Seleksi SDM Berkualitas Pada BMT Ta’awun

2. Produk Maal Produl Maal di BMT Ta’awun terdiri dari Zakat, Infaq dan Shadaqah. Adapaun produk pemberdayaan dari zakat, infaq dan shadaqah terdiri dari TPP Ta’awun Pendidikan, TPA Ta’awun Peduli al Qur’an dan TPU Ta’awun Peduli Ummat. Pengertian dan aplikasinya antara lain : a. TPP Ta’awun Pendidikan Ta’awun Pendidikan adalah program pemberdayaan ummat dalam rangka meningkatkan sumber daya muslim dengan memberikan bantuan beasiswa kepada muslim dhuafa yang terancam putus sekolah dan dia memiliki kemampuan yang kuat untuk belajar. b. TPU Ta’awun Peduli Ummat Ta’awun Peduli Ummat adalah pemberdayaan dalam bentuk kegiatan sosial, pendidikan dan dakwah dalam rangka mensyiarkan Islam di masyarakat secara menyeluruh. 25

E. Seleksi SDM Berkualitas Pada BMT Ta’awun

Untuk menghasilkan dan mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas, BMT Ta’awun melakukan kegiatan rekrutmen dan seleksi dengan sangat cermat dan teliti. 25 Ibid. Dalam BMT Ta’awun mempunyai beberapa prosedur dalam melakukan kegiatan penyeleksian SDM-SDM. Berikut adalah beberapa prosedur atau langkah-langkah dalam kegiatan seleksi di dalam BMT Ta’awun secara singkat: 26 1. Pelamar datang ke kantor dalam BMT Ta’awun untuk menyerahkan surat lamaran, CV, dan kelengkapan lainnya yang ditujukan kepada dalam BMT Ta’awun. 2. Oleh staf dari divisi administrasi, file-file dari pelamar yang telah masuk di input kedalam database calon pegawai yang dimiliki oleh BMT. 3. BMT Ta’awun tinggal melihat kedalam data base yang telah disimpan untuk mencari file –file dari calon pegawai yang telah menyerahkan semua persyaratan yang telah di berikan oleh dalam BMT Ta’awun. 4. Setelah didapatkan calon-calon yang sesuai dengan kualifikasi yang diinginkan dalam BMT Ta’awun lalu mengadakan interview untuk para calon pegawai yang sudah temasuk kedalam kualifikasi yang di berikan. 5. Setelah mendapatkan kualifikasi SDM yang di dapatkan dalam BMT Ta’awun, lalu memberikan konfirmasi kepada calon pegawai tentang siapa saja yang memenuhi syarat untuk di seleksi oleh dalam BMT Ta’awun. 6. BMT Ta’awun menghubungi para calon-calon karyawan untuk di informasikan bahwa ada tempat yang akan memakai tenaga mereka, disamping memberitahukan tentang kapan proses seleksi akan dilaksanakan. 26 Hasil wawancara pribadi dengan General Manager BMT Ta’awun Cipulir, Bpk. Subandikot pada tanggal 7 Maret 2011 7. Pada tanggal dan tempat yang telah ditentukan, dilakukanlah proses seleksi awal oleh dalam BMT Ta’awun yang meliputi: a. Ceklist data-data pelamar b. Test tertulis c. Test kemampuan d. Test kepribadian e. Wawancara atau interview 8. Setelah pelaksanaan proses seleksi awal, hasil dari seleksi awal tersebut dikirimkan kepada calon pegawai yang lulus, akan mengikuti seleksi lanjutan di BMT. 9. Setelah mengadakan seleksi lanjutan pihak BMT memberikan informasi mengenai berapa orang peserta seleksi yang diterima oleh BMT. 10. Setelah itu, peserta yang lulus seleksi lanjutan kembali ke dalam BMT Ta’awun untuk mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan pekerjaan seperti: pengurusan kontrak kerja, gaji, dll. Adapun tahap-tahapan dalam pelaksanaan seleksi yang dilaksanakan BMT Ta’awun adalah sebagai berikut: 1. Kegiatan penyeleksian surat-surat lamaran. Kegiatan ini adalah