Metode Penelitian Metode Penelitian

Kondisi gedung sekolah dengan 18 Karyawan sesuai masing- masing tugasnya, maka kebersihan, keamanan dan ketertiban sekolah, serta administrasi cukup kondusif dan mendukung sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan tenang dan tertib.

C. Metode Penelitian

1. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode deskriptif kualitatif. Loncon dan Gumba melihat penelitian kualitatif sebagai penelitian yang bersifat naturalistik. Penelitian ini bertolak dari paradigma naturalistik, bahwa ”kenyataan itu berdimensi jamak” peneliti dan yang diteliti bersifat interaktif, tidak bisa dipisahkan, suatu kesatuan terbentuk secara simultan, dan bertimbal balik, tidak mungkin memisahkan sebab dengan akibat, dan penelitian ini melibatkan nilai-nilai. 1 Agar dapat diperoleh data yang aktual dari lapangan, maka penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut : a Observasi Secara umum, pengertian observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan data yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena- fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan. 2 Dalam hal ini penulis mengamati keadaan lingkungan sekolah seperti keadaan guru dan siswa, pelaksanaan kegiatan belajar di kelas serta sarana dan prasarana. Peneliti melakukan observasi pada variabel pembelajaran demokratis yaitu dengan cara melakukan pengamatan 1 Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2005. h.60-61 2 Anas sudjiono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996 h.76 baik di dalam maupun di luar kelas, mengamati interaksi yang dilakukan oleh guru maupun siswa dalam sekolah, mengamati interaksi antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dalam penerapan pembelajaran demokratis b Interview Wawancara Wawancara ialah tanya jawab antara peneliti dengan informan. Interview menghendaki komunikasi langsung antara pneliti dengan subyek atau sampel. Lebih jelasnya Anas Sudjiono menyebutkan bahwa wawancara adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab lisan secara sepihak, berhadapan muka, dan arah serta tujuan yang telah ditentukan. 3 Dalam hal ini wawancara dilakukan dengan kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, guru dan siswa dengan tujuan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran demokratis pada Pendidikan Agama Islam dan penerapan sikap demokratis di sekolah. Penggunaan pendekatan kualitatif ini dilakukan atas pertimbangan sebagai berikut : a Untuk mengungkap metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan metode adalah cara yang paling efektif dan efesien dalam melakukan sesuatu, untuk memperoleh data yang akurat dibutuhkan pengamatan yang mendalam. b Untuk mengungkap penerapan sikap demokratis di dalam sekolah baik di kelas maupun di luar kelas juga dibutuhkan pengamatan yang berulang-ulang. 3 Anas sudjiono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, h.82 Selain itu alasan peneliti menggunakan penelitian kualitatif yaitu peneliti dapat memenuhi fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian seperti perilaku, persepsi, tindakan, dan lain-lain.

D. Fokus Penelitian