Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam Karakteristik Bidang Studi Pendidikan Agama Islam

a. Memahami ayat-ayat al Qur’an yang berkaitan dengan fungsi manusia sebagai khalifah, demokrasi serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi b. Meningkatkan keimanan kepada Allah sampai Qadha dan Qadar melalui pemahaman terhadap sifat dan asmaul husna c. Berlaku terpuji seperti husnuzzhan, taubat dan raja dan meninggalkan perilaku tercela seperti isyrof, tabzir dan fitnah d. Memahami sumber hukum Islam dan hukum taklifi serta menjelaskan hukum muamalah dan hukum keluarga dalam Islam e. Memahami sejarah Nabi Muhammad pada periode Mekkah dan periode Madinah serta perkembangan Islam di Indonesia dan dunia. Dari tujuan pendidikan agama Islam dapat dikaitkan dengan tujuan pemebelajaran demokratis bahwa kesesuaian dari tujuan tersebut adalah pada tujuan PAI ada tujuan tertinggi yang dirumuskan dengan istilah insan kamil, yang mana untuk menjadi insan kamil akan diisi dengan nilai-nilai demokratis seperti menjadi manusia yang peduli terhadap lingkungan, membangun persatuan satu sama lain, menjunjung tinggi hak-hak manusia, sehingga dalam kehidupan masyarakat nantinya akan memberikan kebijakan-kebijakan yang demokratis sesuai citra insan kamil. Kemudian pada tujuan umum di PAI akan dirasakan jiwa sosial yang tinggi dalam pergaulan dengan individu yang lain karena sudah tertanam dalam jiwanya dengan sikap demokratis.

3. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Sebagaimana penulis ketahui bahwa ajaran pokok Islam meliputi : masalah aqidah keimanan, syariah keislaman, dan akhlak ihsan. Ketiga kelompok ini kemudian dilengkapi dengan pembahasan dasar hukum Islam al Qur’an dan al Hadis serta ditambah lagi dengan sejarah Islam tarikh sehingga secara berurutan : Ilmu Tauhid keimanan, Ilmu Fiqh, al Qur’an, Al Hadits, Akhlak, dan Tarikh Islam. 41 Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam itu mencangkup lima unsur pokok yaitu: Al-quran, Hadits, Keimanaan, Akhlak, Fiqih, dan Bimbingan Ibadah serta tarikh atau sejarah yang lebih menekankan pada perkembangan ajaran agama, ilmu pengetahuan dan kebudayaan, sekaligus menggambarkan bahwa ruang lingkup pendidikan agama Islam mencakup perwujudan keserasiaan, keselarasan, dan keseimbangan baik itu hubungan manusia dengan Allah, hubungan manusia dengan diri sendiri, hubungan manusia dengan sesama dan manusia dengan makhluk lain serta lingkungannya. 42 Kaitan dari ruang lingkup PAI dengan pembelajaran demokratis bahwa cakupan PAI seperti Al-quran, Hadits, Keimanaan, Akhlak, Fiqih, dan Bimbingan Ibadah serta tarikh merupakan bagian dari mata pelajaran yang akan terus digali dan dipelajari dengan menggunakan pembelajaran demokratis, dimana pada pembelajaran demokratis selalu memperhatikan terhadap inisiatif, pemikiran, gagasan dan kreativitas siswa, sehingga pengetahuan dan wawasan siswa akan semakin mendalam.

