Pangabean, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta Galia Indonesia 2002.

Hasibuan, Malayu, S.P, Manajemen Sumber Daya Manusia : Dasar dan Kunci Keberhasilan, Jakarta, PT.Toko Gunung Agung, 1997. Jackson, Mathis,. Human Resources Management. Jakarta, Salemba Empat 2004. Jackson, Mathis,. Human Resources Management. Jakarta, Salemba Empat 2002. Justine, Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi, Jakarta, Cikal Sakti , 2006. Kate Keenan, Pedoman Manajemen Penyeleksian, Jakarta: PT. Pusaka Utama Grafiti, 1996. Moekijat, Pengembangan Manajemen Sumber Daya Manusia Berkualitas, Jakarta, Gramedia 2003. Manullang M, dan Marihot AMH, Manajemen Personalia, Edisi ketiga, Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 2001. Nisfiannoor Muhammad, Pendekatan Statistika Modern untuk Ilmu Sosial, Jakarta, Salemba Humanika, 2009. Sadili, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung, Pustaka Setia 2003. Singgih, santoso, “ Buku Latihan SPSS Statistik Paramentrik”, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2002. Sugiono, Statistika untuk Penelitian, Bandung, Alfabeta, 2007. Suhendar dan Murdiyah, manajemen Sumber Daya Manusia”, Cetakan Kesatu. UIN Jakarta Press. Jakarta: 2006. Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula, cet. Ke-2, Yogyakarta: Universitas Gajah Mada, 2004.

S. Pangabean, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta Galia Indonesia 2002.

Hasil wawancara pribadi dengan General Manager BMT Ta’awun Cipulir, Bpk. Subandikot pada tanggal 7 Maret 2011 Hasil wawancara pribadi dengan Bag. Marketing BMT Ta’awun Irwansyah, Jakarta, 7 Maret 2011. Pengertian Seleksi Sumber Daya Manusia. Diakses pada 22 Februari 2011 dari http:yetiariani28.blogspot.com201005pengertian-seleksisdm.html Sumber Daya Manusia diakses pada tanggal 19 Februari 2011 pada situs http:staffsite.gunadarma.ac.idbhermana Nuryanta, Nanang, Pengelolaan Sumber Daya Manusia Tinjauan Aspek Rekrutmen dan Seleksi. No.1. Vol.8.2008. diakses pada tanggal 17 Februari pada situs http:eltarbawi.jurnalpendidikanislam.ac.id Nama : Azhar Firmansyah mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA BMT TA’AWUN 1. Bagaimanakah proses pelaksanaan seleksi yang diterapkan dilaksanakan pada BMT Ta’awun? 2. Adakah tahap-tahapan yang diterapkan BMT Ta’awun dalam pelaksanaan seleksi bagi calon pegawai pelamar ? 3. Kriteria-kriteria SDM apakah yang diinginkan dalam proses seleksi di BMT Ta’awun? 4. Adakah hambatan-hambatan dalam mendapatkan SDM yang berkualitas pada pelaksanaan seleksi? 5. bagaimanakah penempatan jabatan pegawai yang diterapkan pada BMT Ta’awun? 6. Jika kesehatan merupakan suatu hal yang penting dalam penempatan Jabatan pegawai adakah tujuan utama dengan diadakannya tes kesehatan tersebut? Jawaban: 1. Proses pelaksanaan seleksi yang diterapkan pada BMT Ta’awun adalah: 11. Pelamar datang ke kantor dalam BMT Ta’awun untuk menyerahkan surat lamaran, CV, dan kelengkapan lainnya yang ditujukan kepada dalam BMT Ta’awun. 12. Oleh staf dari divisi administrasi, file-file dari pelamar yang telah masuk di input kedalam database calon pegawai yang dimiliki oleh BMT. 13. BMT Ta’awun tinggal melihat kedalam data base yang telah disimpan untuk mencari file –file dari calon pegawai yang telah menyerahkan semua persyaratan yang telah di berikan oleh dalam BMT Ta’awun. 14. Setelah didapatkan calon-calon yang sesuai dengan kualifikasi yang diinginkan dalam BMT Ta’awun lalu mengadakan interview untuk para calon pegawai yang sudah temasuk kedalam kualifikasi yang di berikan. 