Seleksi menurut Jackson dan Mathis adalah suatu proses pengambilan keputusan merekrut atau tidak merekrut memperhatikan setiap pelamar pekerjaan;
langkah kedua dalam proses rekrutmen.
10
Menurut Pangabean seleksi merupakan sebuah proses yang di tujukan untuk memutuskan pelamar atau calon pelamar di terima atau di pekerjakan.
11
Berdasarkan uraian definisi-definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa proses seleksi merupakan serangkaian langkah spesifik yang digunakan untuk
menentukan pelamar-pelamar mana yang akan di terima dan di tolak. Proses seleksi ini dimulai saat perusahaan akan melakukan pemilihan calon tenaga kerja
dan berakhir saat adanya keputusan terhadap lamaran tersebut. Jadi setiap seleksi yang dilakukan untuk memilih pegawai-pegawai baru,
harus cermat, teliti dan objektif agar karyawan yang diterima adalah karyawan yang mempunyai kualifikasi dan mampu mengerjakan pekerjaannya dengan baik,
sehingga pengendalian, pengembangan dan pengaturan pegawai akan lebih mudah dilaksanakan.
Beberapa hal mendasar adanya atau pentingnya seleksi pegawai yaitu : 1.
Sebagian prestasi manajer bergantung pada prestasi pegawai bawahannya. 2.
Seleksi yang efektif penting, mengingat dana yang telah anda investasikan dalam merekrut dan mengangkat pegawai.
10
Jackson, Mathis,. Human Resources Management. Jakarta, Salemba Empat 2002, hal. 261.
11
S. Pangabean, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta Galia Indonesia 2002, hal. 33.
Seleksi yang baik penting karena implikasi hukumnya terhadap penggunaan prosedur seleksi yang ilegal.
B. Tujuan dan Cara Seleksi Sumber Daya Manusia
1. Tujuan Seleksi Sumber Daya Manusia
Tujuan seleksi adalah Proses yang mempunyai ciri melibatkan penentuan karakteristik calon pegawai yang dibutuhkan untuk kinerja yang lebih
efektif dalam pekerjaan dan kemudian mengukur para pelamar berdasarkan karakteristik mereka. Tergantung pada nilai para pelamar pada beberapa tes
dan kesan yang mereka buat saat wawancara, manajer menentukan siapa saja yang akan atau tidak akan diberi pekerjaan. Pada proses seleksi ini sering
melibatkan adanya cut scores. Para pelamar yang mempunyai nilai di bawah tingkat-tingkat ini tidak akan lulus atau tidak di terima.
Menurut Byars tujuan dan keputusan seleksi adalah untuk memilih individu yang paling berhasil untuk menampilkan atau melakukan pekerjaan
dari sekian banyak calon yang lolos seleksi.
12
Dan tujuan seleksi menurut Sadili mendapatkan calon karyawan yang memungkinkan pihak manajer untuk memilih atau menyeleksi calon yang
sesuai dengan kualifikasi yang sedang di butuhkan oleh organisasi atau perusahaan.
13
dengan harapan perusahaan bertujuan untuk mendapatkan :
12
Byars, Lloyd, , Human Resources Management, USA, Library Of Congess Catalog 2002. Penerjemah Ancella Anitawati Hermawan, Jakarta: Salemba Empat, 2002.hal. 122.
13
Sadili, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung, Pustaka Setia 2003, hal. 58.
a. Karyawan yang kualified dan potensial.
b. Karyawan yang jujur dan berdisiplin.
c. Karyawan yang cakap dengan penempatannya yang tepat.
d. Karyawan yang terampil dan bergairah bekerja.
e. Karyawan yang memenuhi persyaratan undang-undang perburuhan.
f. Karyawan yang dapat bekerjasama, baik secara vertikal maupun
horizontal. g.
Karyawan yang dinamis dan kreatif. h.
Karyawan yang inovatif dan bertanggung jawab sepenuhnya. i.
Karyawan yang loyal dan berdedikasi tinggi. j.
Mengurangi tingkat absensi dan turnover karyawan. k.
