Pentingnya Metode Metode Pembelajaran
6 menjawab tentang bahanmateri yang ingin diperolehnya. Metode ini
dimaksudkan untuk mengenalkan pengetahuan, fakta-fakta tertentu yang sudah diajarkan dan untuk merangsang perhatian murid dengan berbagai cara
sebagai appersepsi, selingan, dan evaluasi.
10
Dengan demikian metode tanya jawab ini ialah metode yang digunakan dalam penyampaian materi
dalam proses pembelajaran dengan menggunakan pengajuan pertanyaan- pertanyaan dan dijawab oleh murid.
3. Metode Diskusi ialah metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada
suatu permasalahan. Tujuan utama metode ini adalah untuk menumbuhkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami
tentang konsep, prinsip atau keterampilan tertentu.
11
Pendapat lain mengatakan metode diskusi ialah suatu metode di dalam mempelajari bahan
atau menyampaikan bahan dengan jalan mendiskusikannya, sehingga berakibat menimbulkan pengertian serta perubahan tingkah laku murid.
Metode ini dimaksudkan untuk merangsang murid berfikir dan mengeluarkan pendapat sendiri, serta ikut menyumbangkan pikiran dalam
satu masalah bersama yang terkandung banyak kemungkinan-kemungkinan jawaban.
12
Dengan demikian dari pernyataan di atas, dapat diketahui bahwa metode diskusi ialah metode yang digunakan dalam proses pembelajaran
dengan memberikan permasalahan kepada siswa, sehingga terjadinya saling tukar pikiran dan pandangan dalam diskusi untuk memecahkan permasalahan
tersebut oleh murid. 4.
Metode Demonstrasi dan Eksperimen merupakan metode pengajuan pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu
proses situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar
10
Zuhairini dan Abdul Ghafir,dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama Malang;PT.FT IAIN Sunan Ampel, 1983 cet,Ke-8,h.83
11
Asep Herry Hermawan,dkk, Belajar Pembelajaran Sekolah Dasar Bandung;UPI Press,2007Cet,Ke-1, h.97
12
Zuhairini dan Abdul Ghafir,dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama Malang;PT.FT IAIN Sunan Ampel, 1983 cet,Ke-8,h.83
7 tiruan.
13
Adapun pendapat lain mengatakan metode demonstrasi dan eksperimen ini yaitu suatu metode mengajar dimana seorang guru atau orang
lain yang sengaja diminta atau murid sendiri memperlihatkan pada seluruh kelas tentang suatu proses atau suatu kaifiyah melakukan sesuatu.
misalnya : proses cara mengambil air wudhu, proses cara mengerjakan shalat jenazah dan sebagainya. Sedangkan metode eksperimen adalah
metode pengajaran dimana guru dan murid-murid bersama-sama mengerjakan sesuatu sebagai latihan praktis dari apa yang diketahui.
misalnya : mengadakan eksperimen tentang tanahdebu yang dapat dipergunakan untuk tayamum, eksperimen untuk merawat jenazah dan
sebagainya.
14
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode demonstrasi dan eksperimen ialah suatu metode dalam proses pembelajaran
dengan guru dalam penyampaian materi kepada muridsiswa memperagakan dan mempertunjukkan suatu proses situasi atau benda tertentu.
5. Metode Tugas dan Resitasi tidak sama dengan pekerjaan rumah tetapi lebih
luas dari itu. Tugas dan resitasi merangsang anak untuk aktif belajar baik secara individu atau kelompok. Tugas dan resitasi bias dilaksanakan di
rumah, di sekolah, di perpustakaan dan tempat lainnya.
15
Pendapat lain mengatakan bahwa metode tugas dan resitasi ini yaitu suatu metode dimana
murid diberi tugas khusus di luar jam pelajaran. Dalam pelaksanaan metode ini anak-anak dapat mengerjakan tugasnya tidak hanya di rumah, tapi dapat
dikerjakan juga di perpustakaan, di laboratorium, di ruang-ruang praktikum dan lain sebagainya untuk dapat dipertanggungjawabkan kepada guru.
16
Dengan demikian dapat disimpulkan dari pernyataan di atas bahwa metode tugas dan resitasi ini ialah suatu metode yang digunakan dalam proses
pembelajaran dengan menggunakan pemebrian tugas khusus di luar jam
13
Asep Herry Hermawan,dkk, Belajar Pembelajaran Sekolah Dasar Bandung;UPI Press,2007Cet,Ke-1, h.100
14
Zuhairini dan Abdul Ghafir,dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama Malang;PT.FT IAIN Sunan Ampel, 1983 cet,Ke-8,h.83
15
Asep Herry Hermawan,dkk, Belajar Pembelajaran Sekolah Dasar Bandung;UPI Press,2007Cet,Ke-1, h.102
16
Zuhairini dan Abdul Ghafir,dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama Malang;PT.FT IAIN Sunan Ampel, 1983 cet,Ke-8,h.83
8 pelajaran kepada siswa, dan siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh
guru di manapun dapat dikerjakan oleh siswa, dengan catatan tempatnya benar-benar mendukung dan kondusif dalam belajar.
6. Metode Kerja Kelompok atau bekerja dalam situasi kelompok mengandung
pengertian bahwa siswa dalam satu kelas dipandang sebagai satu kesatuan kelompok tersendiri ataupun dibagi atas kelompok-kelompok kecil.
17
Dapat juga dikatakan bahwa metode kerja kelompok ini yaitu kelompok kerja dari
kumpulan beberapa individu yang bersifat paedagogis yang di dalamnya terdapat adanya hubungan timbal balik kerjasama antara individu serta
saling percaya mempercayai.
18
Dari beberapa pernyataan di atas dapat dipahami dengan jelas bahwa metode kerja kelompok ini ialah suatu metode
dalam proses pembelajaran dengan pemebrian tugas kepada siswa dan dikerjakan secara berkelompok dalam pelaksanaan metode ini.
7. Metode Sosiodrama ialah bentuk metode mengajar dengan
mendramakanmemerankan cara tingkah laku di dalam hubungan social. Sedangkan bermain peranan lebih menekankan pada kenyataan di mana para
murid diikutsertakan dalam memainkan peranan di dalam mendramakan masalah-masalah hubungan social.
19
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode sosiodrama ini ialah suatu metode yang digunakan dalam
proses pembelajaran dengan cara pendidik mendramakanmemerankan cara tingkah laku di dalam hubungan sosial, sehingga siswa terpengaruh dari segi
emosional untuk mengikuti dari peranan tingkah laku yang dilakukan oleh guru.
8. Metode Karyawisata ialah suatu metode pengajaran yang dilaksanakan
dengan jalan mengajak anak-anak ke luar kelas untuk dapat memperlihatkan hal-hal atau peristiwa-peristiwa yang ada hubungannya dengan pelajaran.
Dalam perjalanan karyawisata ada hal-hal tertentu yang telah direncanakan
17
Asep Herry Hermawan,dkk, Belajar Pembelajaran Sekolah Dasar Bandung;UPI Press,2007Cet,Ke-1, h.103
18
Zuhairini dan Abdul Ghafir,dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama Malang;PT.FT IAIN Sunan Ampel, 1983 cet,Ke-8,h.83
19
Zuhairini dan Abdul Ghafir,dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama Malang;PT.FT IAIN Sunan Ampel, 1983 cet,Ke-8,h.83