langkah awal dari keseluruhan proses seleksi di BMT Ta’awun, semua surat lamaran yang masuk diperiksa kelengkapannya. Apakah sesuai dengan persyaratan yang diminta oleh BMT Ta’awun atau tidak sebagian besar dari surat-surat lamaran itu langsung diinput ke database yang dimiliki oleh BMT Ta’awun. Sedangkan sebagian lagi dari para pelamar yang datang langsung ke BMT Ta’awun untuk menyerahkan surat lamarannya. Pemeriksaan dan penyeleksian surat-surat lamaran ini dilakukan oleh tim khusus yang dimiliki BMT Ta’awun yang biasa bertugas untuk menyeleksi dan memeriksa surat-surat lamaran.Hal-hal yang diperiksa dan diseleksi oleh tim ini meliputi: a. Fotokopi kartu identitas atau KTP yang dilampirkan oleh pelamar. b. Daftar riwayat hidup atau curiculum vitae pelamar. Dalam daftar riwayat hidup ini harus memuat : 1 Biodata atau data tentang jati diri si pelamar. 2 Riwayat pendidikan formal yang pernah ditempuh oleh si pelamar, dan lain-lain. c. Pas foto ukuran 3 x 4 sebanyak 3 lembar dan ukuran 4 x 6 sebanyak 3 lembar yang dilampirkan apakah sesuai dengan si pelamar atau tidak. d. Fotokopi ijazah atau sertifikat pendidikan formal maupun informal yang telah dilegalisir apakah telah sesuai dengan aslinya. e. Referensi dan surat-surat keterangan pengalaman bekerja yang dimiliki oleh si pelamar. f. SKCK 2. Kegiatan pemeriksaan referensi. Kegiatan ini bertujuan untuk memeriksa kebenaran dari surat-surat referensi atau surat-surat pengalaman bekerja dari si pelamar. 3. Interview Pendahuluan. Kegiatan interview pendahuluan ini dilakukan setelah kegiatan penyeleksian surat-surat lamaran dan pemeriksaan referensi selesai dilakukan. Interview pendahuluan ini dilakukan dengan tujuan : a. BMT Ta’awun dalam hal ini diwakili oleh pewawancara atau interviewer dapat bertemu dan bertatap muka secara langsung dengan para pelamar atau calon pegawai. b. BMT Ta’awun diwakili interviewer atau pewawancara dapat memberikan penilaian atas kesan pertama yang ditunjukkan oleh para pelamar, seperti: penampilan fisik cara berpakaian, sikap dan tingkah laku yang ditampilkan para pelamar pada saat interview, dll , cara para pelamar dalam berkomunikasi dan bertutur kata atau kemampuan verbal si pelamar, dll. c. BMT Ta’awun diwakili interviewer atau pewawancara dapat mendapatkan dan menggali sebanyak mungkin informasi dari si pelamar. Misalnya : informasi tentang jati diri si pelamar secara langsung, hal apa yang memotivasi si pelamar sehingga dirinya ingin mengikuti seleksi calon pegawai di BMT Ta’awun, Apakah si pelamar pernah bekerja sebelumnya, dll. 4. Tes kemampuan verbal dan non verbal para pelamar. Setelah tahap interview awal selesai dilaksanakan, proses seleksi selanjutnya yang dilakukan di BMT Ta’awun adalah pelaksanaan tes kemampuan verbal dan non verbal para pelamar. BMT Ta’awun memiliki alasan sendiri mengapa mereka menggunakan sistem seleksi Succesive-Hurdles ini. Alasan itu antara lain : a. Sistem ini dapat menghemat biaya seleksi karena pada setiap tahap seleksi peserta atau pelamar akan semakin berkurang jumlahnya. b. Sistem ini dapat mempermudah kerja panitia seleksi karena semakin tinggi tahap seleksi, peserta seleksi pun akan semakin berkurang atau sedikit. c. Sistem ini juga membantu para peserta seleksi untuk dapat mengetahui apakah dirinya lulus atau tidak dalam waktu yang relatif singkat, sehingga mereka dapat lebih mudah untuk memikirkan langkah selanjutnya. Apabila mereka lulus pada satu tahap seleksi maka dapat mempersiapkan diri untuk tahap selanjutnya, dan apabila mereka tidak lulus maka dengan cepat dapat mencari pekerjaan yang lain. Tes kemampuan verbal dan non verbal dalam proses seleksi di BMT Ta’awun terdiri atas serangkaian tes yang akan menguji sejauh mana kemampuan para pelamar dalam dua jenis tes tersebut. Kedua jenis tes itu dibagi ke dalam beberapa tahapan yang antara lain sebagai berikut : a. Tes kemampuan dasar tertulis. b. Tes Intelejensia. Tes ini dilaksanakan dengan maksud untuk menguji kemampuan intelejensia dan intelektualitas para peserta seleksi. c. Tes kemampuan komunikasi verbal. Tes ini dilaksanakan oleh panitia seleksi dari BMT Ta’awun untuk melihat, mengukur dan menilai sejauh mana kemampuan para pelamar dalam berkomunikasi verbal baik secara lisan maupun tulisan. 5. Tes Psikologi atau Psycho test. Tes ini dilaksanakan untuk mengukur sejauh mana keadaan para pelamar atau peserta seleksi dilihat dari sisi psikologisnya. Tes kali ini dibawah kendali, pengawasan dan penilaian langsung dari para psikolog yang berkompeten, baik itu psikolog intern dari BMT Ta’awun maupun psikolog ahli yang jasanya disewa secara khusus. Tes ini terdiri atas dua tahap, antara lain : a. Tes tertulis. Dalam tahap ini para peserta seleksi diberikan soal-soal yang harus dijawab para peserta dalam waktu antara 90-120 menit, tergantung kepada bentuk dan jumlah soal yang diberikan oleh panitia seleksi. Bentuk soal dalam tes ini terdiri atas soal-soal kasus, dimana para pelamar diminta untuk menjawab soal-soal tersebut sesuai dengan pendapat pribadi masing-masing. Bentuk soal lainnya adalah soal yang menguji daya pikir, nalar, imajinasi dan kreativitas para peserta seleksi, dimana pada soal tersebut tersedia berbagai macam bentuk, mulai dari titik, lingkaran, kotak, garis dan lain sebagainya. Para peserta seleksi diminta untuk membuat suatu gambar yang memiliki arti dari berbagai bentuk diatas. b. Interview jati diri dan keadaan psikologis calon pegawai. Tes ini dimaksudkan agar para psikolog ataupun tim penguji dari BMT Ta’awun dapat berhadapan langsung dengan para peserta seleksi dan dapat langsung mendiagnosa dan mengambil kesimpulan tentang keadaan atau kondisi psikologis atau kejiwaan dari setiap peserta seleksi. Kegiatan ini juga dilaksanakan sebagai alat penunjang dari tes tertulis yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah kedua tahap tes diatas dilaksanakan maka panitia seleksi yang terdiri dari para psikolog yang berkompeten tadi menghitung nilai yang didapat oleh tiap-tiap pelamar atau individu dari kedua tes tersebut. Kemudian nilai rata- rata dari kedua tes itulah yang menjadi alat bagi panitia seleksi untuk menentukan seorang individu atau peserta seleksi lulus atau tidak dalam tahap tes ini. Bagi para peserta yang lulus, BMT Ta’awun akan memberitahukan melalui surat. Dalam surat itu selain menerangkan kelulusan, yang bersangkutan juga akan di informasikan tentang waktu dan tempat kegiatan seleksi selanjutnya. 