kriterium d Sumbangan Efektif dan Sumbangan Relatif
Besar sumbangan atau pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan sumbangan relatif dan sumbangan efektif. Besarnya
sumbangan relatif prediktor terhadap garis regresi dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Sumbangan relatif X
1
terhadap Y : SR X
1
=
�
∑
�
∑
+ �
∑
Sumbangan relatif X
2
terhadap Y : SR X
2
=
�
∑
�
∑
+ �
∑
Sumbangan efektif masing-masing prediktor terhadap Y digunakan rumus berikut :
Sumbangan efektif X
1
terhadap Y : SE X
1
= SR X
1
x R
2
Sumbangan efektif X
2
terhadap Y : SE X
2
= SR X
2
x R
2
Keterangan: X
1
= Gaya pengasuhan orang tua X
2
= Komunikasi interpersonal guru-siswa Y
= Kedisiplinan Siswa ∑
= Korelasi antara X
1
dengan Y ∑
= Korelasi antara X
2
dengan Y Sutrisno Hadi 2004:41
58