15. Setelah mendapatkan kualifikasi SDM yang di dapatkan dalam BMT Ta’awun, lalu memberikan konfirmasi kepada calon pegawai tentang siapa saja yang memenuhi syarat untuk di seleksi oleh dalam BMT Ta’awun. 16. BMT Ta’awun menghubungi para calon-calon karyawan untuk di informasikan bahwa ada tempat yang akan memakai tenaga mereka, disamping memberitahukan tentang kapan proses seleksi akan dilaksanakan. 17. Pada tanggal dan tempat yang telah ditentukan, dilakukanlah proses seleksi awal oleh dalam BMT Ta’awun yang meliputi: a. Ceklist data-data pelamar b. Test tertulis c. Test kemampuan d. Test kepribadian e. Wawancara interview 18. Setelah pelaksanaan proses seleksi awal, hasil dari seleksi awal tersebut dikirimkan kepada calon pegawai yang lulus, akan mengikuti seleksi lanjutan di BMT. 19. Setelah mengadakan seleksi lanjutan pihak BMT memberikan informasi mengenai berapa orang peserta seleksi yang diterima oleh BMT. 20. Setelah itu, peserta yang lulus seleksi lanjutan kembali ke dalam BMT Ta’awun untuk mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan pekerjaan seperti: pengurusan kontrak kerja, gaji, dll. 2. Berikut ini adalah tahapan-tahapan dalam pelaksanaan proses seleksi di BMT Ta’awun: 3. Kegiatan penyeleksian surat-surat lamaran. Kegiatan ini adalah langkah awal dari keseluruhan proses seleksi di BMT Ta’awun, semua surat lamaran yang masuk diperiksa kelengkapannya. Apakah sesuai dengan persyaratan yang diminta oleh BMT Ta’awun atau tidak sebagian besar dari surat-surat lamaran itu langsung diinput ke database yang dimiliki oleh BMT Ta’awun. Sedangkan sebagian lagi dari para pelamar yang data ng langsung ke BMT Ta’awun untuk menyerahkan surat lamarannya. Pemeriksaan dan penyeleksian surat-surat lamaran ini dilakukan oleh tim khusus yang dimiliki BMT Ta’awun yang biasa bertugas untuk menyeleksi dan memeriksa surat-surat lamaran.Hal-hal yang diperiksa dan diseleksi oleh tim ini meliputi: a. Fotokopi kartu identitas KTP yang dilampirkan oleh pelamar. b. Daftar riwayat hidup curiculum vitae pelamar. Dalam daftar riwayat hidup ini harus memuat : 1 Biodata data tentang jati diri si pelamar. 2 Riwayat pendidikan formal yang pernah ditempuh oleh si pelamar, dan lain-lain. i. Pas foto ukuran 3 x 4 sebanyak 3 lembar dan ukuran 4 x 6 sebanyak 3 lembar yang dilampirkan apakah sesuai dengan si pelamar atau tidak. j. Fotokopi ijazah sertifikat pendidikan formal maupun informal yang telah dilegalisir apakah telah sesuai dengan aslinya. k. Referensi dan surat-surat keterangan pengalaman bekerja yang dimiliki oleh si pelamar. f. SKCK 2. Kegiatan pemeriksaan referensi. Kegiatan ini bertujuan untuk memeriksa kebenaran dari surat-surat referensi surat-surat pengalaman bekerja dari si pelamar. Untuk mengecek kebenaran dari surat- surat referensi tersebut, BMT Ta’awun menghubungi yang menerbitkan surat referensi tersebut guna mengkonfirmasi kebenaran dan keabsahan surat referensi tersebut. 