Hambatan Hambatan Yang Dihadapi BMT Dalam Pelaksanaan Seleksi Untuk Pelaksanaan Penempatan Jabatan Pegawai Pada BMT Ta’awun

Salah satu syarat seorang individu dapat dikategorikan SDM berkualitas menurut BMT Ta’awun adalah memiliki kondisi fisik yang sehat dan prima. Dengan kompleksitas bidang pekerjaan yang ada di BMT Ta’awun, sudah pasti hal ini akan menuntut para pegawai atau calon pegawai untuk memiliki kondisi fisik yang sehat dan prima setiap saat. Oleh karena itu pada saat proses seleksi tes kesehatan termasuk salah satu unsur penting yang tidak boleh terlewatkan.

C. Hambatan Hambatan Yang Dihadapi BMT Dalam Pelaksanaan Seleksi Untuk

Memperoleh SDM Berkualitas. Salah satu tujuan dari setiap pelaksanaan kegiatan seleksi adalah untuk memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas, demikian pula dengan salah satu tujuan pelaksanaan seleksi di BMT Ta’awun. Untuk memperoleh SDM berkualitas yang sesuai dengan keinginan BMT, BMT Ta’awun dihadapkan pada sejumlah tantangan dan hambatan untuk memperoleh SDM Berkualitas. Hambatan atau tantangan yang dihadapi antara lain: 32 3. Minimnya pengalaman dan wawasan yang dimiliki oleh para individu. 4. Bervariasinya keinginan atau tuntutan para individu hasil seleksi calon pegawai pada BMT Ta’awun. mengenai besarnya gaji yang akan didapat, tunjangan-tunjangan dan fasilitas yang disediakan oleh BMT. 32 Hasil wawancara pribadi dengan General Manager BMT Ta’awun Cipulir, Bpk. Subandikot pada tanggal 7 Maret 2011 Untuk mengatasi berbagai hambatan dan tantangan diatas, BMT Ta’awun memiliki beberapa kiat untuk mengatasinya, diantaranya: 33 3. BMT Ta’awun akan mengadakan pelatihan atau training secara berkala yang bertujuan untuk meningkatkan skill dan profesionalitas para pegawai. Sasaran dari pelatihan ini selain untuk para pegawai juga dikhususkan untuk para calon pegawai baru pada akhirnya dapat berujung pada peningkatan kinerja dan pelayanan service excelent . Dan Seluruh pegawai BMT Ta’awun, baik pegawai lama maupun baru diikutkan dalam asuransi kesehatan yang disediakan BMT bagi para pegawai dan keluarganya. 4. BMT Ta’awun selalu berkerja dengan keras dan teliti bahkan sampai harus menyewa tenaga profesional dari luar BMT demi untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas. 34

