Pengaruh Gaya Pengasuhan Orang Tua dan Komunikasi
                                                                                maka  model  regresi  variabel  gaya  pengasuhan  orang  tua  dan  komunikasi interpersonal  guru-siswa  dapat  menjelaskan  terhadap  kedisiplinan  siswa
sebesar 64,6. Angka ini menunjukkan bahwa gaya pengasuhan orang tua dan  komunikasi  interpersonal  guru-siswa  memiliki  pengaruh  terhadap
kesisiplinan  siswa  sebesar  64,6  sedangkan  sisanya  dipengaruhi  oleh faktor lain.
Hasil  penelitian  ini  sejalan  dengan  hasil  penelitian  yang  dilakukan oleh Irma Kurniawati 2008 yang menyebutkan bahwa terdapat pengaruh
positif  antara  gaya  pengasuhan  orang  tua  dan  komunikasi  interpersonal guru-siswa secara bersama-sama terhadap kedisiplinan siswa.
Hal ini diduga disebabkan karena seorang anak dalam kesehariannya hidup  di  dalam  lingkungan  keluarga  dan  lingkungan  sekolah.  Pada
lingkungan  keluarga,  gaya  pengasuhan  orang  tua  dapat  mempengaruhi kedisiplinan  anak  di  rumah  maupun  di  luar  rumah.  Sikap  disiplin  yang
sudah  ditanamkan  kepada  anak  oleh  orang  tua  akan  menjadikan  anak memiliki sikap disiplin baik di dalam keluarga maupun ketika anak berada
di  luar  lingkungan  keluarga,  termasuk  di  lingkungan  sekolah.  Pada lingkungan
sekolah, komunikasi
interpersonal guru-siswa
dapat mempengaruhi kedisiplinan siswa di sekolah maupun di luar sekolah. Hal
ini disebabkan karena komunikasi interpersonal bersifat dialogis, sehingga guru dapat merubah sikap, pendapat, maupun perilaku siswa agar menjadi
lebih disiplin.
Berdasarkan distribusi frekuensi variabel gaya pengasuhan orang tua X1,  dapat  diketahui  bahwa  distribusi  kecenderungan  gaya  pengasuhan
orang  tua  paling  banyak  pada  kategori  tinggi.  Kecenderungan  variabel komunikasi interpersonal guru-siswa dapat diketahui bahwa paling banyak
pada  kategori  tinggi,  dan  apabila  dilihat  dari  nilai  rata-rata  76,04  juga masuk  dalam  kategori  tinggi  71,50
–  84,50.  Rerata  hasil  penelitian variabel  kedisiplinan  siswa  diperoleh  hasil  =  38,76,  berada  pada  antara
33,75 – 41,25 yaitu kategori sedang, sehingga dapat disimpulkan rata-rata
kedisiplinan  siswa  masuk  dalam  kategori  sedang.  Data  perhitungan tersebut  menunjukkan  bahwa  meskipun  gaya  pengasuhan  orang  tua  dan
komunikasi  interpersonal  guru  siswa  pada  kategori  tinggi,  namun kedisiplinan  siswa  termasuk  pada  kategori  sedang.  Hal  ini  menunjukkan
bahwa kedisiplinan siswa selain dipengaruhi oleh gaya pengasuhan orang tua  dan  komunikasi  interpersonal  guru  siswa  masih  dipengaruhi  oleh
faktor lain. Berdasarkan  hasil  analisis  dapat  diketahui  bahwa  dari  kedua
variabel  bebas,  gaya  pengasuhan  orang  tua  memiliki  sumbangan  efektif sebesar  39,5  dan  komunikasi  interpersonal  guru-siswa  memiliki
sumbangan  efektif  sebesar  25,1  terhadap  kedisiplinan  siswa.  Secara keseluruhan,  variabel  gaya  pengasuhan  orang  tua  dan  komunikasi
interpersonal  guru  siswa  memiliki  sumbangan  efektif  sebesar  64,6 terhadap  kedisiplinan  siswa.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa  kedisiplinan
siswa 64,6 dipengaruhi oleh gaya pengasuhan orang tua dan komunikasi
interpersonal guru siswa, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor yang lain.  Menurut  Arsyad  2010,  selain  faktor  keluarga  dan  lingkungan
sekolah,  faktor  lain  yang  dapat  mempengaruhi  kedisiplinan  siswa  adalah faktor  masyarakat.  Kondisi  masyarakat  tidak  selamanya  konstan  atau
stabil,  sehingga  kondisi  tersebut  dapat  menghambat  atau  memperlancar terbentuknya kedisiplinan anak.
Berdasarkan  hal  tersebut,  maka  dapat  disimpulkan  bahwa  gaya pengasuhan  orang  tua  dan  komunikasi  interpersonal  guru-siswa  secara
bersama-sama  berpengaruh  terhadap  kedisiplinan  siswa  pada  peraturan tata tertib sekolah.
86
                