4. Karakteristik Bidang Studi Pendidikan Agama Islam

Mata pelajaran PAI yang terdiri atas aspek-aspek : al Qur’an- Hadis, Aqidah, Akhlak, Fiqih dan Tarikh atau Sejarah Kebdayaan, memiliki karakteristik sendiri-sendiri yang berbeda-beda antara satu aspek mata pelajaran dengan aspek lainnya dalam satu rumpun mata pelajaran pendidikan agama Islam. Ini menggarisbawahi bahwa rumusan standar kompetensi mata pelajaran harus sinkron dengan karakteristiknya, sehingga dapat menghindari adanya overlapping tumpang tindih. 41 Abdul Majid S. Ag. dan Dian Andayani S. Pd. Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2004, Cet. I hal. 77 42 Supriadi, Pendidikan Agama Islam, Jakarta : Grafika Karya Utama, 2001, cet. Ke-2, h.89. Karakteristik dari masing-masing aspek mata pelajaran PAI adalah sebagai berikut 43 : a. Al Qur’an-Hadis, menekankan pada kemampuan baca tulis yang baik dan benar, memahami makna secara tekstual dan kontekstual, serta mengamalkan kandungannya dalam kehidupan sehari-hari b. Aqidah, menekankan pada kemampuan memahami dan mempertahankan keyakinankeimanan yang benar serta menghayati dan mengamalkan nilai-nilai asmaul husna c. Akhlak, menekankan pada pembiasaan untuk melaksanakan akhlak terpuji dan menjauhi akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari d. Fiqih, menekankan pada kemampuan cara melaksanakan ibadah dan muamalah yang benar dan baik e. Tarikh dan Sejarah Kebudayaan, menekankan pada kemampuan mengambil ibrah dari peristiwa-peristiwa bersejarah Islam, meneladani tokoh-tokoh berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek, dan lain-lain untuk mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam. Abdurrahman An Nahlawi yang dikutip oleh Abdul Majid S. Ag. dan Dian Andayani S. Pd dalam bukunya menjelaskan bahwa kurikulum islami harus memenuhi beberapa ketentuan, 44 yaitu : Pertama, memiliki sistem pengajaran dan materi yang selaras dengan fitrah manusia serta bertujuan untuk menyucikan manusia, memelihara dari penyimpangan, dan menjaga keselamatan fitrah manusia. Kedua, harus mewujudkan tujuan pendidikan Islam, yaitu memurnikan ketaatan dan peribadatan hanya kepada Allah Ketiga, harus sesuai dengan tingkatan pendidikan baik dalam hal karakteristik, tingkat pemahaman, jenis kelamin serta tugs-tugas kemasyarakatan yang telah dirancang dalam kurikulum. 43 Muhaimin, MA. Analisis Kritis terhadap Permendiknas No.232006No. 222006…, hal. 5 44 Majid S. Ag. dan Dian Andayani S. Pd. Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi.., hal. 78 – 80 Keempat, memperhatikan tujuan-tujuan masyarakat yang realistis. Kelima, tidak bertentangan dengan konsep-konsep Islam Keenam, harus realistis sehingga dapat diterapkan selaras dengan kesanggupan negara yang hendak menerapaknnya Ketujuh, harus memilih metode yang relastis sehingga dapat diadaptasikan ke dalam berbagai kondisi. Kedelapan, harus efektif, dapat membrikan hasil pendidikan yang bersifat behavioristik, dan tidak meninggalkan dampak emosional yang meledak- ledak dalam diri generasi muda. Kesembilan, harus sesuai dengan berbagai tingkatan usia anak didik. Kesepuluh, memperhatikan aspek pendidikan tentang segi-segi perilaku yang bersifat aktivitas seperti berjihad, dakwah Islam, serta pembangunan masyarakat muslim. Hubungan karakteristik PAI dengan pembelajaran demokratis bahwa siswa akan terus mencari tahu rasa penasarannya terhadap pembahasan yang belum mereka pahami, dengan bertanya, bertukar fikiran, kemudian dapat menyimpulkan sendiri dengan pengetahuan- pengetahuan yang mereka terima, sehingga siswa dapat memberikan komentar dan tanggapan apabila ada permasalahan, sehingga karakteristik setiap masing-masing aspek pelajaran PAI akan semakin terarah dengan topik pembahasannya.

5. Sterategi Efektif Pembelajaran Pendidikan Agama Islam