15 ketua untuk mencari suatu keputusan. Tempat duduk diatur setengah
melingkar dengan dua atau tiga kursi yang kosong menghadap peserta diskusi kelompok pandangan duduk mengelilingi jkelompok diskusi yang
seolah-olah melihat ikan yang berada dalam sebuah mangkok. Selama diskusi kelompok pendengar yang ingin menyumbangkan
pendapatnya dapat duduk di kursi yang kosong yang telah disediakan. Apabila ketua diskusi mempersilahkannya bicara, maka dia boleh bicara, dan
kemudian meninggalkan kursi tersebut setelah selesai bicara.
9 The open discussion group
Kegiatan dalam bentuk ini akan dapat mendorong siswa agar lebih tertaik untuk berdiskusi dan belajar keterampilan dasar dalam mengemukakan
pendapat, mendengarkan dengan baik, dan memperhatikan suatu pokok pembicaraan dengan tekun. Jumlah anggota kelompok yang baik terdiri
antara 3-9 orang peserta. Dengan diskusi ini dapat membantu para siswa belajar mengemukakan pendapat secara jelas, memecahkan masalah,
memahami apa yan dikemukakan oelh orang lain dan dapat menilai kembali pendapatnya.
10 Brain Storming
Bentuk diskusi ini akan menjadi baik bila jumlah anggotanya terdiri dari 8-12 orang peserta. Setiap anggota kelompok diharapkan dapat
menyumbangkan ide dalam pemecahan masalah. Hasil bahasan yang diinginkan adalah menghargai pendapat orang lain, menumbuhkan rasa
percaya diri dalam upaya mengembangkan ide-ide yang ditemukan atau dianggap benar.
Demikianlah beberapa jenis atau model diskusi dalam pembelajaran pendidikan agama Islam di dalam kelas. Dengan memilih diantara satau model
tersebut akan terwujud diskusi dalam kelompok kecil dalam proses pembelajaran yang baik dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Tentunya model-model di
atas dapat dilakukan hanya di dalam kelas maupun dalam kelompok yang lebih kecil
16 sehingga diskui ini dapat berpengaruh dalam peningkatan prestasi belajar
siswasiswi. Adapun penggunaan diskusi yang tertera di atas paling sederhana dalam
pelaksanaanya dan sesuai dengan tingkatan pembelajaran dalam diskudi maka yang paling tepat digunakan yaitu diskusi informal Informl Debate dan diskusi kelompok
kecil. Diskusi kelompok kecil inilah yang dipakai peneliti dalam penelitian ini guna
memberikan pengaruh pada pengingkatan prestasi belajar siswasiswi dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
Pertama : Pemilihan topik yang akan didiskusikan dapat dilakukan oelh guru dengan siswa atau oleh siswa itu sendiri.
Kedua : Dibentuk kelompok-kelompok diskusi yang terdiri dari 4-6 anggota setiap kelompok dan dipimpin oleh seorang ketua dan seorang notulis.
Pembentukan kelompok dapat dilakukan secara acak atau memperhatikan minat dan latar belakang siswa.
Ketiga : Dalam pelaksanaan diskusi. Para siswa melakukan diskusi dalam kelompok masing-masing, sedangkan guru memperhatikan dan memberikan petunujuk
bilamana diperlukan. Keempat : Laporan kecil hasil diskusi, hasil diskusi dilaporkan secara tertulis oleh
masing-msing kelompok kemudian diadakan suatu forum panel diskusi untuk menanggapi etiap laporan kelompok tertentu.
Terdapat manfaat dari Metode Diskusi Kelompok dalam proses pembelajaran. Diskusi kelompokkelas dapat memberikan sumbangan yang berharga terhadap
belajar siswa antara lain : a
Membantu siswa untuk tiba kepada pengambilan keputusan yang lebih baik ketimbang ia memutuskan sendiri, karena terdapat berbagai sumbangan
pikiran dari peserta lainnya, yang dikemukakan dari berbagai sudut pandangan.
b Mereka tidak terjebak kepada jalan pikirannya sendiri yang kadang-kadang
salah, penuh prasangka dan sempit, karena dengan diskusi ia
17 mempertimbangkan alasan-alasan orang lain, menerima berbagai pandangan
dan segera hati-hati mengajukan pendapat dan pandangannya sendiri, c
Berbagai diskusi timbul dari percakapan guru dan murid mengenai suatu kegiatan belajar yang akan mereka lakukan. Bila kelompokkelas itu ikut
serta membicarakan dengan baik, niscaya segala kegiatan belajar akan beroleh dukungan bersama dari seluruh kelompokkelas sehingga dapat
diharapkan hasil belajarnya akan lebih baik lagi. d
Diskusi Kelompokkelas member motivasi terhadap berpikir dan meningkatkan perhatian kelas terhadap apa-apa yang sedang mereka pelajari
karena itu dapat membantu siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan guru dengan alasan-
alasan yang memadai, bukan hanya sekedar jawaban “ya” atau “tidak” saja.
e Diskusi juga membantu mendekatkan atau mengeratkan hubungan antara
kegiatan kelas dengan tingkat perhatian dan derajat pengertian dari pada anggota kelas, karena dari pembicaraan itu mereka berkesempatan menarik
hal-hal atau pengertian-pengertian baru yang dibutuhkan. Apabila dilaksanakan dengan cermat maka diskusi dapat merupakan cara belajar
Yang menyenangkan dan merangsang pengalaman, karena hal tersebut merupakan pelepasan ide-ide, uneg-uneg dan pendalaman wawasan mengenai sesuatu, sehingga
dapat pula mengurangi ketegangan-ketegangan batin dan mendatangkan keputusan dalam mengembangkan kebersamaan kelompok sosial.
32
Demikianlah beberapa manfaat dari metode diskusi yang digunakan sebagai metode dalam pembelajaran di kelas ini sehingga membawa dampak yang baik dan
dapat mempengaruhi siswa dalam upaya peningkatan dan pengembangan pengetahuan dengan memanfaatkan metode diskusi untuk mencapai tujuan yang
diharapkan bagi proses pembelajaran yang terjadi di kelas.
5. Kelebihan dan Kekurangan Metode Diskusi
Metode Diskusi mempunyai beberapa kelebihan, di antaranya :
32
Ramayulis, op.Cit, h.151-152
18 a.
Suasana kelas
lebih hidup,
sebab anak-anak
mengerahkan perhatianpikirannya kepada masalah yang sedang didiskusikan. Partisipasi
anak dalam hal ini lebih baik. b.
Dapat menaikkan prestasi kepribadian individu, seperti : toleransi, demokratis, berfikir kritis, sistimatis, sabar dan sebagainya.
c. Kesimpulan hasil diskusi mudah difahami anak, karena anak-anak mengikuti
proses berfikir sebelum sampai kepada suatu kesimpulan. d.
Anak-anak dilatih belajar mematuhi peraturan-peraturan dan tata-tertib dalam suatu musyawarah sebagai latihan pada musyawarah yang sebenarnya.
Kekurangan Metode Diskusi
Metode Diskusi mempunyai beberapa kekurangan, di antaranya : a.
Kemungkinan ada anak yang tidak ikut aktif, sehingga bagi anak-anak ini, diskusi merupakan kesempatan untuk melepaskan diri dari tanggung jawab
dan dapat menimbulkan sikap acuh tak acuh. b.
Sulit menduga hasil yang dicapai, karena waktu yang dipergunakan untuk diskusi cukup panjang.
c. Para siswa mengalami kesulitan untuk mengeluarkan ide-ide atau pendapat
mereka secara ilmiah atau sistematis. Demikianlah kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaan metode diskusi ini.
Namun, perlu diingat kembali bahwa metode ini mempunyai kelebihan yang lebih baik, bila dibandingkan dengan kekurangan yang terdapat dalam pelaksanaan metode
diskusi ini, yaitu dapat berpengaruh langsung terhadap perkembangan dan peningkatan kepribadian siswapeserta didik sehingga mampu untuk menyampaikan
ide-ide atau informasi, kemudian dapat menjawab dan merasakan sendiri respon yang berlangsung dalam pelaksanaan metode diskusi ini.
B. Pendidikan Agama Islam 1. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan dalam bahasa Arab dikenal dengan dengan tiga kata yaitu : Ta’lim, Ta’dib dab Tarbiyah. Istilah dalam Pendidikan Islam dari ketiga kata tersebut
19 saling berhubungan dengan makna Pendidikan secara keseluruhan. Namun,
diterjemahkan kata At- Ta’dib berarti memberi adabakhlakmendidik, kata At-Ta’lim
yang berarti hal yang mengajarmelatih sedangkan kata At-Tarbiyah dengan arti kata pendidikan.
33
Dilihat dari asal bahasa, kata At-Tarbiyah mempunyai tiga asal kata, pertama kata Tarbiyah berasal dari kata
“raba yarbu” yang berarti “Jadawa nama” “bertambah dan tumbuh”. Kedua kata At-Tarbiyah berasal dari kata “rabiya yarbaa”
berarti “masayara wa tara’ ra’a, tumbuh dan berkembang. Ketiga kata At-Tarbiyah
dari k ata “”rabba – yarubbu” berarti aslahuhu, tawalla amrahu, sasahu, qama’alaihi
waraahu, memperbaiki, menguasai urusan, menuntut, menjaga dan memelihara.
34
Dengan demikian istilah pendidikan yang relevan dengan rekanan konsep bahasa Arabnya adalah At-Tarbiyah, sehingga istilah Pendidikan Islam akan menjadi
At-Tarbiyah Al-Islamiyah, bukan At- Ta’lim Al-Islamiy ataupun At-Ta’dib Al-
Islamiy.
35
Dari paparan di atas dapat diketahui dengan jelas tentang kata yang relevan untuk istilah Pendidikan Islam dengan makna pendidikan secara keseluruhan sesuai
dengan arti dari kata At-Tarbiyah yang berarti Pendidikan. Jadi, dapat diketahui bahwa pengertian Pendidikan Agama Islam yaitu Keseluruhan aktivitas pendidikan
yang berlandaskan kepada ajaran dan doktrin agama Islam. Dengan cara merencanakan dan memberikan pendidikan yang sesuai dengan agama Islam sebagai
sumber dari pendidikan tersebut. Namun secara khusus tentang pengertian Pendidikan Agama Islam berarti
usaha-usaha secara sistematis dan pragmatis dalam membantu anak didik agar supaya mereka hidup sesuai dengan ajaran islam. Demikianlah yang dimaksud
dengan pengertian pendidikan agama Islam secara khusus yang tidak membandingkan dengan Pendidikan islam yang sebetulnya saling berkaitan antara
keduanya yaitu sama-sama memberikan pengajaran pendidikan agama Islam.
33
Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia; Jakarta, YP3A, 1973,h.37,137 dan 278
34
Abd.Halim Soebahar, Wawasan Baru Pendidikan Islam Jakarta, Kalam Mulia,2002 Cet.I h. 10
35
Abd.Halim Soebahar, Wawasan Baru Pendidikan Islam Jakarta, Kalam Mulia,2002 Cet.I h. 10
20
2. Tujuan Pendidikan Islam
Pendidikan Islam dalam hal ini menyiapkan generasi yang mempunyai nilai moral dan pengetahuan yang baik. Imam Ghazali sebagaimana dikutip oelh
Djamaluddin mengemukakan tentang tujuan pendidikan agama Islam yaitu membina insan paripurna yang taqarrub kepada Allah, bahagia dunia dan akhirat, tidak dapat
dilupakan pula orang yang rajin mengikuti pendidikan akan memperoleh kelezatan ilmu yang dipelajarinya dak kelezatan pula ini dapat mengantarkannya pada
pembentukan insan paripurna.
36
Dengan demikian dari pernyataan di atas dapat diketahui tujuan pendidikan Islam ini berarti membentuk manusia yang lebih dekat
dengan Allah sebagai tujuan akhir untuk mengapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Untuk menciptakan kebahagiaan dalam tiap-tiap individu untuk menjalani kehidupan
di dunia. Adapun menurut Fadlil Al-Jamaly sebagaimana dikutip oleh Abdul Halim
Soebahar merumuskan tujuan pendidikan Islam yang lebih rinci sebagai berikut : 1.
mengamalkan manusia akan perananya diantara sesama makhluk dan tanggung jawab pribadinya di dalam hidup ini
2. mengenalkan manusia akan interaksi sosial dan tanggung jawabnya dalam
tata hidup bermasyarakat. 3.
mengenalkan manusia akan alam ini, dan mengajar mereka untuk mengetahui hikmah diciptakannya serta memberikan kemungkinan kepada mereka untuk
mengambil manfaat dari alam tersebut. 4.
Mengenalkan manusia akan pencipta lama ini Allah dan memerintahkan beribadah kepadanya Al-jamali, 1986:3.
37
Dalam hal ini berarti arti tujuan pendidikan secara luas atau secara umum dan terinci dengan tidak melupakan sebagai hamba Allah yang senantiasa berusaha untuk
menjadi makhluk yang mampu menjalani hidup ini secara keseluruhan baik secara pribadi maupun sosial. Dengan arti pula menciptakan dan mewujudkan suatu hal
36
Djamaluddin,dkk, Kapita Selekta Pendidikan Islam, Bandung ; PT.Pustaka Setia, 1998 Cet.Ke-II h.14-15
37
Abd.Halim Soebahar, Wawasan Baru Pendidikan Islam Jakarta, Kalam Mulia,2002 Cet.I h. 30