42
E. Tehnik Pengolahan dan Analisa Data
Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan kemudian diolah dengan metode deskriptif dan analisa sehingga menjadi penjelasan-penjelasan
yang gamblang mengenai penggunaan metode diskusi kelompok, baik dari aspek siswa maupun dari aspek guru. Untuk mengukur perbedaan antara T
1
dan T
2
digunakan jenis uji beda rata-rata untuk sampel yang saling berhubungan dengan rumus :
t = M
D
SE
MD
Keterangan :
SE
MD =
Besarnya standar error kesesatan Mean Sampel SD = Deviasi standar dari sample yang diteliti
N = Number of Cases banyaknya subjek yang diteliti M
D
= Nilai rata-rata hitung dari beda skor antara variabel 1 dan skor variabel II
Dari hasil pengukuran tersebutlah diambil kesimpulan yang merupakan hasil penelitian yaitu :
a. Apakah T hit lebih besar atau sama dengan Tt, maka hipotesis
Nihil H
O
ditolak, sebaliknya Hipotesis Alternatif Hi diterima atau disetujui. Berarti antara kedua variabel yang akan diteliti secara
signifikan memang terdapat perbedaan dan metode diskusi
43 kelompok yang diterapkan tersebut telah memberikan keberhasilan
yang nyata. b.
Namun, apabila T hit lebih kecil daripada Tt maka Hipotesis Nihil diterima atau disetujui; sebaliknya Hipotesis Alternatif ditolak.
Berarti bahwa perbedaan antara Variabel I dan Variabel II itu bukanlah perbedaan yang berarti, atau bukan perbedaan yang
signifikan dan metode diskusi kelompok yang diterapkan tersebut tidak memberikan keberhasilannya yang nyata.
Data yang diperoleh melalui posttest yang diajukan kepada siswa setelah diterapkannya metode diskusi kelompok tersebut dihitung dengan menggunakan
uji”t”. Meskipun metode penelitian ini memiliki beberapa kelemahan, namun
pretest itu memberikan landasan untuk membuat komparasi prestasi subjek yang sama dan sesudah dikenai X eksperimental teratment.
3
Dari hasil wawancara tersebut didapat penjelasan-penjelasan mengenai penggunaan metode diskusi kelompok di SMA Darussalam Ciputat-Tangerang
Selatan. Penggunaan
metode diskusi
kelompok pada
pelaksanaannya membutuhkan proses adaptasi bagi siswa-siswi SMA Darussalam. Hal ini
mengingat metode yang digunakan hanya metode ceramah sebagai metode pembelaran di SMA Darussalam. Karena dengan melihat adanya potensi di SMA
Darussalam dalam penggunaan metode diskusi kelompok ini dapat dilaksanakan di SMA Darussalam. Sehingga proses pembelajaran di SMA Darussalam akan
berjalan dengan baik dan mengalami peningkatan dalam prestasi belajar di SMA tersebut.
Memang banyak kendala yang menjadi halangan di SMA Darussalam tersebut, yakni kendala teknis dan non tekhnis. Yaitu kurangnya fasilitas yang
3
Sumardi Suryabrata, Metodologi Penelitian, Jakarta; PT Raja Grafindo Persada, Mei 2003 Cet ke-13,h.101-103
44 memadai dalam peraga dan fasilitas perpustakaan yang belum memadai sehingga
proses pembelajaran setiap waktu terganggu oleh hal demikian. Namun tidak mengurangi berjalannya kegiatan proses pembelajaran di SMA Darussalam
tersebut. Potensi penggunaan metode diskusi kelompok oleh siswa-siswa SMA
Darussalam tersebut dinilai asing dalam pelaksanaanya, terutama dalam pelajaran Pendidikan Agama Islam. Mengingat para guru yang ada di SMA Darussalam
hanya menggunakan satu metode saja yaitu metode ceramah sehingga proses pembelajaran bersifat tidak aktif dan tidak menuntut keaktifan siswa-siswi
tersebut sehingga ditemukan jarang guru tidak masuk dalam kelas karena alasan siswa-siswi dapat membacanya saja di rumah atau di kelas.
Di samping masalah tersebut juga masalah kurangnya siswa-siswi mampu membaca huruf-huruf dalam bahasa Arab sehingga banyak tuntutan yang harus
dituntaskan oleh guru di samping harus melanjutkan proses pembelajaran di kelas. Kendala tersebut tentunya menjadi beban pula bagi guru-guru dalam proses
pembelajaran sehingga dibutuhkan usaha yang keras untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Adanya penggunaan metode diskusi kelompok di SMA Darussalam
tersebut membuktikan adanya peningkatan prestasi belajar atau tidak di SMA Darussalam dalam pelajaran Pendidikan Agama Islam. Sehingga dapat terlihat
potensi metode diskusi kelompok dalam proses pembelajaran dapat menjadi solusi bagi guru dalam rangka peningkatan prestasi belajar di SMA Darussalam tersebut.
Metode diskusi kelompok dilakukan untuk meneliti adanya prestasi belajar bagi siswa-siswi SMA Darussalam sehingga dengan penggunaan metode
pembelajaran ini dapat menjadi efektif dalam meningkatkan prestasi siswa di dalam kelas. Terutama dalam pelajaran Pendidikan Agama Islam sehingga siswa-
siswi memahami dengan baik dalam pembelajaran di kelas dan berperan aktif dalam pelajaran tersebut.
Masalah demikian yang terjadi di SMA Darussalam dalam proses pembelajarannya sehingga terlihat siswa-siswi kurang antusias dalam pelajaran
45 Pendidikan Agama Islam yang disebabkan dengan hanya satu metode dalam
pembelajarannya. Sehingga metode diskusi kelompok ini dapat digunakan di SMA Darussalam tersebut sebagai metode yang dapat digunakan dalam
pembelajaran guna meningkatkan prestasi belajar siswa-siswi dalam pelajaran Pendidikan Agama Islam.