5. Interview Pendahuluan. Kegiatan interview pendahuluan ini dilakukan setelah kegiatan penyeleksian surat-surat lamaran dan pemeriksaan referensi selesai dilakukan. Interview pendahuluan dilakukan oleh satu tim khusus dari divisi marketing dan rekrutmen BMT Ta’awun. Interview pendahuluan ini dilakukan dengan tujuan : a. BMT Ta’awun dalam hal ini diwakili oleh pewawancara interviewer dapat bertemu dan bertatap muka secara langsung dengan para pelamar calon pegawai. b. BMT Ta’awun diwakili interviewer pewawancara dapat memberikan penilaian atas kesan pertama yang ditunjukkan oleh para pelamar, seperti: penampilan fisik cara berpakaian, sikap dan tingkah laku yang ditampilkan para pelamar pada saat interview, dll , cara para pelamar dalam berkomunikasi dan bertutur kata kemampuan verbal si pelamar, dll. c. BMT Ta’awun diwakili interviewer pewawancara dapat mendapatkan dan menggali sebanyak mungkin informasi dari si pelamar. Misalnya : informasi tentang jati diri si pelamar secara langsung, hal apa yang memotivasi si pelamar sehingga dirinya ingin mengikuti seleksi calon pegawai di BMT Ta’awun, Apakah si pelamar pernah bekerja sebelumnya, dll. 6. Tes kemampuan verbal dan non verbal para pelamar. Setelah tahap interview awal selesai dilaksanakan, proses seleksi selanjutnya yang dilakukan di BMT Ta’awun adalah pelaksanaan tes kemampuan verbal dan non verbal para pelamar. Untuk proses seleksi kali ini, BMT Ta’awun menggunakan suatu sistem penyeleksian yang kita kenal dengan sistem Succesive-Hurdles. Succesive-Hurdles adalah salah satu sistem seleksi yang dilaksanakan berdasarkan urutan testing, yaitu jika si pelamar tidak lulus pada suatu tahap testing maka ia tidak boleh mengikuti tes pada tahap selanjutnya. Dan secara otomatis dia dinyatakan gugur. 39 BMT Ta’awun memiliki alasan sendiri mengapa mereka menggunakan sistem seleksi Succesive-Hurdles ini. Alasan itu antara lain : g. Sistem ini dapat menghemat biaya seleksi karena pada setiap tahap seleksi peserta pelamar akan semakin berkurang jumlahnya. h. Sistem ini dapat mempermudah kerja panitia seleksi karena semakin tinggi tahap seleksi, peserta seleksi pun akan semakin berkurang sedikit. i. Sistem ini juga membantu para peserta seleksi untuk dapat mengetahui apakah dirinya lulus atau tidak dalam waktu yang relatif singkat, sehingga mereka dapat lebih mudah untuk memikirkan langkah selanjutnya. Apabila mereka lulus pada satu tahap seleksi maka dapat mempersiapkan diri untuk tahap selanjutnya, dan apabila mereka tidak lulus maka dengan cepat dapat mencari pekerjaan yang lain. Tes kemampuan verbal dan non verbal dalam proses seleksi di BMT Ta’awun terdiri atas serangkaian tes yang akan menguji sejauh mana kemampuan para pelamar dalam dua jenis tes tersebut. Kedua jenis tes itu dibagi ke dalam beberapa tahapan yang antara lain sebagai berikut : g. Tes kemampuan dasar tertulis. Tes ini adalah salah satu jenis tes yang dirancang oleh para penyeleksi untuk melihat sejauh mana kemampuan para pelamar peserta seleksi untuk dapat menjawab semua pertanyaan yang diberikan oleh para penyeleksi dalam bentuk soal tertulis. Materi soal yang terdapat dalam tes ini antara lain : pengetahuan umum, matematika, Manajemen Investasi, Manajemen Sumber Daya Manusia MSDM, Akuntansi, dan lain-lain. Proses penilaian dari tes ini mengacu pada standar yang telah dibuat sebelumnya oleh BMT Ta’awun, yaitu pelamar peserta yang lulus