Karyawan yang mudah di kembangkan pada masa depan. l.
Karyawan yang dapat bekerja secara mandiri. m.
Karyawan yang mempunyai perilaku dan budaya malu.
2. Cara Seleksi Sumber Daya Manusia
Adapun cara seleksi yang dilakukan oleh perusahaan terbagi menjadi dua cara seleksi yaitu
14
: 1.
Metode non ilmiah Seleksi yang dilaksanakan tidak didasarkan kepada kriteria standar
atau spesifikasi kebutuhan nyata pekerjaan atau jabatan, tetapi hanya
14
Ibid. hal. 75.
didasarkan kepada perkiraan dan pengalaman saja. Seleksi non ilmiah ini biasanya di lakukan di negara-negara yang sedang berkembang, unsur-
unsur yang di seleksi biasanya yaitu: a.
Surat lamaran bermaterai atau tidak. b.
Ijazah sekolah dan daftar nilainya. c.
Surat keterangan pekerjaan dan pengalaman. d.
Referensi atau rekomendasi dari pihak yang dapat di percaya. e.
Wawancara langsung dengan pelamar yang bersangkutan. f.
Penampilan dan keadaan fisik pelamar. g.
Keturunan dari pelamar bersangkutan. h.
Tulisan pelamar. 2.
Metode ilmiah Seleksi yang di dasarkan kepada job spesification ilmu pengetahuan
dan kebutuhan nyata jabatan yang akan diisi serta berpedoman kepada kriteria dan standar-standar tertentu. Seleksi ilmiah hendaknya
dilaksanakan dengan cara: a.
Metode kerja yang jelas dan sistematis. b.
Berorientasi kepada prestasi kerja. c.
Berorientasi kepada kebutuhan riil karyawan. d.
Berdasarkan kepada job analisis dan ilmu sosial lainnya. e.
Berpedoman kepada undang-undang perburuhan.
Byars mengatakan bahwa langkah-langkah seleksi menurutnya adalah
15
: a.
Menyelesaikan dan memeriksa dengan teliti surat lamaran. b.
Wawancara pendahuluan. c.
Tes calon karyawan. d.
Wawancara penentuan. e.
Pemeriksaan referensi. f.
Pemeriksaan fisik pelamar. g.
Keputusan akhir diterima atau ditolak. Sedangkan menurut Moekijat, langkah-langkah dari proses seleksi dapat
dirangkum sebagai berikut
16
: a.
Seleksi surat-surat lamaran b.
Pengisian blanko lamaran. c.
Pemeriksaan referensi. d.
Wawancara pendahuluan. e.
Tes-tes penerimaan. f.
Tes psikologi. g.
Tes kesehatan. h.
Wawancara akhir atasan langsung. i.
Memutuskan di terima atau di tolak.
15
Ibid. Hal. 129.
16
Moekijat, Pengembangan Manajemen Sumber Daya Manusia Berkualitas, Jakarta, Gramedia 2003, hal. 135.
Dari tata cara dan proses diatas, ada beberapa hal yang harus diperhatikan pihak perusahaan dalam pelaksanaan seleksi untuk mengetahui seberapa besar
kualitas SDM yang dimiliki calon pegawai agar sesuai dalam pengajuan pekerjaan dan kesesuaian dalam penempatan kerja :
1. Tes tertulis dan Psikotes
Tes tertulis dalam pelaksanaan seleksi SDM meliputi : a.
Tes pengetahuan tertulis adalah tes yang diberikan kepada calon
pegawai untuk
mengukur tingkat
kemampuan pengetahuan, tingkat pendidikan baik secara jurusan
dibidangnya maupun secara umum, kemampuan mengambil keputusan dan ketelitian yang dimiliki calon pegawai.
b. Tes psikotes tertulis adalah tes yang diberikan kepada calon
pegawai yang harus dijawab dan diselesaikan dalam waktu yang ditentukan. Bentuk soal dalam tes ini terdiri atas soal-soal
kasus, dimana para pelamar diminta untuk menjawab soal-soal tersebut sesuai dengan pendapat pribadi masing-masing.
Bentuk soal lainnya adalah soal yang menguji daya pikir, nalar, imajinasi dan kreativitas, dimana pada soal tersebut tersedia
berbagai macam bentuk, mulai dari titik, lingkaran, kotak, garis dan lain sebagainya. Para peserta seleksi diminta untuk
membuat suatu gambar yang memiliki arti dari berbagai bentuk diatas.
2. Interview atau Wawancara kerja
Tes wawancara atau interview sering dianggap “momok” bagi calon
pegawai. Karena tes inilah yang kadang menentukan seseorang bisa diterima atau tidaknya, walaupun validitasnya masih dianggap lebih
rendah, jika dibandingkan dengan metode seleksi lainnya. Interview kerja biasanya dilakukan setelah peserta lolos tes tertulis.
Hal itu dilakukan karena di tes sebelumnya ada beberapa kandidat yang lolos, sehingga diperlukan tes lagi untuk menentukan kandidat yang
benar-benar berkualitas atau layak untuk menduduki posisi yang ditawarkan. tes ini lebih cenderung menanyakan hal-hal yang berkenaan
tentang pengalaman kerja, pengetahuan calon pegawai, keterampilan ataupun kelebihan-kelebihan calon pegawai.
17
bagi perusahaan, interview bisa digunakan sebagai sarana untuk mengetahui lebih dalam kepribadian dan kemampuan calon pegawai,
apakah pelamar tersebut mampu bergabung dalam perusahaannya. 3.
Tes kesehatan
17
Martin, Carole, Kiat Jitu Meningkatkan IQ Wawancara Kerja, Jogjakarta, Diglossia Media Baru, 2005, hal 8.
Tes ini dilakukan untuk mengetahui kondisi fisik para pelamar peserta seleksi. Hal ini dilakukan karena sebuah perusahaan hanya
menerima individu-individu yang tidak hanya memiliki kondisi mental yang baik, tetapi juga memiliki kondisi fisik yang prima sebagai pegawai.
Dalam proses seleksi kali ini perusahaan menggunakan jasa rumah sakit untuk melakukan tes kesehatan bagi para peserta seleksi. Sesuai
dengan pemberitahuan lewat surat sebelumnya, para peserta seleksi diminta untuk datang ke rumah sakit tersebut untuk melakukan tes
kesehatan sesuai jadwal. Hal-hal yang diperiksa dalam tes kali ini antara lain :
a. Tes pengambilan sampel darah, untuk melihat apakah sampel darah
para peserta seleksi tersebut bebas dari penyakit seperti : Hepatitis, HIV atau AIDS, Herpes, dan penyakit lainnya yang berhubungan
darah manusia. b.
Kegiatan pemeriksaan paru-paru para peserta seleksi untuk melihat kondisi paru-paru tiap individu apakah mengandung kuman
penyakit atau tidak. c.
Kegiatan pemeriksaan jantung para peserta seleksi untuk melihat kondisi kesehatan jantung tiap individu.
d. Pemeriksaan kadar gula dalam darah, yaitu kadar gula pada saat
berpuasa dan tidak berpuasa untuk melihat apakah para peserta seleksi memiliki penyakit diabetes atau tidak.
e. Kegiatan pengambilan air seni dari para peserta seleksi untuk
mendukung pemeriksaan gula darah dari para peserta seleksi. Kegiatan ini juga berguna untuk tes obat-obatan terlarang
penyalahgunaan narkoba. Dan serangkaian tes kesehatan lainnya. Setelah seluruh proses tes kesehatan selesai dilaksanakan,maka semua
hasil pemeriksaan para pelamar seleksi didiagnosa dan diteliti oleh para dokter dan tim medis di rumah sakit tempat mereka melakukan tes
kesehatan. Lalu para dokter atau tim medis dari rumah sakit mengirimkan hasil dari tes kesehatan disertai dengan resume diagnosa dan kesimpulan
tentang kondisi kesehatan tiap individu Berdasarkan resume yang dikirimkan oleh pihak rumah sakit itulah
perusahaan dapat mengambil kesimpulan dan keputusan siapa saja peserta seleksi yang lulus dan berhak mengikuti tahap seleksi selanjutnya.