D. Pelaksanaan Penempatan Jabatan Pegawai Pada BMT Ta’awun

Setiap calon pegawai yang berhasil melewati semua tahapan seleksi dengan baik dan memenuihi persyaratan yang telah ditentukan oleh BMT, maka calon pegawai tersebut dinyatakan lulus. Calon pegawai yang dinyatakan lulus seleksi terlebih dahulu harus menjalani masa percobaan selama 6 bulan, masa percobaan ini bertujuan untuk membantu pegawai baru dalam beradaptasi dengan lingkungan kerja dan agar lebih dapat mengenal serta memahami pekerjaan yang 33 Hasil wawancara pribadi dengan General Manager BMT Ta’awun Cipulir, Bpk. Subandikot pada tanggal 7 Maret 2011 34 Hasil wawancara pribadi dengan General Manager BMT Ta’awun Cipulir, Bpk. Subandikot pada tanggal 7 Maret 2011 pegawai tersebut kerjakan. Sebelum masa percobaan dimulai, BMT mengadakan perjanjian dengan calon pegawai mengenai masa percobaan ini. Apabila pegawai tersebut tidak cocok dengan lingkungan atau pekerjaan yang dijalaninya maka pegawai tersebut dapat mengundurkan diri, demikian juga sebaliknya BMT tidak cocok atau hasil kerja para pegawai tesebut buruk maka pihak BMT dapat mengadakan pemutusan hubungan kerja. BMT Ta’awun secara cermat dan teliti mengevaluasi para pegawai yang menjalani masa percobaan.hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan – kesalahan, karena apabila dalam mengevaluasi terjadi kesalahan, maka akan mengakibatkan hal –hal yang merugikan kedua pihak, yaitu BMT dan pegawai. Kerugian bagi BMT, pegawai yang ditempatkan pada posisi yang tidak sesuai dengan kemampuan yang ada pada diri pegawai, tentunya menghasilkan hasil yang kurang memuaskan. Sebaliknya bagi pegawai itu sendiri, pegawai cenderung kurang memotivasi diri untuk melaksanakan pekerjaan, sehingga akhirnya dapat menurunkan semangat kerja pegawai atau pegawai tersebut tidak dapat berkonsentrasi secara penuh terhadap pekerjaannya. Dalam hal penempatan pegawai, BMT Ta’awun menentapkan beberapa ketentuan, yaitu sebagai berikut: 35 1. Pendidikan 35 Hasil wawancara pribadi dengan General Manager BMT Ta’awun Cipulir, Bpk. Subandikot pada tanggal 7 Maret 2011 Untuk hal ini, memudahkan BMT dalam menyesuaikan penempatan pegawai pada suatu jabatan, bagian account officer dan bagian pembiayaan diharuskan lulusan S1 dalam bidang akunting dan ekonomi, sedangkan marketing dibutuhkan lulusan D3S1. 2. Pengalaman kerja Pengalaman kerja berguna sekali dalam menentukan posisi kerja mereka, dimana dalam penempatan harus sesuai dengan kualifikasi yang dimiliki pegawai, apalagi jika pekerjaan yang dihadapi sangat rumit dan mempunyai resiko yang besar.Biasanya untuk memenuhi tuntutan ini, pegawai-pegawai yang memiliki pengalamanlah yang menduduki posisi tersebut. Alasan BMT menempatkan pegawai yang sudah berpengalaman, karena pegawai tersebut dapat memegang suatu tugas atau pekerjaan. Jika pun perlu petunjuk, pegawai yang sudah berpengalaman hanya memerlukan petunjuk yang relatif singkat, hal ini berbeda dengan pegawai yang belum memiliki pengalaman. 3. Keadaan fisik pegawai Pada umumnya aktivitas BMT berhubungan dengan keuangan dan pembiayaan.Oleh karena itu, BMT Ta’awun dalam menempatkan pegawai selalu mempertimbangkan keadaan fisik pegawai.Untuk mengetahui keadaan fisik dari pegawai tersebut, BMT telah mengetahuinya dari tes kesehatan yang dilakukan pada tahap seleksi. Untuk pekerjaan yang berat, yang berhubungan dengan analisis pembiayaan BMT menempatkan pegawai yang memiliki kestabilan berpikir dan keadaan fisik yang kuat disamping itu BMT menempatkan pegawai tersebut sesuai bidangnya yaitu akunting. Hasil dari tes penerimaan yang dilakukan dalam proses seleksi, tentunya sangat berguna dan mendukung dalam hal penempatan pegawai. Untuk tes psikologi tujuannya adalah untuk mengukur potensi yang dimiliki oleh calon pelamar agar mendapatkan gambaran yang jelas tentang kondisi calon pelamar, sehingga dalam hal ini, calon pelamar dapat ditempatkan sesuai dengan kebutuhan BMT. Menurut BMT, potensi yang harus dimiliki oleh calon pelamar untuk menempati suatu jabatan atau pekerjaan yang ada di BMT tersebut : 1. Kecerdasan, dalam hal ini kecerdasan sangat di perlukan untuk seorang calon pegawaipekerja. Kecerdasan menurut BMT, yaitu kemampuan berpikir seseorang. Seorang pegawai yang memiliki kecerdasan tentunya dalam bekerja akan cepat menyesuaikan diri dengan pekerjaannya dan dapat mengerti dengan cepat apa yang diperintahkan oleh atasannya. Jadi dalam hal ini pegawai yang cepat tanggap dalam melaksanakan tugasnya dan diharapkan dapat memberikan hasil kerja yang baik bagi BMT. 2. Kematangan diri, menurut BMT kematangan diri yaitu suatu sikap emosi atau ungkapan perasaan seseorang terhadap masalah atau situasi yang dihadapi. Seorang pegawai yang memiliki kematangan diri tentunya dalam bekerja akan melakukannya dengan baik, dan apabila menemui kesulitan dapat mengendalikan dirinya tanpa menggunakan emosi. Biasanya orang yang memiliki kematangan diri cocok untuk pekerjaan jabatan yang berjiwa sebagai pemimpin. 3. Pengetahuan pekerjaan, yang dimaksud pengetahuan pekerjaan adalah pengetahuan yang dimiliki pelamar sampai sejauh mana pelamar mengetahui mengenai pekerjaan yang diminatinya. Dengan mengetahui hal – hal tesebut menunjukan bahwa calon pelamar tersebut mempunyai latar belakang pekerjaan yang dilamarnya. Sehingga dalam hal penempatan, akan disesuaikan dengan pengetahuan yang dimiliki oleh calon pelamar tersebut. Dalam hal penempatan pegawai, BMT juga memperhatikan mengenai kesehatan calon pegawai, yaitu dengan mengadakan tes kesehatan, dengan tujuan: 5. Menjamin bahwa pelamar tidak memiliki penyakit kronis atau menular. 6. Menjamin bahwa pelamar terbebas dari narkotika 7. Menentukan apakah kualifikasi fisik calon tenaga kerja cukup memenuhi syarat 8. Mengidentifikasi kondisi fisik calon pelamar, apakah secara fisik pelamar cocok atau mampu menjalankan tugas pekerjaan yang ada. Jadi tes kesehatan sangat membantu dalam proses pelaksanaan penempatan jabatan pegawai, karena dengan tes kesehatan ini BMT akan mendapatkan para calon pegawai yang sehat jasmani serta BMT tidak menemukan kesulitan dalam menempatkan posisi jabatan.

E. Gambaran Umum Responden