Macam-macam Metode Metode Pembelajaran
8 pelajaran kepada siswa, dan siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh
guru di manapun dapat dikerjakan oleh siswa, dengan catatan tempatnya benar-benar mendukung dan kondusif dalam belajar.
6. Metode Kerja Kelompok atau bekerja dalam situasi kelompok mengandung
pengertian bahwa siswa dalam satu kelas dipandang sebagai satu kesatuan kelompok tersendiri ataupun dibagi atas kelompok-kelompok kecil.
17
Dapat juga dikatakan bahwa metode kerja kelompok ini yaitu kelompok kerja dari
kumpulan beberapa individu yang bersifat paedagogis yang di dalamnya terdapat adanya hubungan timbal balik kerjasama antara individu serta
saling percaya mempercayai.
18
Dari beberapa pernyataan di atas dapat dipahami dengan jelas bahwa metode kerja kelompok ini ialah suatu metode
dalam proses pembelajaran dengan pemebrian tugas kepada siswa dan dikerjakan secara berkelompok dalam pelaksanaan metode ini.
7. Metode Sosiodrama ialah bentuk metode mengajar dengan
mendramakanmemerankan cara tingkah laku di dalam hubungan social. Sedangkan bermain peranan lebih menekankan pada kenyataan di mana para
murid diikutsertakan dalam memainkan peranan di dalam mendramakan masalah-masalah hubungan social.
19
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode sosiodrama ini ialah suatu metode yang digunakan dalam
proses pembelajaran dengan cara pendidik mendramakanmemerankan cara tingkah laku di dalam hubungan sosial, sehingga siswa terpengaruh dari segi
emosional untuk mengikuti dari peranan tingkah laku yang dilakukan oleh guru.
8. Metode Karyawisata ialah suatu metode pengajaran yang dilaksanakan
dengan jalan mengajak anak-anak ke luar kelas untuk dapat memperlihatkan hal-hal atau peristiwa-peristiwa yang ada hubungannya dengan pelajaran.
Dalam perjalanan karyawisata ada hal-hal tertentu yang telah direncanakan
17
Asep Herry Hermawan,dkk, Belajar Pembelajaran Sekolah Dasar Bandung;UPI Press,2007Cet,Ke-1, h.103
18
Zuhairini dan Abdul Ghafir,dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama Malang;PT.FT IAIN Sunan Ampel, 1983 cet,Ke-8,h.83
19
Zuhairini dan Abdul Ghafir,dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama Malang;PT.FT IAIN Sunan Ampel, 1983 cet,Ke-8,h.83
9 oleh guru untuk didemonstrasikanditunjukkan kepada siswa, di samping ada
hal-hal yang secara kebetulan diketemukan dalam perjalanan tamasya tersebut, Misalnya : pengenalan terhadap kekuasaan Tuhan dalam penciptaan
alam semesta.
20
Dapat juga berarti metode karya wisata field trip ini dalam arti metode pembelajaran yang mempunyai arti tersendiri yang berbeda
dengan karya wisata dalam arti umum. Karya wisata ini berarti kunjungan ke luar kelas dalam rangka belajar.
21
Dengan demikian dari pernyataan di atas dapat dipahami bahwa metode karya wisata ini ialah suatu metode dalam
proses pembelajaran yang lebih menekankan kepada kunjungan ke luar kelas untuk dapat memperlihatkan kepada siswa hal-hal atau peristiwa yang ada
hubungannya dengan pelajaran. 9.
Metode DrillLatihan pada umumnya digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan atau keterampilan dari apa yang telah dipelajari. Mengingat
latihan ini kurang mengembangkan bakatinisiatif siswa untuk berfikir, maka hendaknya gurupengajar memperhatikan tingkat kewajaran dari metode
ini.
