5
menunjukan bahwa umur kehamilan berhubungan dengan BBLR. Penelitian yang dilakukan oleh Nurrohmah 2002 di Magelang Jawa
Tengah menunjukan bahwa faktor umur ibu, status gizi ibu, anemia, riwayat penyakit dan pendidikan berhubungan dengan kejadian BBLR.
Berbagai penelitian yang dikemukakan diatas menyebutkan bahwa faktor anemia, LILA, penambahan berat badan, pendidikan, umur ibu,
umur kehamilan, riwayat penyakit memiliki hubungan dengan kejadian BBLR dan lokasi penelitian tersebut banyak dilakukan di rumah sakit atau
hospital based. Oleh karena itu, penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui faktor-faktor yang berisiko terhadap kejadian BBLR dengan
lokasi penelitian berdasarkan komunitas. Selain itu, dengan meningkatnya kasus BBLR di Kota Tangerang Selatan dari tahun ke tahun menjadi
alasan peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini. Dengan mengetahui faktor-faktor yang berisiko terhadap kejadian BBLR, maka
dapat dilakukan kegiatan intervensi yang tepat sasaran yaitu pada kelompok-kelompok yang berisiko tinggi. Pada akhirnya program tersebut
dapat mengurangi insiden BBLR dan angka kematian neonatus di Kota Tangerang Selatan.
1.2 Rumusan Masalah
BBLR merupakan masalah kesehatan yang perlu ditangani secara serius karena BBLR berkontribusi terhadap kematian neonatus dan
kematian neonatus merupakan indikator yang menentukan derajat kesehatan masyarakat suatu bangsa. BBLR memiliki risiko 20 kali untuk
6
mengalami kematian dibandingkan dengan bayi normal. Selain itu, BBLR juga memiliki risiko untuk mengalami keterbelakangan pada masa awal
pertumbuhan, mudah terserang penyakit menular dan mengalami kematian selama masa bayi dan anak-anak.
Banyak faktor risiko kejadian BBLR diantaranya yaitu umur ibu, pendidikan, pekerjaan, umur kehamilan, status gizi ibu, tinggi badan,
penyakit yang diderita ibu, anemia, komplikasi kehamilan dan penambahan berat badan ibu. Walaupun adanya penurunan jumlah
kematian yang disebabkan oleh BBLR, namun kasus BBLR mengalami peningkatan setiap tahunnya di Kota Tangerang Selatan. Maka
berdasarkan latar belakang tersebut, dapat dirumuskan masalah, yaitu apakah faktor-faktor yang berisiko terhadap kejadian BBLR di Kota
Tangerang Selatan Tahun 2013.
1.3 Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi pertanyaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah umur ibu berisiko terhadap kejadian BBLR di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Tangerang Selatan tahun 2012 sampai dengan 2014?
2. Apakah tingkat pendidikan ibu berisiko terhadap kejadian BBLR di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Tangerang Selatan tahun 2012 sampai
dengan 2014?
7
3. Apakah status ibu bekerja berisiko terhadap kejadian BBLR di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Tangerang Selatan tahun 2012 sampai
dengan 2014? 4. Apakah Kekurangan Energi Kronik KEK berisiko terhadap kejadian
BBLR di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Tangerang Selatan tahun 2012 sampai dengan 2014?
5. Apakah penambahan berat badan ibu berisiko terhadap kejadian BBLR di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Tangerang Selatan tahun 2012
sampai dengan 2014? 6. Apakah tinggi badan ibu berisiko terhadap kejadian BBLR di Wilayah
Kerja Puskesmas Kota Tangerang Selatan tahun 2012 sampai dengan 2014?
7. Apakah anemia berisiko terhadap kejadian BBLR di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Tangerang Selatan tahun 2012 sampai dengan 2014?
8. Apakah umur kehamilan berisiko terhadap kejadian BBLR di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Tangerang Selatan tahun 2012 sampai dengan
2014? 9. Apakah penyakit ibu berisiko terhadap kejadian BBLR di Wilayah
Kerja Puskesmas Kota Tangerang Selatan tahun 2012 sampai dengan 2014?
10. Apakah komplikasi kehamilan berisiko terhadap kejadian BBLR di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Tangerang Selatan tahun 2012 sampai
dengan 2014?
8
11. Apakah kehamilan ganda berisiko terhadap kejadian BBLR di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Tangerang Selatan tahun 2012 sampai dengan
2014?
1.4 Tujuan Penelitian