Risiko Kekurangan Energi Kronik KEK pada Ibu dengan Kejadian

105 oleh Merzalia 2010 di Provinsi Bangka Belitung juga menunjukan tinggi risiko umur kehamilan terhadap BBLR yaitu umur kehamilan 37 minggu berisiko 137, 360 18,78-1004,684 kali menyebabkan BBLR. Dengan tingginya risiko usia kehamilan 37 minggu terhadap kejadian BBLR, sehingga disarankan kepada ibu untuk melahirkan anak pada usia kehamilan ≥37 minggu yaitu dengan menjaga pola hidup dan pola makan selama kehamilan dan kepada petugas kesehatan yang memeriksakan kehamilan supaya dapat menekankan pada setiap ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya secara teratur dan sesuai jadual pemeriksaan sehingga bila ada kelainan akan segera terdeteksi dan akan segera mendapatkan pertolongan.

6.7 Risiko Kekurangan Energi Kronik KEK pada Ibu dengan Kejadian

BBLR di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Tangerang Selatan Periode Januari 2012- April 2014 Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh nilai OR sebesar 8,719 95 CI = 2,806-27,089. Pada CI 95 antara lower dan upper limit tidak terdapat nilai 1, sehingga nilai OR bermakna atau dapat disimpulkan bahwa kejadian KEK mempunyai risiko 8,719 kali melahirkan bayi BBLR di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Tangerang Selatan Tahun 2012-2014. Hal ini dimungkinkan terjadi karena ibu yang megalami KEK lebih banyak pada bayi BBLR 15,78 dibandingkan dengan bayi lahir normal 2,1. Tingginya kejadian KEK pada ibu yang melahirkan bayi lahir rendah disebabkan karena KEK merupakan kekurangan energi dalam 106 jangka waktu yang cukup lama. KEK pada wanita di negara berkembang merupakan hasil kumulatif dari keadaan kurang gizi sejak masa janin, bayi dan anak-anak serta berlanjut hingga dewasa. Secara spesifik, penyebab KEK pada ibu hamil adalah akibat dari ketidakseimbangan antara asupan untuk pemenuhan kebutuhan dan pengeluaran energi Albugis, 2008. Hal ini didukung dengan hasil penelitian ini yang menunjukan bahwa sebagian besar ibu yang tidak mengalami KEK pada saat kehamilanya mengalami penambahan berat badan yang normal ≥10 kg yaitu sebesar 91,76. Mekanisme terjadinya BBLR akibat Kekurangan Energi Kronik KEK pada ibu hamil yaitu diawali dengan ibu hamil yang menderita KEK yang menyebabkan volume darah dalam tubuh ibu menurun dan cardiac output ibu hamil tidak cukup, sehingga meyebabkan adanya penurunan aliran darah ke plasenta. Menurunya aliran darah ke plasenta menyebabkan dua hal yaitu berkurangnya transfer zat-zat makanan dari ibu ke plasenta yang dapat menyebabkan retardasi pertumbuhan janin dan pertumbuhan plasenta lebih kecil yang menyebabkan bayi BBLR Kemar, 2008. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Festy 2010 yang menunjukan bahwa KEK berisiko 6,307 kali menyebabkan BBLR. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Nurhadi 2006 menunjukan bahwa KEK berisiko 42,55 kali menyebabkan BBLR. Penelitian yang dilakukan oleh Merzaila 2011 juga menunjukan 107 bahwa KEK berisiko 7,018 kali menyebabkan BBLR dibandingkan dengan ibu yang tidak mengalami KEK. Dengan demikian, diharapkan bagi bidan maupun tenaga kesehatan lain lebih meningkatkan pelayanan kesehatan baik berupa pemeriksaan kehamilan dan penyuluhan tentang gizi sehingga KEK dapat diatasi sejak dini. Selain itu, kepada Institusi Kesehatan dan Dinas Kesehatan diharapkan dapat meningkatkan program perbaikan gizi salah satunya dengan memberikan susu hamil ataupun makanan tambahan lainnya pada ibu hamil yang mengalami KEK.

6.8 Risiko Anemia pada Ibu terhadap Kejadian BBLR di Wilayah Kerja