Pembatasan dan Perumusan Masalah Tujuan Dan Manfaat Penelitian Kerangka Pemikiran

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Beberapa dari identifikasi masalah diatas, maka penulis membatasi masalah dalam mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas yang hanya dari sisi seleksi karyawan dan kesesuaian penempatan jabatan saja. Perumusan masalah dalam skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah pelaksanaan seleksi yang diterapkan oleh BMT Ta’awun untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas ? 2. Bagaimanakah pelaksanaan penempatan jabatan yang dilakukan BMT Ta’awun? 3. Bagaimana tingkat pengaruh antara pelaksanaan seleksi dengan penempatan jabatan pegawai BMT Ta’awun ?

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian adalah sebagai berikut : a. Untuk mengetahui proses pelaksanaan seleksi yang dilakukan oleh BMT Ta’awun. b. Untuk mengetahui bagaimana BMT Ta’awun mendapatkan sumber daya manusia berkualitas. c. Untuk mengetahui terapan teori manajemen SDM dan hubungan antara pelaksanaan seleksi dengan kesesuaian penempatan jabatan pegawai pada BMT Ta’awun. 2. Manfaat dari penelitian ini adalah; a. Bagi perusahaan yang terkait mempunyai manfaat sebagai alat ukur seberapa besar keberhasilan BMT Ta’awun, dalam menerapkan proses seleksi di perusahaannya. b. Bagi Mahasiswa manfaat nya adalah sebagai aplikasi dari ilmu yang selama ini dapat dari pendidikan akademis kampus. c. Bagi pihak lain, sebagai bahan bacaan yang dapat menambah pengetahuan tentang pelaksanaan seleksi dan kesesuian penempatan jabatan pegawai sebagai bahan perbandingan didalam melakukan penelitian selanjutnya dalam bidang yang sama.

D. Kerangka Pemikiran

Proses seleksi yang serangkai dengan rekrutmen merupakan aktivitas operasional yang pertama dalam MSDM, dan proses – proses tersebut merupakan proses yang sangat penting didalam suatu perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas dari sumber daya manusia didalam organisasi ditentukan oleh proses – proses tadi. Apabila proses tersebut tidak dilakukan dengan baik, maka perusahaan pada akhirnya akan mendapatkan sumber daya manusia yang kurang baik kualitasnya dan hal ini dapat menghambat aktivitas perusahaan dan akhirnya akan menghambat pula tujuan perusahaan. Dalam hal ini, sebelum proses seleksi dilakukan tentunya proses rekrutmen telah dilaksanakan terlebih dahulu.proses rekrutmen dilakukan dengan maksud untuk mendapatkan persediaan sebanyak mungkin calon – calon pelamar sehingga perusahaan akan mempunyai kesempatan yang lebih besar dalam melakukan pilihan terhadap calon tenaga kerja yang dianggap memenuhi kriteria dan standar kualifikasi perusahaan. Setelah dilakukan proses rekrutmen, maka akan dipilih atau dilakukan pemilihan dari calon – calon pegawai tersebut untuk mengisi jabatan yang kosong dan proses inilah yang disebut proses seleksi. Proses seleksi merupakan suatu proses pemilihan pelamar yang terbaik dari sekumpulan pelamar yang berpotensial untuk dipekerjakan didalam perusahaan. Proses seleksi dimulai dari penerimaan surat lamaran dari calon pekerja sampai kepada keputusan penerimaan. Proses tersebut terdiri dari beberapa tahap yang spesifik yang digunakan untuk menentukan calon pegawai mana yang harus diterima dan ditolak, serta tetaptidaknya seorang pegawai ditempakan pada posisi – posisi tertentu yang ada dalam perusahaan. Pelaksanaan rekrutmen dan seleksi yang baik adalah pelaksanaan rekrutmen dan seleksi yang mampu memenuhi asas “ The Right Man in The Right Place “ jika asas tersebut dipenuhi, dalam arti perusahaan telah menemukan orang yang tepat untuk posisi yang tepat, maka diharapkan pegawai tersebut mampu beradaptasi dengan pekerjaannya, berprestasi dengan baik, dan pada akhirnya akan menunjang perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti menarik suatu hipotesa dan alur berpikir sebagai berikut : “ jika seleksi dilaksanakan dengan tepat, maka akan tercapai kesesuaian penempatan jabatan pegawai “. Adapun alur berpikir pada penelitian dalam skripsi ini penulis menggunakan dua variabel yakni variabel X dan variabel Y, dimana variabel X adalah pelaksanaan seleksi yang memiliki beberapa indikator yaitu; wawancara kerja, tes tertulis dan psikotes, pendidikan, tes kesehatan, dan minat, bakat dan kemampuan, sedangkan variabel Y adalah kesesuaian penempatan jabatan pegawai. Skema alur berpikir dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar 1.1 Alur Berpikir Variabel X dan Variabel Y Variabel X Pelaksanaan Seleksi : 1. Interview 2. Tes Tertulis 3. Tes Kesehatan 4. Pendidikan 5. Minat, Bakat, dan Kemampuan Variabel Y Kesesuaian Penempatan Jabatan Pegawai

E. Riview Studi terdahulu