adalah peserta yang mempunyai nilai hasil tes dengan skor minimal 65. Lalu panitia seleksi akan menghubungi para pelamar peserta seleksi yang lulus melalui telepon untuk memberitahukan kapan tes berikutnya akan dilaksanakan. Bagi para pelamar peserta seleksi yang tidak dihubungi oleh BMT Ta’awun maka berarti mereka dianggap gagal dalam tes tidak lulus dan tidak dapat mengikuti tes selanjutnya. h. Tes Intelejensia. Tes ini dilaksanakan dengan maksud untuk menguji kemampuan intelejensia dan intelektualitas para pelamar peserta seleksi. Tes ini diberikan dalam bentuk soal tertulis. Materi tes ini sebagian besar adalah dalam bentuk studi kasus, dimana setiap pelamar peserta seleksi tentunya akan memberikan jawaban dan tanggapan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya atas setiap kasus yang disajikan dalam soal. Dari jawaban berbeda yang diberikan oleh tiap pelamar peserta seleksi maka para penilai yang sebagian besar pendidikannya berlatar belakang di bidang psikologi, dari BMT Ta’awun tersebut dapat menyimpulkan dan menentukan tingkat intelejensia dan intelektualitas dari setiap pelamar peserta seleksi. Seperti pada tes sebelumnya, BMT Ta’awun akan menghubungi para pelamar peserta seleksi yang lulus dalam tes ini untuk memberi informasi kapan tes berikutnya dilaksanakan. Dan bagi para pelamar peserta seleksi yang tidak dihubungi oleh BMT Ta’awun, maka mereka dianggap gagal dalam tes ini tidak lulus. i. Tes kemampuan komunikasi verbal. Tes ini dilaksanakan oleh panitia seleksi dari BMT Ta’awun untuk melihat, mengukur dan menilai sejauh mana kemampuan para pelamar dalam berkomunikasi verbal baik secara lisan maupun tulisan. Untuk menguji kemampuan para pelamar peserta seleksi dalam hal komunikasi verbal secara lisan dilakukan dengan cara membagi para pelamar peserta seleksi ke dalam beberapa kelompok diskusi yang beranggotakan 4-5 orang. Kemudian kepada kelompok-kelompok ini panitia seleksi memberikan sebuah kasus untuk diperdebatkan dan setiap kelompok harus memberikan pemecahan masalah dalam kasus tersebut. Dalam perdebatan, setiap kelompok diharuskan menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar juga disarankan untuk menggunakan bahasa inggris asing lainnya dalam kegiatan debat tersebut. Dalam tes kali ini hal yang dinilai adalah kemampuan individu dalam berkomunikasi verbal, juga kekompakan dalam setiap kelompok dalam memecahkan permasalahan yang diberikan. Dan untuk menilai kemampuan berkomunikasi verbal secara tulisan, panitia seleksi BMT Ta’awun melakukan tes dengan cara memberikan tes membuat surat dengan menggunakan komputer. Para peserta diharuskan untuk membuat sebuah surat yang resmi dengan tema bebas sesuai dengan kreativitas masing –masing pelamar peserta seleksi menggunakan program microsoft word. Panitia akan menilai tes ini dari segi kreativitas, pilihan kata yang tepat, penempatan huruf dan tanda baca, dan sebagainya. Nilai skor yang didapat oleh tiap pelamar peserta seleksi dari kedua tes diatas akan diolah oleh panitia seleksi dan akan diambil rata-rata nilai dari kedua tes diatas. Pelamar peserta seleksi yang lulus adalah mereka yang mendapat nilai rata-rata di atas 60 dari hasil kedua jenis tes di atas. Panitia seleksi kembali akan menghubungi para peserta yang lulus melalui telepon untuk menginformasikan jadwal seleksi selanjutnya. Dan seperti biasa pula, bagi mereka yang tidak dihubungi oleh BMT Ta’awun maka mereka dianggap tidak lulus tes ini gugur. 