39 berarti tak tetap atau berubah-ubah.
1
B. Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilakukan di SMA Darussalam Ciputat – Tangerang,
yang  letaknya  dekat  dengan  jalan  alternatif  menuju  ke  arah  Ciputat.  Alasan penulis  meneliti  di  SMA  Darussalam  ini  karena  disamping  mengajarkan  tentang
Pendidikan Agama  Islam  lebih juga karena tidak terdapat  metode belajar diskusi kelompok, juga karena ingin mengetahui apakah di sekolah ini sudah benar-benar
efektif  melakukan  metode  belajar  diskusi  kelompok  yang  berpengaruh  terhadap hasil belajar siswa.
C. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah siswasiswi kelas X1 dan X2, dengan diadakan  belajar  dengan  metode  diskusi  kelompok  di  dalam  kelas.  Sedangkan
penempatan  kelas  eksperimen  ditentukan  dengan  sistem  acak  random  sample untuk  menentukan  prestasi  belajar  dengan  metode  diskusi  kelompok  tersebut.
Penulis  mengambil  populasi  ini  dengan  alasan  supaya  siswa  mengetahui  potensi dalam metode belajar di kelas sehingga menjadikan siswa terbiasa dengan metode
yang akan dieksperimenkan yaitu metode diskusi kelompok dibandingkan dengan metode  pembelajaran  yang  sering  dilakukan  dalam  belajar  di  kelas  yaitu  metode
ceramah. Dari sinilah akan diketahui  keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dengan  menggunakan  metode  diskusi  kelompok  di  dalam  kelas.  Dengan  jumlah
siswa  yang  diteliti  di  sekolah  tersebut  seluruhnya  berjumlah  40  orang.  Namun dalam  perbandingannya  dipilih  20    orang  dalam  menentukan  pengaruh  diskusi
kelompok dengan siswa yang tidak diberi treatment dalam proses pembelajaran di kelas .
D. Tehnik Pengumpulan Data.
Pengumpulan data dikumpulkan melalui tekhnik dalam penelitian ini yaitu :
1
Ibath Hatimah, dkk, Penelitian Pendidikan, Bandung; UPI Press, 2007 Cet Ke-1, h.67
40 1.
Observasi Yaitu  mengadakan  pengamatan  secara  sistematis  terhadap  proses
pembelajaran  yang  dilakukan  di  dalam  kelas  untuk  mengetahui pengaruh  atau  tidaknya  metode  diskusi  kelompok  pada  pengajaran
Pendidikan Agama Islam. Selain itu penulis juga mengajar langsung di  kelas  X.1  dan  X.2  pada  mata  pelajaran  Pendidikan  Agama  Islam
di SMA Darussalam Ciputat – Tangerang.
2. Angket
Angketkuesioner,  alat  pengumpulan  data  secara  etrtulis  yang  berisi daftar  pertanyaan  atau  pernyataan  yang  disusun  secara  khusus  dan
digunakan  untuk  menggali  dan  menghimpun  keterangan  dan  atau informasi sebagaimana dibutuhkan dan cocok untuk dianalisis.
2
Pada penelitian  ini  pengumpulan  data  yang  dilakukan  dengan  cara
memberikan daftar pertanyaan dalam bentuk tertutup atau terstruktur yang berkaitan dengan pelaksanaan dan tingkat keberhasilan metode
diskusi  yang  sebelumnya  telah  disusun  oleh  peneliti  dan  kemudian responden diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.
3. Wawancara
Untuk  melengkapi  data,  penelitian  ini  akan  dilengkapi  dengan wawancara  dari  key  informan.  Dalam  hal  ini  wawancara  dengan
kepala se kolah SMA Darussalam yaitu Marul Wa’id S.Ag, mengenai
gambaran umum sekolah SMA Darussalam. 4.
Pretest, untuk mengukur keberhasilan dari metode diskusi kelompok ini  dengan  memberikan  tes  sebelum  pelajaran  dimulai  dan  setelah
diterapkan  dengan  metode  diskusi  kelompok  dalam  satuan  materi pengajaran.  Pretest  ini  diberikan  pada  setiap  pertemuan  untuk
mengingat  penguasaan  pemahaman  pada  pelajaran  setiap  memulai
2
Djuju Sudjana, Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah, Bandung; Rosda Karya 2006, Cet.1 h. 177