Pengumpulan Data Pengolahan Data Analisis Data Analisis Univariat Analisis Bivariat

73 Penelitian ini menggunakan perbandingan kasus dan kontrol 1:2, maka jumlah sampel secara keseluruhan yaitu 285 sampel.

4.6 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan secara sekunder yaitu diambil dari kartu ibu dan form pelacakan kasus BBLR yang ada di Puskesmas. Data yang diperoleh adalah identitas ibu umur, pendidikan dan pekerjaan dan catatan kesehatan ibu hamil umur kehamilan, status gizi ibu, penambahan berat badan, riwayat penyakit,, anemia, tinggi badan, kehamilan ganda dan komplikasi kehamilan.

4.7 Pengolahan Data

Pengolahan data pada penelitian ini meliputi tahapan sebagai berikut : a. Editing, yaitu mengkaji dan meneliti data yang telah terkumpul. b. Coding, yaitu memberikan kode pada data untuk memudahkan dalam memasukkan data ke program komputer. c. Entry, yaitu memasukkan data dalam program komputer untuk dilakukan analisis lanjut. d. Cleaning data, yaitu melihat kembali data yang telah dimasukkan atau sudah dibersihkan dari kesalahan, baik dalam pengkodean atau pada entry data. e. Tabulating, yaitu setelah data tersebut masuk kemudian direkap dan disusun dalam bentuk tabel agar dapat dibaca dengan mudah. 74

4.8 Analisis Data

a. Analisis Univariat

Analisis Univariat dimaksudkan untuk melihat gambaran distribusi frekuensi setiap variabel penelitian. Data hasil analisis univariat disajikan dalam tabel dan grafik.

b. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dimaksudkan untuk menguji hipotesis penelitian. Untuk melihat besar risiko variabel independen terhadap kejadian variabel dependen, dilakukan uji statistik dengan menggunakan uji Odds Rasio OR. Odds ratio OR merupakan ukuran relatif studi kasus kontrol yang menunjukkan berapa banyak kemungkinan paparan odds exposure antara kelompok kasus case dibandingkan dengan kelompok kontrol non case. Kriteria odds ratio, yaitu Paul, 2012: 1 Nilai OR=1, bukan merupakan faktor risiko terjadinya penyakit. 2 Nilai OR 1, merupakan faktor risiko terjadinya penyakit. 3 Nilai OR 1, merupakan faktor protektif terjadinya penyakit. Rumus dari Odds Ratio adalah: = = 75 Keterangan: OR : Odds ratio risiko terhadap kejadian BBLR : Rasio antara banyaknya kasus yang terpapar dan kasus yang tak terpapar : Rasio antara banyaknya kontrol yang terpapar dan kontrol yang tak terpapar Adapun signifikansi nilai OR dalam interpretasi CI Confidence Interval 95 terhadap nilai OR yaitu jika pada CI 95 rentan nilai lower dan upper limit tidak terdapat nilai 1 maka disimpulkan nilai OR bermakna. Sedangkan jika CI 95 dan OR terdapat nilai 1, maka disimpulkan bahwa nilai OR tidak bermakna Susant, 2007. 76

BAB V HASIL PENELITIAN

5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Kota Tangerang Selatan merupakan daerah otonom yang terbentuk pada akhir tahun 2008 berdasarkan Undang-undang Nomor 51 Tahun 2008, tentang Pembentukan Kota Tangerang Selatan di Propinsi Banten tertanggal 26 November 2008. Pembentukan daerah otonom baru tersebut, yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Tangerang, dilakukan dengan tujuan salah satunya untuk meningkatkan pelayanan dalam bidang kesehatan. Kota Tangerang Selatan terletak di bagian timur Provinsi Banten yaitu pada titik koordinat 106’38 –106’47’ Bujur Timur dan 06’13’30– 06’22’30’ Lintang Selatan dan secara administratif terdiri dari 7 kecamatan, 49 kelurahan dan 5 desa dengan luas wilayah 147,19Km² atau 14.719Ha. Batas wilayah Kota Tangerang Selatan yaitu sebelah utara berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta Kota Tangerang, sebelah timur berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta Kota Depok, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Bogor Kota Depok dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Tangerang. Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan memiliki 25 Puskesmas terdiri dari 18 puskesmas perawatan dan 7 puskesmas non perawatan. 25 puskesmas tersebut yaitu Puskesmas Pamulang, Benda Baru, Pondok Benda, Serpong 2, Bakti Jaya, Rawa Buntu, Paku Alam,