7. Tes Psikologi Psycho test. Tes ini dilaksanakan untuk mengukur sejauh mana keadaan para pelamar atau peserta seleksi dilihat dari sisi psikologisnya. Tes kali ini dibawah kendali, pengawasan dan penilaian langsung dari para psikolog yang berkompeten, baik itu psikolog in tern dari BMT Ta’awun maupun psikolog ahli yang jasanya disewa secara khusus. Tes ini terdiri atas dua tahap, antara lain : a. Tes tertulis. Dalam tahap ini para pelamar peserta seleksi diberikan soal-soal yang harus dijawab para peserta dalam waktu antara 90-120 menit, tergantung kepada bentuk dan jumlah soal yang diberikan oleh panitia seleksi. Bentuk soal dalam tes ini terdiri atas soal-soal kasus, dimana para pelamar diminta untuk menjawab soal-soal tersebut sesuai dengan pendapat pribadi masing-masing. Bentuk soal lainnya adalah soal yang menguji daya pikir, nalar, imajinasi dan kreativitas para pelamar peserta seleksi, dimana pada soal tersebut tersedia berbagai macam bentuk, mulai dari titik, lingkaran, kotak, garis dan lain sebagainya. Para pelamar peserta seleksi diminta untuk membuat suatu gambar yang memiliki arti dari berbagai bentuk diatas. d. Interview jati diri dan keadaan psikologis calon pegawai. Tes ini dimaksudkan agar para psikolog ataupun tim penguji dari BMT Ta’awun dapat berhadapan langsung dengan para pelamar peserta seleksi dan dapat langsung mendiagnosa dan mengambil kesimpulan tentang keadaan kondisi psikologis kejiwaan dari setiap pelamar peserta seleksi. Kegiatan ini juga dilaksanakan sebagai alat penunjang dari tes tertulis yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah kedua tahap tes diatas dilaksanakan maka panitia seleksi yang terdiri dari para psikolog yang berkompeten tadi menghitung nilai yang didapat oleh tiap-tiap pelamar individu dari kedua tes tersebut. Kemudian nilai rata-rata dari kedua tes itulah yang menjadi alat bagi panitia seleksi untuk menentukan seorang individu peserta seleksi lulus atau tidak dalam tahap tes ini. Bagi para peserta yang lulus, BMT Ta’awun akan memberitahukan melalui surat. Dalam surat itu selain menerangkan kelulusan, yang bersangkutan juga akan di informasikan tentang waktu dan tempat kegiatan seleksi selanjutnya. 6. Tes Kesehatan. Tes ini dilakukan oleh BMT Ta’awun untuk mengetahui kondisi fisik para pelamar peserta seleksi. Hal i ni dilakukan karena BMT Ta’awun hanya menerima individu-individu yang tidak hanya memiliki kondisi mental yang baik, tetapi juga memiliki kondisi fisik yang prima sebagai pegawai. Dalam proses seleksi kali ini BMT Ta’awun menggunakan jasa rumah sakit untuk melakukan tes kesehatan bagi para pelamar peserta seleksi. Sesuai dengan pemberitahuan lewat surat sebelumnya, para peserta seleksi diminta untuk datang ke rumah sakit tersebut untuk melakukan tes kesehatan sesuai jadwal. Hal-hal yang diperiksa dalam tes kali ini antara lain : f. Tes pengambilan sampel darah para pelamar peserta seleksi untuk melihat apakah sampel darah para pelamar peserta seleksi tersebut bebas dari penyakit seperti : Hepatitis, HIV AIDS, Herpes, dan penyakit lainnya yang berhubungan darah manusia. g. Kegiatan pengambilan air seni dari para pelamar peserta seleksi untuk mendukung pemeriksaan gula darah dari para pelamar peserta seleksi. Kegiatan ini juga berguna untuk tes obat-obatan terlarang penyalahgunaan narkoba. Dan serangkaian tes kesehatan lainnya. Setelah seluruh proses tes kesehatan selesai dilaksanakan, maka semua hasil pemeriksaan para pelamar peserta seleksi didiagnosa dan diteliti oleh para dokter dan tim medis di rumah sakit tempat mereka melakukan tes kesehatan. Lalu para dokter tim medis dari rumah sakit mengirimkan hasil dari tes kesehatan disertai dengan resume diagnosa dan kesimpulan tentang kondisi kesehatan tiap individu yang telah melakukan mengikuti tes kesehatan kepada BMT Ta’awun. Berdasarkan resume yang dikirimkan oleh pihak rumah sakit itulah BMT dapat mengambil kesimpulan dan keputusan siapa saja pelamar peserta seleksi yang lulus dan berhak mengikuti tahap seleksi selanjutnya. Bagi mereka yang lulus, BMT Ta’awun akan mengirimkan surat pemberitahuan lulus dan menginformasikan jadwal dari tahap seleksi selanjutnya. Sedangkan bagi mereka yang tidak mendapatkan surat pemberitahuan maka dianggap gagal dalam tes kondisi kesehatannya tidak memenuhi persyaratan. Terkadang juga seluruh pelamar peserta yang mengikuti tes kesehatan ini lulus tidak ada yang gagal. 7. Kegiatan wawancara akhir. Kegiatan ini merupakan tahap akhir dari seluruh proses pelaksanaan seleksi di BMT Ta’awun. Wawancara akhir ini dilakukan langsung oleh kepala divisi Marketing da n Rekrutmen BMT Ta’awun terhadap setiap pelamar peserta seleksi secara langsung. Tujuan dari dilakukannya wawancara akhir ini adalah untuk meyakinkan BMT untuk memutuskan menerima atau tidak para pelamar peserta yang telah lulus seleksi tersebut. Setelah melakukan kegiatan wawancara akhir tersebut, melaporkan hasil dari wawancara dengan para pelamar peserta seleksi kepada Direksi untuk meminta saran, pendapat dan masukan guna menentukan siapa-siapa saja yang akan diterima menjadi pegawai BMT Ta’awun. Setelah menerima laporan resume hasil seleksi secara keseluruhan yang dilakukan oleh panitia, direksi lalu melihat, membaca dan mempelajari resume tersebut. Setelah mempelajari resume tersebut, direksi lalu memberikan saran, pendapat dan penilaiannya terhadap proses kegiatan seleksi yang telah dilakukan. Di samping juga memberikan saran dan arahan terhadap siapa saja peserta seleksi pelamar yang dapat diterima menjadi pegawai BMT Ta’awun. Hasil resume proses pelaksanaan kegiatan seleksi di BMT Ta’awun yang telah dilihat, dibaca, dipelajari dan disetujui oleh direksi selanjutnya memerintahkan para stafnya untuk membuat surat panggilan kepada para pelamar peserta seleksi yang lulus agar datang ke kantor BMT Ta’awun untuk mengurus segala sesuatunya, mulai dari masalah gaji, tunjangan, dll. Dan bagi para pelamar peserta seleksi yang tidak menerima surat panggilan selambat-lambatnya 14 hari sejak tahap seleksi yang terakhir wawancara akhir dilaksanakan maka secara otomatis mereka dinyatakan tidak lulus seleksi akhir gugur. 3. kriteria SDM yang berkualitas yang diinginkan BMT Ta’awun adalah 6. Mempunyai skill yang baik sesuai dengan bidang pekerjaan yang diinginkan. 7. Mempunyai kepribadian personality yang baik. 8. Mempunyai pengalaman kerja sebelumnya, hal ini akan menjadi nilai tambah tersendiri. 9. Mempunyai penampilan fisik yang cukup menarik, hal ini sangat relatif. 10. Memiliki kemampuan berkomunikasi verbal yang baik. 11. Mempunyai loyalitas yang tinggi kepada atasan. 12. Mampu menyesuaikan diri beradaptasi dengan lingkungan pekerjaan. 13. Berani menerima tantangan dalam pekerjaan. 14. Memiliki cukup pengalaman dalam bekerja. 15. Memiliki kondisi fisik yang sehat dan prima. 4. hambatan-hambatan pada pelaksanaan seleksi dalam menentukan SDM yang berkualitas adalah pada tingkat wawasan dan pengalaman calon pegawai, serta bervariasinya tuntutan dan keinginan calon pegawai BMT mengenai tuntutan gaji, fasilitas dan tunjangan-tunjangan BMT. 5. ketentuan-ketentuan BMT Ta’awun dalam penempatan jabatan pegawai: 7. Pendidikan 8. Kematangan Diri 9. Kecerdasan 10. Keadaan Fisik Pegawai 11. Pengalaman Kerja 12. Pengetahuan Pekerjaan 6. Tujuan diadakannya tes kesehatan dalam pelaksanaan seleksi dan penempatan jabatan adalah: 9. Menjamin bahwa pelamar tidak memiliki penyakit kronis atau menular. 10. Menjamin bahwa pelamar terbebas dari narkotika 11. Menentukan apakah kualifikasi fisik calon tenaga kerja cukup memenuhi syarat 12. Mengidentifikasi kondisi fisik calon pelamar, apakah secara fisik pelamar cocok atau mampu menjalankan tugas pekerjaan yang ada. ANGKET PENELITIA N Pengaruh Pelaksanaan Seleksi Sumber Daya Manusia Terhadap Penempatan jabatan Pegawai pada BMT Ta’awun. Assalamu’alaikum wr. Wb. Seiring salam diatas, saya berdoa semoga bapakibusdr dalam lindungan dan berkah Allah SWT. Amin. Selanjutnya sehubungan dengan tugas akhir program Sarjana Strata S1, maka dari itu saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Azhar Firmansyah NIM : 105046101668 Jurusan : Muamalat Perbankan Syariah Fakultas : Syariah dan Hukum Universitas : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Sedang mengadakan penelitian untuk tugas akhir program Sarjana Strata SI dengan judul “ Pengaruh Pelaksanaan Seleksi Terhadap Penempatan jabatan Pegawai pada BMT Ta’awun.” Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pelaksanaan seleksi dengan kesesuaian penempatan jabatan pada BMT Ta’awun. Demi berjalannya penelitian tersebut saya mohon kerjasama BapakIbuSdr. untuk mengisi angket ini. Atas bantuan dan kerja samanya saya ucapkan terima kasih ”Jazakumullah Khoiron Katsiron”. Petunjuk Pengisian: 1. Isilah sejumlah pernyataan dibawah ini dengan memberikan lingkaran O pada alternatif jawaban yang tersedia pada kolom jawaban. 2. Alternatif jawaban yang tersedia yaitu: a. SS : Sangat Setuju b. S : Setuju c. CS : Cukup Setuju d. TS : Tidak Setuju e. STS : Sangat Tidak Setuju 3. Harap semua item pernyataan diisi dan pastikan tidak ada yang terlewatkan. 4. Semua informasi dalam angket ini bersifat rahasia. Identitas BapakIbuSdr. akan dirahasiakan. Wassalamu`alaikum wr. Wb. Hormat saya, Azhar Firmansyah NIM:105046101574 IDENTITAS RESPONDEN 1. Jabatan :................................. 2. Berapa usia bapakibusdr sekarang ? 1. 21 tahun - 27 tahun 2. 28 tahun - 36 tahun 3. 37 tahun 3. Apa jenis kelamin bapakibusdr ? 1.Laki-laki 2.Perempuan 4. Apa tingkat pendidikan terakhir yang pernah bapakibusdr tamatkan ? 1. SMU SLTA 2. D III 3. S1 5. Berapa lama bapakibusdr bekerja pada perusahaan BMT Ta’awun ? 1. 1 tahun – 5 tahun 2. 6 tahun – 10 tahun

Bagian I. KUISIONER I