Pendidikan Agama Islam diartikan sebagai usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik dalam meyakini, memahami, menghayati, dan
mengamalkan agama Islam melalui kegiatan, bimbingan, pengajaran atau latihan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain
dalam hubungan antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional.
36
Dengan demikian pendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam, yaitu berupa bimbingan dan
asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama
Islam yang telah diyakininya secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran agama Islam itu sebagai panadangan hidupnya demi keselamatan dan
kesejahteraan hidup di dunia maupun di akhirat.
2. Tujuan Pendidikan Agama Islam
Dalam melaksanakan sesuatu kegiatan, sebaiknya selalu terarah dan tertuju. Apa yang dicita-citakan membuahkan tujuan. Tujuan menurut
Zakiah Dradjat dalam bukunya Prof. DR. Ramayulis ialah suatu yang diharapkan akan dicapai setelah sesuatu usaha atau kegiatan telah selesai
dilaksanakan.
37
Menurut Abu Ahmadi, dalam bukunya Prof. DR. Ramayulis mengatakan bahwa tahap-tahap tujuan pendidikan Islam meliputi
38
: a.
Tujuan tertinggiterakhir Tujuan ini bersifat mutlak, tidak mengalami perubahan dan
berlaku umum, karena sesuai dengan konsep ketuhanan yang mengandung kebenaran mutlak dan universal.
Tujuan tertinggi dan terakhir ini pada akhirnya sesuai dengan tujuan hidup manusia, dan peranannya sebagai makhluk
36
Abdul Rachman Shaleh, Pendidikan Agama dan Keagamaan, Visi, Misi dan Aksi, Jakarta: PT. Gemawindu Pancaperkasa, 2000, Cet. I, h. 40.
37
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam..,hal. 133
38
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, hal. 134
ciptaan Allah yaitu yang dirumuskan dalam satu istilah ”Insan kamil” . Adapun indikator dari Insan kamil adalah :
1 Menjadi hamba Allah
Tujuan ini sejalan dengan tujuan hidup dan penciptaan manusia, yaitu semata-mata untuk beribadah kepada Allah.
Bahwsanya pendidikan harus memungkinkan menusia memahami dan menghayati tentang Tuhannya sedemikian rupa, sehingga
peribdatannya dilakukan dengan penuh penghayatan dan kekhusuan terhadap-Nya.
2 Mengantarkan subjek didik menjadi khalifah fil ardh, yang mampu
memakmurkan bumi dan melestarikannya lebih jauh lagi, mewujudkan rahmat bagi alam sekitarnya, sesuai dengan tujuan
penciptaannya. 3
Untuk memperoleh kesejahteraan kebahagiaan hidup di dunia sampai akhirat, baik individu meupun masyarakat.
b. Tujuan umum
Berbeda dengan tujuan tertinggi yang lebih mengutamakan pendidikan filosofis, tujuan umum lebih bersifat empirik dan realistik.
Tujuan umum berfungsi sebagai arah yang taraf pencapaiannya dapat diukur karena menyangkut perubahan sikap, perilaku dan kepribadian
peserta didik. c.
Tujuan khusus Tujuan khusus adalah pengkhususan atau operasional tujuan
tertinggiterakhir dan tujuan umum. Tujuan khusus bersifat relatif sehingga dimungkinkan untuk diadakan perubahan dimana perlu
sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan, selama tetap berpijak pada kerangka tujuan tertinggiterakhir dan umum itu. Tujuan ini didasarkan
pada :
1 Kultur dan cita-cita bangsa
2 Minat, bakat, dan kesanggupan peserta didik
3 Tuntutan situasi, kondisi pada kurun waktu tertentus
d. Tujuan sementara
Tujuan sementara pada umumnya merupakan tujuan-tujuan yang dikembangkan dalam rangka menjawab segala tuntutan
kehidupan. Karena itu tujuan sementara itu kondisional, tergantung faktor dimana peserta didik itu tinggal atau hidup. Maka dari itu
pendidikan Islam bisa menyesuaikan diri untuk memenuhi prinsip dinamis dalam pendidikan dengan lingkungan yang bercorak apapun,
yang membedakan antara satu wilayah dengan wilayah lain, yang penting orientasi dari pendidikan itu tidak keluar dari nilai-nilai ideal
Islam. Tujuan Pendidikan Agama Islam pada semua jenjang baik SDMI,
SMPMTs SMAMA adalah
39
: a.
Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan,
serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya
kepada Allah SWT b.
Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berkhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas,
produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi tasamuh, menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya
agama dalam komunitas sekolah. Tujuan dari standar kompetensi lulusan Pendidikan Agama Islam
di SMAMASMKMAK,
40
adalah :
39
Muhaimin, MA. Analisis Kritis terhadap Permendiknas No.232006No. 222006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam di SDMI,
SMPMTs SMAMA, Malang : Lembaga Konsultasi dan Pengembangan Pendidikan Islam UIN Malang, 2007, hal.6
40
Muhaimin, MA. Analisis Kritis terhadap Permendiknas No.232006No. 222006…, hal. 7
a. Memahami ayat-ayat al Qur’an yang berkaitan dengan fungsi manusia
sebagai khalifah, demokrasi serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
b. Meningkatkan keimanan kepada Allah sampai Qadha dan Qadar
melalui pemahaman terhadap sifat dan asmaul husna c.
Berlaku terpuji seperti husnuzzhan, taubat dan raja dan meninggalkan perilaku tercela seperti isyrof, tabzir dan fitnah
d. Memahami sumber hukum Islam dan hukum taklifi serta menjelaskan
hukum muamalah dan hukum keluarga dalam Islam e.
Memahami sejarah Nabi Muhammad pada periode Mekkah dan periode Madinah serta perkembangan Islam di Indonesia dan dunia.
Dari tujuan pendidikan agama Islam dapat dikaitkan dengan tujuan pemebelajaran demokratis bahwa kesesuaian dari tujuan tersebut adalah
pada tujuan PAI ada tujuan tertinggi yang dirumuskan dengan istilah insan kamil, yang mana untuk menjadi insan kamil akan diisi dengan nilai-nilai
demokratis seperti menjadi manusia yang peduli terhadap lingkungan, membangun persatuan satu sama lain, menjunjung tinggi hak-hak
manusia, sehingga dalam kehidupan masyarakat nantinya akan memberikan kebijakan-kebijakan yang demokratis sesuai citra insan
kamil. Kemudian pada tujuan umum di PAI akan dirasakan jiwa sosial yang tinggi dalam pergaulan dengan individu yang lain karena sudah
tertanam dalam jiwanya dengan sikap demokratis.
3. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam