23 melakukan berbagai bentuk interaksi dn saling mempengaruhi antara satu
dengan lainnya.
41
Dari keterangan di atas dapat diketahui, bahwa fungsi pendidikan Islam terdapat dua dimensi yaitu dimensi mikro yang menunjukkan upaya menuju
terbentuknya pribadi muslim seutuhnya dan dimensi mikro, yaitu diemnsi eksternal yang menunjukkan upaya melakukan berbagai interaksi antara satu dengan lainnya.
Dengan demikian dapat diketahui dengan jelas fungsi pendidikan Islam secara umum, yaitu :
1. Makro universal
Untuk memantapkan proses internalisasi nilai universal dalam diri peserta didik.
2. Messo sosial
Pendekatan ini mengupayakan terbentuknya konstruksi sosial yang dinamis melalui program pendidikan.
3. Ekso kultural
Program ini memberi petunjuk dan kompetensi bagi peserta didik. Untuk menyerap nilai-nilai kontemporer yang menunjang nilai-nilai sakral dalam
rangka proses symbiosa kulturalis bagi pembinaan akhlak.
4. Mikro individual
Yang membina kecakapan seseorang sebagai teanga profesional, yang mampu mengamalkan ilmu, teori dan informasi yang diperoleh, sekaligus
terlatih dalam memecahkan problem yang dihadapi.
42
Dengan demikian dapat disimpulkan dari fungsi pendidikan islam yaitu : 1.
Makro universal 2.
Mikro individu 3.
Messo sosial 4.
Ekso kultural Namun yang dimaksud dengan fungsi Pendidikan Agama Islam yaitu sesuadi
dengan fungsi pendidikan Islam. Yaitu sebagai : a. sebagai pedoman dalam pengkajian pelajaran
b. sebagai petunjuk dan pengarah dalam pengkajian pelajaran
41
Nizar,Syamsul DR,MA, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta, Ciputat Press, 2002 h.121
42
Abd.Halim Soebahar, Wawasan Baru Pendidikan Islam Jakarta, Kalam Mulia,2002 Cet.I h.
24
C. Prestasi 1. Pengertian Prestasi Belajar
Sebelum memahami dari kata prestasi belajar ini secara keseluruhan, baiknya dapat memahami pengertian dari kata prestasi dengan kata belajar terlebih
dahulu, karena dengan adanya pemisahan dari kedua kata tersebut dapat dipahami arti dari kata prestasi belajar tersebut. Dalam kamus populer kata prestasi berasal dari
bahasa belanda “prestatie” kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang diartikan dengan apa yang telah diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang
menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keletan belajar.
43
Sedangkan dalam kamus pelajar, kata “prestasi” diartikan sebagai hasil yang diperoleh dengan kerja
keras yang dilakukan oleh seseorang.
44
Dari pernyataan di atas dapat diketahui dengan jelas bahwa prestasi itu ialah suatu usaha yang dilakukan dengan cara kerja
keras dan semaksimal mungkin untuk mencapai hasil yang diinginkan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan usaha dari hasil keuletan dan
kedisiplinan dalam belajar. Dalam bahasa Inggris belajar disebut learning, yang didefinisikan “Sebagai
perubahan yang relatif berlangsung lama pada perilaku yang diperoleh kemudian melalui pengalaman-pengalaman.
45
Menurut Cronbach yang dikemukakan oleh fadhillah Suralaga,dkk, mendefinisikan belajar sebagai perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
pengalaman. Definisi lain yang tidak jauh berbeda dikemukakan oleh Kimble bahwa belajar adalah perubahan perilaku yang relatif permanen yang merupakan hasil dari
pengalaman. Sedangkan James Whittaker, masih sama dikemukakan oleh Fadhillah Suralaga,dkk, mendefinisikan belajar sebagai proses dimana tingkah laku
ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.
46
Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa kata belajar yang berarti suatu proses yang dilakukan untuk
perubahan tingkah lauk yang dilakukan denga pengalaman-pengalaman.
43
S.F Habeyb, Kamus Populer Jakarat, Centra 1983, Cet.20 h.196
44
Djalinus Syah, et. Al, Kamus Pelajar Jakarta ; Rineka Cipta 1992, Cet I h. 168
45
Linda L.davidoff, Psikologi Suatu Pengantar, jakarat; Erlangga 1988 Cet Ke 2 h. 175
46
Fadhillah Suralaga,dkk, Psikologi Pendidikan, Jakarta; UIN Jakarta Press, 2005 Cet I, h.62
25 Adapun menurut pendapat Ngalim Purwanto dalam buku Psikologi
Pendidikan mengemukakan pendapat beberapa tokoh pendidikan, mengenai belajar, yaitu :
a. Hilgard dan Bower, dalam bukunya “Theory of Learning” mengemukakan belajar adalah perubahan tingkah laku seseorang terhadap situasi itu,
tertentu yang disebabkan oleh pengalaman. b. Gagne, dalam bukunya “the Conditioning of Learning” menyatakan bahwa,
belajar terjadi apabila stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa, sehingga perbuatannya berubah dari waktu sebelum ia mengalami
situasi tadi. c. Morgan dalam bukunya “Introduction to Psychology” mengemukakan
belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalama tingkah laku yang terjadi sebagai hasil dari latihan atau pengalaman.
d. Witherington, dalam bukunya “Educational Psychology” mengemukakan bahwa belajar adalah suatu perubahan di dalam kerpibadian yang
menyatakan diri sebagai suatu pola reaksi dari reaksi berupa kecakapan, sikap, kepandaian, kebiasaan atau suatu pengertian.
47
Dengan demikian dari definisi-definisi yang tertera di atas dapat diketahui bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu-individu yang
diperoleh melalui pengalaman-pengalaman. Prestasi belajar merupakan tingkat keebrhasilan siswa dalam mempelajari
materi di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor nilai yang diperoleh dari hasil test mengenai sejumlah pelajaran.
Prestasi belajar biasanya digunakan untuk menunjukkan tercapainya tingkat keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan dalam proses yang sudah ditentukan,
melalui bimbingan, perhatian, pengaruh dalam proses belajar mengajar tertentu. Bahkan prestasi belajar berarti penguasaan anak terhadap materi pelajaran tertentu
yang diperoleh dari hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk skor nilai setelah mengikuti kegiatan belajar.
48
Keberhasilan anak dalam prestasi dari proses belajar ini dapat dilihat atau dinilai prestasinya dengan melihat hasil-hasil yang ditunjukkan dengan nilai atau
angka-angka pada sebuah rapor dalam kurun waktu yang telah ditentukan. Sehingga
47
M.Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung; PT Remaja Rosda Karya, 1995 Cet Xh. 84
48
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan,Jakarta ; Rajawali Press, 1989 h.25