22
Pendapat lain mengatakan bahwa metode drilllatihan ini ialah suatu metode dalam pendidikan dan pengajaran dengan jalan malatih anak-anak
terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan. Metode drilllatihan siap biasanya digunakan pada pelajaran-pelajaran yang bersifat motoris, seperti :
pelajaran menulis, pelajaran bahasa, dan pelajaran-pelajran keterampilan, lalu pelajaran-pelajaran yang bersifat kecakapan mental dalam arti melatih
anak-anak berfikir cepat.
23
Dengan demikian dapat diketahui dengan jelas bahwa metode drilllatihan ini ialah suatu metode yang digunakan dalam
proses pembelajaran dengan cara memberikan keterampilan dan ketangkasan
20
Zuhairini dan Abdul Ghafir,dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama Malang;PT.FT IAIN Sunan Ampel, 1983 cet,Ke-8,h.83
21
Asep Herry Hermawan,dkk, Belajar Pembelajaran Sekolah Dasar Bandung;UPI Press,2007Cet,Ke-1, h.105
22
Asep Herry Hermawan,dkk, Belajar Pembelajaran Sekolah Dasar Bandung;UPI Press,2007Cet,Ke-1, h.104
23
Zuhairini dan Abdul Ghafir,dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama Malang;PT.FT IAIN Sunan Ampel, 1983 cet,Ke-8,h.83
10 kepada siswa dari apa yang telah dipelajari, dalam hal ini keterampilan atau
ketangkasan yang diberikan bersifat motoris. 10.
Metode Sistem Regu ialah suatu metode pembelajaran : dua orang guru atau lebih bekerja sama pembelajaran sebuah kelompok siswa, jadi kelas dihadapi
beberapa guru.
24
Hal ini berarti juga bahwa metode sistim regu Team Teaching ini yaitu metode mengajar di mana dua orang guru atau lebih
bekerja sama mengajar sekelompok murid.
25
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa metode sistim regu ini ialah suatu metode dalam proses
pembelajaran dengan caratekhnik dua orang guru atau lebih bekerja sama mengajar sekelompok murid. Jadi terdapat beberapa guru dalam proses
pembelajaran tersebut. 11.
Metode Problem Solving adalah suatu metode dalam pendidikan dan pengajaran dengan jalan melatih anak-anak untuk menghadapi masalah-
masalah dari apa yang paling sederhana sampai kepada masalah yang sulit.
26
Pendapat lain mengatakan bahwa metode problem solving metode pemecahan masalah ini yaitu bukan hanya sekedar metode pembelajaran
tetapi juga metode berfikir, sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya dengan mencari data sampai kepada
menarik kesimpulan.
27
Dengan demikian dapat diketahui dengan jelas bahwa metode problem solving ini ialah suatu metode yang digunakan dalam proses
pembelajaran dengan cara memecahkan suatu masalah yang diberikan oleh guru, sehingga siswa dapat mencari jawaban dari masalah tersebut dengan
cara berfikir pada masalah tersebut dan dapat menarik kesimpulan dari masalah tersebut. Demikian metode-metode yang dapat digunakan dalam
proses pembelajaran untuk menunjang guru dalam mengatasi masalah dalam penyampaian materi kepada siswa. Dari beberapa metode di atas seorang
24
Asep Herry Hermawan,dkk, Belajar Pembelajaran Sekolah Dasar Bandung;UPI Press,2007Cet,Ke-1, h.104
25
Zuhairini dan Abdul Ghafir,dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama Malang;PT.FT IAIN Sunan Ampel, 1983 cet,Ke-8,h.83
26
Zuhairini dan Abdul Ghafir,dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama Malang;PT.FT IAIN Sunan Ampel, 1983 cet,Ke-8,h.83
27
Asep Herry Hermawan,dkk, Belajar Pembelajaran Sekolah Dasar Bandung;UPI Press,2007Cet,Ke-1, h.104
11 guru dapat menggunakan dan menvariasikan beberapa metode tersebut,
dengan harapan dapat mencapai hasil dari tujuan proses pembelajaran yaitu memberikan pemahaman dan peningkatan dari proses pembelajaran ini.