Hasil Analisis Pendapatan Usahatani Kangkung Organik Petani Binaan
                                                                                60
Berikut  ini  merupakan kategori  biaya  variabel,  yaitu:  biaya  benih,  biaya pupuk, biaya tenaga kerja, biaya penyusutan, biaya listrik dan biaya transportasi.
Adapun penjelasannya sebegai berikut: 1.
Biaya Benih Biaya benih merupakan  biaya penggunaan benih  yang dikeluarkan petani
responden  pada  usahatani    kangkung  organik  binaan  ADC  per Tahun  2014.
Benih  menentukan  keunggulan  dari  suatu  komoditas.  Benih  yang  unggul cenderung  menghasilakan  produk  dengan  kualitas  yang  baik.  Pemakaian  benih
yang  dilakukan  oleh  petani    kangkung  binaan  ADC  berbeda-beda Lampiran 6, mulai  dari  harga,  kualitas  dan  kuantitas.  Harga  benih  berkisar dari  Rp15.000,-
hingga  Rp25.000,- Kg,  sementara  jumlah  benih  per  tahun  sebanyak  210 Kg. Penggunaan rata-rata benih pada petani kangkung organik binaan ADC per Tahun
2014 adalah sebesar Rp246.000,- Lampiran 6. 2.
Biaya Pupuk Biaya  pupuk  adalah  biaya  yang  dikeluarkan  petani responden  pada
usahatani    kangkung  binaan  ADC  per  tahun  2014 berbeda  satu  sama  lain Lampiran 4. Pupuk merupakan tambahan nutrisi bagi tanah agar tanaman dapat
tumbuh  secara  optimal.  Bahan  baku  pupuk  untuk  petani  ADC  merupakan campuran dari kotoran unggas dan sekam.  Kotoran unggas yang digunakan pada
usahatani  kangkung  organik  ADC  ini  adalah  kotoran  ayam  petelur,  sebab kandungan  protein  dari  kotoran  unggas  tersebut  sangat  baik  untuk  kesuburan
tanah. Satuan  dalam  penyebutan  penelitian  ini  yaitu  karung,  sebab  para  petani sulit  menghitung  dengan  satuan kilogram apabila  dipindah  dalam  bentuk  satuan
rupiah. Penyebabnya biaya yang dikeluarkan oleh petani satuannya karung kepada
61
penjual  pupuk.  Satu  karung  pupuk  mempunyai  berat  20  kilogram,  jika penggunaan pupuk 100 karung maka 2000 Kg hasil perhitungannya dengan harga
sangat  beragam  dari  Rp6.000,- hingga  Rp9.000,-. Penggunaan  2  karung  pupuk berjumlah  20  Kg per  karung dapat  berguna  untuk  1  bedeng  ukuran  10  meter
panjang dikali 1 meter lebar. Jumlah karung yang digunakan oleh petani sebanyak 1.840 karung atau sebanyak 36.800 Kgtahun. Rata-rata pengeluaran pupuk oleh
petani responden adalah sebesar Rp8.670.000,- Lampiran 6. 3.
Biaya Listrik Biaya listrik adalah biaya  yang dikeluarkan petani  kangkung mitra ADC
setiap  bulannya.  Kebutuhan  akan  listrik  dari  masing-masing  petani  setiap bulannya  berbeda-beda Lampiran 4.  Hal  tersebut  dikarenakan  luas  lahan  dan
banyaknya  produksi tidaklah  sama. Pengeluaran  biaya  listrik  semakin  rendah ketika  memasuki  musim  penghujan, sebaliknya  apabila  musim  kemarau.
Penggunaan  listrik  petani  responden  lebih  besar  difungsikan  sebagai  sarana pendukung  mesin air  pada  lahan.  Rata-rata  pengeluran  biaya  listrik  petani
responden  kangkung organik binaan ADC sebesar Rp356.250,-. 4.
Biaya Tenaga Kerja Biaya  tenaga  kerja  merupakan  biaya  yang  dikeluarkan  oleh  petani
responden  pada  usahatani    kangkung  organik  binaan  ADC  Tahun  2014. Biaya tenaga kerja pada responden berbeda biaya yang dikeluarkan Lampiran 4.
Masing-masing tenaga kerja 1 satu dari tiap petani, hal tersebut dikarenakan luas lahan  cukup  kecil  dan  banyaknya  produksi  tidak  memerlukan  tenaga  kerja  yang
banyak. Biaya tenaga kerja di daerah Kabupaten Bogor diantaranya upah per hari berkisar  Rp.75.000.  Perbedaan  jumlah  biaya  dapat  dilihat  dari  hari  yang  mereka
                                            
                