Risiko Anemia pada Ibu terhadap Kejadian BBLR di Wilayah Kerja

107 bahwa KEK berisiko 7,018 kali menyebabkan BBLR dibandingkan dengan ibu yang tidak mengalami KEK. Dengan demikian, diharapkan bagi bidan maupun tenaga kesehatan lain lebih meningkatkan pelayanan kesehatan baik berupa pemeriksaan kehamilan dan penyuluhan tentang gizi sehingga KEK dapat diatasi sejak dini. Selain itu, kepada Institusi Kesehatan dan Dinas Kesehatan diharapkan dapat meningkatkan program perbaikan gizi salah satunya dengan memberikan susu hamil ataupun makanan tambahan lainnya pada ibu hamil yang mengalami KEK.

6.8 Risiko Anemia pada Ibu terhadap Kejadian BBLR di Wilayah Kerja

Puskesmas Kota Tangerang Selatan Periode Januari 2012- April 2014 Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh nilai OR sebesar 3,989 95 CI = 2,088-7,277. Pada CI 95 antara lower dan upper limit tidak terdapat nilai 1, sehingga nilai OR bermakna atau dapat disimpulkan bahwa anemia mempunyai risiko 3,989 kali melahirkan bayi BBLR dibandingkan dengan ibu yang tidak mengalami anemia di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Tangerang Selatan Tahun 2012-2014. Hal ini dimungkinkan terjadi karena ibu yang mengalami anemia lebih banyak pada bayi BBLR 32,6 dibandingkan dengan bayi lahir normal 11,1. Tingginya kejadian anemia pada ibu yang melahirkan bayi BBLR disebabkan karena pasokan O2 pada ibu hamil yang mengalami anemia untuk jaringan menurun dan pengangkutan CO2 dari jaringan menjadi 108 terhambat sehingga dapat menghambat pertumbuhan jaringan baik pada janin maupun pada plasenta sehingga dapat mengakibatkan kematian janin dalam kandungan, abortus, cacat bawaan, partus premature, partus lama dan lain-lain Puji, 2007. Selai itu, Bondevik 2001 dalam Simbolon dan Aini 2013 menjelaskan bahwa secara fisiologis, penurunan kadar hemoglobin selama kehamilan terjadi karena ketidakseimbangan jumlah sel darah merah dan plasma darah. Ketidakseimbangan ini akan terlihat dalam bentuk penurunan kadar hemoglobin. Peningkatan jumlah eritrosit juga menyebabkan peningkatan kebutuhan zat besi selama kehamilan sekaligus untuk pertumbuhan janin. Anemia pada ibu hamil mengakibatkan gangguan nutrisi dan oksigenasi utero plasenta, sehingga ibu hamil yang mengalami anemia akan berdampak pada gangguan pertumbuhan hasil konsepsi, sering terjadi immaturitas, prematuritas,cacat bawaan, atau janin lahir dengan BBLR. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Festy 2010 yang menunjukan bahwa anemia berisiko 3,366 kali menyeybabkan BBLR. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Mumbare 2011 di India juga menunjukan bahwa anemia berisiko 3,36 kali menyebabkan BBLR. Penelitian yang dilakukan oleh Merzaila 2011 juga menunjukan bahwa ibu yang mengalami anemia berisiko 4, 397 kali menyebabkan BBLR dibandingkan ibu yang tidak mengalami anemia. 109 Untuk memperbaiki keadaan anemia karena kekurangan zat besi, ibu akan diberikan suplemen zat besi. Petugas kesehatan perlu menjelaskan kepada ibu bahwa ia dapat membantu dirinya sediri dengan mengikuti praktik penyusunan makanan berikut ini yaitu secara teratur memakan daging, unggas dan ikan yang merupakan sumber zat besi yang baik, mengkonsumsi roti dan sereal yang diperkuat dengan kandungan zat besi, penyerapan zat besi meningkat jika vitamin C dikonsumsi bersama makanan. Sumber yang baik dari vitamin C termasuk buah jeruk, sroberi, tomat, belewah, brokoli, lada dan kentang, memilih sayuran yang banyak mengandung zat besi seperti bayam, brokoli, dandelion hijau, dan sayuran berdaun hijau lainya dan gunakan panci dan wajan besi untuk memasak Ladewig, W Patricia et all, 2005. Berdasarkan laporan bulanan Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan cakupan pemberian Fe dan pemeriksaan Hb pada wanita hamil sudah mencapai target, tetapi kasus anemia pada ibu hamil pada penelitian ini cukup banyak yaitu sebesar 32,6. Selain itu, tablet Fe yang diberikan oleh petugas kesehatan puskesmas tidak diminum oleh ibu hamil sehingga perlu dilakukanya suplementasi tablet zat besi pada ibu hamil didepan petugas kesehatan, serta penyuluhankonsultasi tentang pengenalan anemia dan cara pencegahannya. Kemudian, keluarga juga harus ikut memberikan dukunganya bagi ibu yang sedang hamil yaitu dengan melakukan pengawasan terhadap ibu hamil dalam suplemetasi zat besi dengan membentuk PMO Pengawas Minum Obat seperti keluarga 110 ibu hamil, kader atau petugas puskesmas. Hal ini dilakukan karena cakupan pemberian Fe dan pemeriksaan Hb pada ibu hamil sudah

6.9 Risiko Kehamilan Ganda kembar dengan Kejadian BBLR di