Risiko Penambahan Berat Badan Ibu 10kg terhadap Kejadian

100

6.5 Risiko Penambahan Berat Badan Ibu 10kg terhadap Kejadian

BBLR di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Tangerang Selatan Periode Januari 2012- April 2014 Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai OR sebesar 0,978 95 CI =0,592-1,617. Pada CI 95 antara lower dan upper limit terdapat nilai 1, sehingga nilai OR tidak bermakna atau dapat disimpulkan bahwa penambahan berat badan ibu 10kg tidak berisiko terhadap kejadian BBLR di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Tangerang Selatan Tahun 2012-2014. Walaupun secara statistik penambahan berat badan ibu 10kg tidak berisiko terhadap kejadian BBLR, namun penambahan berat badan ibu selama masa kehamilan harus tetap diperhatikan mengingat hasil penelitian ini menunjukan bahwa ibu yang berisiko terhadap penambahan berat badan dan melahirkan BBLR sebesar 40. Selain itu, hal ini juga dimungkinkan terjadi karena penambahan berat badan ibu paling banyak yaitu ≥10kg baik pada bayi lahir rendah 60 dan pada bayi lahir normal 40,5. Penambahan berat badan dalam kehamilan terjadi karena adanya pertumbuhan janin dan perubahan beberapa tempat dari tubuh ibu. Sebagai respon terhadap pertumbuhan janin dan plasenta yang cepat serta kebutuhan-kebutuhan yang semakin meningkat, wanita hamil mengalami perubahan metabolik. Sebagian besar penambahan berat badan selama hamil dihubungkan dengan uterus dan isinya, payudara, berubahnya 101 volume darah serta cairan ekstrasel ekstravaskuler Puspitasari, dkk, 2011. Namun penambahan berat badan ibu harus sesuai dengan umur kehamilanya karena pada setiap tahap kehamilan, seorang ibu hamil membutuhkan makanan dengan kandungan zat-zat gizi yang berbeda dan disesuaikan dengan kondisi tubuh dan perkembangan janin. Berdasarkan hasil penelitian ini ditemukan bahwa sebagian besar ibu yang mengalami penambahan berat badan normal ≥10kg melakukan persalinan pada umur kehamilan ≥37 minggu yaitu sebesar 85,88. Hal ini dimungkinkan karena pada umur kehamilan ≥37 minggu atau pada trismester terakhir pertumbuhan janin berkembang pesat sehingga ibu memerlukan asupan nutrisi yang lebih banyak. Oleh karena itu, pada umur kehamilan ≥37 minggu janin menyerap nutrisi lebih banyak dibandingkan umur kehamilan 37 minggu Albugis, 2008.. Berat badan ibu hamil harus memadai, bertambah sesuai dengan umur kehamilannya. Pada trismester pertama, pertumbuhan janin masih lambat, penambahan kebutuhan zat-zat gizinyapun masih relative kecil. Memasuki trismester kedua, janin mulai tumbuh pesat dibandingkan dengan sebelumnya. Sedangkan pada tahap terakhir atau trismester ketiga, dibutuhkan vitamin dan mineral untuk mendukung pesatnya pertumbuhan janin dan pembentukan otak. Kebutuhan energi janin didapat dari cadangan energi yang disimpan ibu selama tahap sebelumnya Albugis, 2008. 102 Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Festy 2010 di Kabupaten Sumenep yang menyatakan bahwa penambahan berat badan ibu berisiko 8,264 kali menyebabkan BBLR. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Darmayanti 2010 di RSUD Ulin Banjarmasin juga menyatakan bahwa penambahan berat badan ibu berisiko 7,1 kali menyebabkan BBLR. Dalam penelitianya Festy 2010 dan Darmayanti, dkk 2010 menetapkan penambahan berat badan ibu yang berisiko yaitu 9kg. Adanya perbedaan hasil penelitian ini dengan penelitian sebelumnya dimungkinkan karena adanya perbedaan jumlah sampel yang diambil dan lokasi penelitian dilaksanakan serta penetapan “cut of point” dari penambahan berat badan ibu selama kehamilan, sehingga akan berpengaruh terhadap jumlah faktor karakteristik ibu khususnya penambahan berta badan ibu. Dengan demikian, pemantauan status gizi ibu sebelum dan selama hamil perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya BBLR karena status gizi ibu merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap penambahan berat badan ibu. Hal ini dapat dilakukan dengan mengadakan kegiatan kunjungan rumah terhadap ibu hamil yang tidak rutin ke pelayanan kesehatan, serta memberikan motivasi dan konseling kepada ibu agar menjalani kehamilan yang sehat dengan memakan makanan yang bergizi sehingga akan melahirkan bayi dengan berat badan lahir normal. 103

6.6 Risiko Umur Kehamilan37 minggu terhadap Kejadian BBLR di