6. Tes Kesehatan. Tes ini dilakukan oleh BMT Ta’awun untuk mengetahui kondisi fisik para pelamar peserta seleksi. Hal ini dilakukan karena BMT Ta’awun hanya menerima individu-individu yang tidak hanya memiliki kondisi mental yang baik, tetapi juga memiliki kondisi fisik yang prima sebagai pegawai. Dalam proses seleksi kali ini BMT Ta’awun menggunakan jasa rumah sakit untuk melakukan tes kesehatan bagi para peserta seleksi. Sesuai dengan pemberitahuan lewat surat sebelumnya, para peserta seleksi diminta untuk datang ke rumah sakit tersebut untuk melakukan tes kesehatan sesuai jadwal. Hal-hal yang diperiksa dalam tes kali ini antara lain : b. Tes pengambilan sampel darah para peserta seleksi untuk melihat apakah sampel darah para peserta seleksi tersebut bebas dari penyakit seperti : Hepatitis, HIV atau AIDS, Herpes, dan penyakit lainnya yang berhubungan darah manusia. c. Kegiatan pengambilan air seni dari para peserta seleksi untuk mendukung pemeriksaan gula darah dari para peserta seleksi. Kegiatan ini juga berguna untuk tes obat-obatan terlarang atau penyalahgunaan narkoba. Dan serangkaian tes kesehatan lainnya. Setelah seluruh proses tes kesehatan selesai dilaksanakan, maka semua hasil pemeriksaan para peserta seleksi didiagnosa dan diteliti oleh para dokter dan tim medis di rumah sakit tempat mereka melakukan tes kesehatan. Lalu para dokter atau tim medis dari rumah sakit mengirimkan hasil dari tes kesehatan disertai dengan resume diagnosa dan kesimpulan tentang kondisi kesehatan tiap individu yang telah melakukan atau mengikuti tes kesehatan kepada BMT Ta’awun. Berdasarkan resume yang dikirimkan oleh pihak rumah sakit itulah BMT dapat mengambil kesimpulan dan keputusan siapa saja peserta seleksi yang lulus dan berhak mengikuti tahap seleksi selanjutnya. Bagi mereka yang lulus, BMT Ta’awun akan mengirimkan surat pemberitahuan lulus dan menginformasikan jadwal dari tahap seleksi selanjutnya. Sedangkan bagi mereka yang tidak mendapatkan surat pemberitahuan maka dianggap gagal dalam tes atau kondisi kesehatannya tidak memenuhi persyaratan. Terkadang juga seluruh pelamar yang mengikuti tes kesehatan ini lulus atau tidak ada yang gagal. 7. Kegiatan wawancara akhir. Kegiatan ini merupakan tahap akhir dari seluruh proses pelaksanaan seleksi di BMT Ta’awun. Wawancara akhir ini dilakukan langsung oleh kepala divisi Marketing dan Rekrutmen BMT Ta’awun terhadap setiap peserta seleksi secara langsung. Tujuan dari dilakukannya wawancara akhir ini adalah untuk meyakinkan BMT untuk memutuskan menerima atau tidak para pelamar yang telah lulus seleksi tersebut. Setelah melakukan kegiatan wawancara akhir tersebut, melaporkan hasil dari wawancara dengan para peserta seleksi kepada Direksi untuk meminta saran, pendapat dan masukan guna menentukan siapa-siapa saja yang akan diterima menjadi pegawai BMT Ta’awun. Setelah menerima laporan resume hasil seleksi secara keseluruhan yang dilakukan oleh panitia, direksi lalu melihat, membaca dan mempelajari resume tersebut. Setelah mempelajari resume tersebut, direksi lalu memberikan saran, pendapat dan penilaiannya terhadap proses kegiatan seleksi yang telah dilakukan. Di samping juga memberikan saran dan arahan terhadap siapa saja peserta seleksi yang dapat diterima menjadi pegawai BMT Ta’awun. Hasil resume proses pelaksanaan kegiatan seleksi di BMT Ta’awun yang telah dilihat, dibaca, dipelajari dan disetujui oleh direksi selanjutnya memerintahkan para stafnya untuk membuat surat