4. Pendidikan
Pendidikan merupakan
suatu indikator
yang mencerminkan
kemampuan seseorang untuk dapat mengerjakan atau menjabat suatu jabatan tertentu. Pendidikan dan pengalaman sangatlah berbeda karena
mungkin saja orang mempunyai pendidikan yang tinggi tidak mempunyai pengalaman dalam bekerja.
5. Minat, Bakat, dan Kemampuan
Minat adalah antusiasme calon pegawai terhadap suatu jenis pekerjaan, bakat adalah potensial yang dimiliki calon pegawai yang dapat
dikembangkan, baik potensi keterampilannya, bidang jurusannya, maupun potensi kemauan menguasai pekerjaan, sedangkan kemampuan adalah
kesanggupan ataupun kemauan untuk melakukan sesuatu yang harus dimiliki calon pegawai. Adapun kemampuan yang diinginkan oleh pihak
perusahaan adalah kemampuan ketrampilan, kemampuan untuk berdisplin diri, kemampuan berinisiatif dan kreatif terhadap suatu pekerjaan.
Adapun tes-tes yang dapat dilakukan untuk mengetahui seberapa besar SDM calon pegawai dalam pelaksanaan seleksi adalah :
1. Tes kecerdasan intelegence test .
Tes yang menguji kemampuan mental para pelamar dalam hal daya pikir secara menyeluruh dan logis.
2. Tes bakat Aptitude test .
Tes yang diajukan untuk mengukur dan menguji potensial bakat pelamar yang dapat dikembangkan.
3. Tes prestasi Achievepement test .
Menguji dan mengukur apa pelamar akan mampu berprestasi mengerjakan pekerjaan yang diberikannya.
4. Tes minat Interest test .
Menguji dan mengukur antusiasme terhadap suatu jenis pekerjaan 5.
Tes kepribadian personallity test . Mengetes kepribadian mental pelamar dalam hal kesediaan bekerja sama,
sifat kepimimpinan, kejujuran dan unsur – unsur kepribadian lainnya. Ada
lima besar faktor yang secara luas dapat diterima dalam bidang psikologi kepribadian adalah:
a. Extroversion: Derajat dimana seseorang banyak bicara, pandai
membawa diri, aktif, agresif dan mudah dirangsang. b.
Agreeableness: Derajat dimana seseorang percaya, mudah bersahabat, murah hati, mampu bertoleransi, jujur, dapat bekerjasama dan
fleksible. c.
Conscientiousness atau ketelitian: Derajat dimana seseorang, tergantung mengorganisasikan, dan tekun berusaha dalam tugas-
tugasnya. d.
Kestabilan emosi: Derajat dimana seseorang memberi kepastian, tenang, tidak terikat dan mengurus kepentingan sendiri mandiri.
e. Keterbukaan terhadap pengalaman: Derajat dimana seseorang
terpelajar, berfilsafat, benar-benar insyaf, kreatif, artistik dan ingin tahu.
18
C. Kualifikasi-Kualifikasi Seleksi Sumber Daya Manusia
Dalam melakukan seleksi, penyeleksi harus mengetahui secara jelas kualifikasi-kualifikasi yang akan diseleksi dari pelamar itu. Hal ini sangat penting
supaya sasaran dicapai dengan baik, karena tanpa mengetahui secara jelas
kualifikasi seleksi akan mengakibatkan sasaran yang dicapai menyimpang.
Dibawah ini dikemukakan beberapa hal mengenai kualifikasi seleksi diantaranya adalah :
1. Umur
Umur harus menjadi perhatian karena umur akan mempengaruhi kondisi fisik, kemampuan kerja dan tanggung jawab seseorang. Umur pekerja diatur
oleh undang-undang perburuhan. Karyawan yang muda pada umumnya fisiknya kuat, dinamis, dan kreatif, tetapi cepat bosan dan kurang bertanggung
jawab serta cenderung absensi dan turnover-nya tinggi. Sedangkan karyawan yang umurnya lebih tua kondisi fisiknya kurang, tetapi bekerja ulet, tanggung
jawabnya besar, dan absensi serta turnover-nya rendah. 2.
Keahlian
18
Sadili, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung, Pustaka Setia 2003, hal. 84
Keahlian harus mendapat perhatian utama kualifikasi seleksi, karena hal ini yang akan menentukan mampu atau tidaknya seseorang mengerjakan
pekerjaan yang ditugaskan kepadanya. Keahlian ini mencakup keahlian tangan, keahlian berpikir, keahlian bergaul dan lain sebagainya. Keahlian-
keahlian seperti itu sangat menunjang bagi karyawan dalam bekerja. 3.
Kesehatan fisik Kesehatan fisik sangatlah penting untuk dapat menjabat suatu jabatan
karena seseorang dapat bekerja dengan baik apabila ditunjang kesehatan fisik yang baik. Kesehatan ini juga dapat dianggap penting karena berkaitan
dengan anggaran pengeluaran perusahaan untuk biaya kesehatan atau pengobatan. Suatu perusahaan bila dalam penerimaan tidak memperhatikan
masalah kesehatan karyawan kemungkinan akan mendapat beban biaya pengobatan dan kesehatan yang cukup besar.
4. Pendidikan
Pendidikan merupakan suatu indikator yang mencerminkan kemampuan seseorang untuk dapat mengerjakan atau menjabat suatu jabatan tertentu.
Pendidikan dan pengalaman sangatlah berbeda karena mungkin saja orang mempunyai pendidikan yang tinggi tidak mempunyai pengalaman dalam
bekerja. Tetapi syarat pendidikan ini diperlukan untuk pengembangan dimasa yang akan dating. Sebab dengan berdasarkan pada pengalaman tanpa
pendidikan yang memadai sulit bagi perusahaan untuk dapat berkembang dimasa yang akan datang.
5. Jenis kelamin
Jenis kelamin harus diperhatikan karena sifat pekerjaan, waktu pekerjaan dan peraturan perburuhan. Misalnya untuk pekerjaan-pekerjaan yang
membutuhkan tenaga yang banyak sebaiknya dilakukan oleh kaum pria, karena pada umumnya kondisi fisik pria lebih kuat dibandingkan wanita.
Sedangkan jabatan sekertaris atau yang memerlukan ketelitian dan kesabaran biasanya lebih baik dijalankan oleh wanita dibanding pria.
6. Bakat
Bakat perlu mendapat perhatian, karena orang yang berbakat, mudah untuk dikembangkan dan cepat menangkap pengarahan
– pengarahan yang diberikan. Biasanya orang berbakat ini berusaha dan kreatif dalam
mengembangkan dirinya sendiri. 7.
Temperamen Temperamen adalah pembawaan seseorang yang sulit dipengaruhi oleh
lingkungan dan mempunyai pendirian yang keras. Penilaian temperamen seseorang calon karyawan agak sulit. Untuk penilaian ini biasanya diserahkan
pada ahli psikolog.
8. Pengalaman kerja
Pengalaman kerja seseorang pelamar hendaklah mendapat pertimbangan utama dalam proses seleksi, karena orang yang berpengalaman merupakan
calon karyawan yang siap pakai. 9.
Kejujuran Kejujuran merupakan kualifikasi yang sangat penting, karena kejujuranlah
merupakan kunci untuk mendelegasikan tugas kepada seseorang. Perusahaan tidak adak mendelegasikan tugas kepada seseorang yang tidak jujur dan tidak
bertanggung jawab. 10.
Kedisiplinan Kedisiplinan perlu diperhatikan proses seleksi karena untuk dapat
menyelesaikan tugas dengan baik seseorang dituntut untuk berdisiplin, baik pada dirinya sendiri maupun pada peraturan
– peraturan perusahaan. 11.
Inisiatif dan Kreatif Inisiatif dan kreatif merupakan kualifikasi seleksi yang penting, karena
seseorang yang mempunyai inisiatif dan kreatif akan dapat bekerja mandiri dalam mengerjakan pekerjaannya.
D. Karakteristik Sumber Daya Manusia Yang Berkualitas