panggilan kepada para peserta seleksi yang lulus agar datang ke kantor BMT Ta’awun untuk mengurus segala sesuatunya, mulai dari masalah gaji, tunjangan, dll. Dan bagi para peserta seleksi yang tidak menerima surat panggilan selambat-lambatnya 14 hari sejak tahap seleksi yang terakhir wawancara akhir dilaksanakan maka secara otomatis mereka dinyatakan tidak lulus seleksi akhir gugur. BMT Ta’awun tentu saja tidak gegabah dalam hal mendapatkan SDM, dengan tujuan agar pegawai yang baru dapat membantu BMT dalam upaya mencapai visi dan misi BMT. Hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan SDM berkualitas. Yang dimaksudkan SDM berkualitas oleh dalam BMT Ta’awun adalah sebagai berikut: 1. Mempunyai skill yang baik sesuai dengan bidang pekerjaan yang diinginkan. 2. Mempunyai kepribadian atau personality yang baik. 3. Mempunyai pengalaman kerja sebelumnya, hal ini akan menjadi nilai tambah tersendiri. 4. Mempunyai penampilan fisik yang cukup menarik, hal ini sangat relatif. 5. Memiliki kemampuan berkomunikasi verbal yang baik. 6. Mempunyai loyalitas yang tinggi kepada atasan. 7. Mampu menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan lingkungan pekerjaan. 8. Berani menerima tantangan dalam pekerjaan. 9. Memiliki cukup pengalaman dalam bekerja. 9. Memiliki kondisi fisik yang sehat dan prima. Beberapa hal diatas membuktikan bahwa dalam BMT Ta’awun sangat selektif dalam mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Dengan tujuan dapat melaksanakan tugas yang di berikan dengan baik dan tepat waktu, sumber daya manusia yang Berkualitas sangat dominan dalam membantu kemajuan dan perkembangan BMT dalam memberikan visi dan menjalankan misi dari BMT itu sendiri dalam hal ini dalam BMT Ta’awun. Segala cara yang dilakukan oleh dalam BMT Ta’awun demi untuk mendapatkan SDM yang Berkualitas, oleh sebab itu BMT terkadang suka menggunakan tenaga ahli dari luar yang benar-benar profesional dalam bidangnya masing-masing. 27 Adapun hambatan-hambatan dan pemecahannya dalam pelaksanaan seleksi BMT ta’awun dalam mendapatkan SDM yang berkualitas adalah: 1. Minimnya pengalaman dan wawasan yang dimiliki oleh para individu. 2. Bervariasinya keinginan dan tuntutan para individu hasil seleksi calon pegawai pada BMT Ta’awun. mengenai besarnya gaji yang akan didapat, tunjangan-tunjangan dan fasilitas yang disediakan oleh BMT. Untuk mengatasi berbagai hambatan dan tantangan diatas, BMT Ta’awun memiliki beberapa kiat untuk mengatasinya, diantaranya : 1. BMT Ta’awun akan mengadakan pelatihan atau training secara berkala yang bertujuan untuk meningkatkan skill dan profesionalitas para pegawai. Sasaran dari pelatihan ini selain untuk para pegawai juga dikhususkan untuk para calon pegawai baru pada akhirnya dapat berujung pada peningkatan kinerja dan pelayanan service excelent . Dan Seluruh pegawai BMT Ta’awun, baik pegawai lama maupun baru diikutkan dalam asuransi kesehatan yang disediakan BMT bagi para pegawai dan keluarganya. 2. BMT Ta’awun selalu berkerja dengan keras dan teliti bahkan sampai harus menyewa tenaga profesional dari luar bmt demi untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas. 27 Hasil wawancara pribadi dengan General Manager BMT Ta’awun Cipulir, Bpk. Subandikot pada tanggal 7 Maret 2011

F. Penempatan Jabatan pada BMT Ta’awun