demokratis yaitu suasana pembelajaran yang saling menghargai, adanya kebebasan berpendapat, kebebasaan mengungkapkan gagasan, dan adanya
keterlibatan siswa dalam berbagai aktivitas di sekolah.
13
Ada juga yang berpendapat bahwa pembelajaran demokratis adalah pembelajaran yang di dalamnya terdapat interaksi dua arah antara guru dan
siswa.
14
Maksudnya bahwa dalam berinteraksi adanya interaksi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa yang lain.
Guru memberikan bahan pembelajaran dengan selalu memberi kesempatan kepada siswa untuk aktif
memberikan reaksi, siswa bisa bertanya maupun memberi tanggapan kritis tanpa ada perasaan takut. Bahkan, kalau perlu siswa diperbolehkan
menyanggah informasi atau pendapat guru jika memang dia mempunyai informasi atau pendapat yang berbeda. Hasil belajar pada dasarnya
merupakan hasil reaksi antara bahan pelajaran, pendapat guru, dan pengalaman siswa sendiri. Hakikatnya pada pendidikan yang demokratis
adalah pemerdekaan. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
demokratis adalah pembelajaran yang terdapat interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, dengan suasana pembelajaran yang
saling menghargai dan memperhatikan terhadap inisiatif, pemikiran, gagasan, ide, kreativitas, dan karya siswa sehingga dapat mengkondisikan
siswa untuk mengenal dan mengungkapkan kehidupan yang nyata secara kritis
.
3. Tujuan Pembelajaran Demokratis
Mengingat demokrasi bukan masalah individu maupun kelompok tertentu, pembudayaan demokrasi seyogyanya menjadi kepedulian semua
orang, karena hal ini berhubungan dengan bagaimana cara hidup bersama secara damai di sebuah tempat yang bernama Indonesia yang majemuk ini,
13
Ahmad Makki , Menciptakan Pendidikan Demokratis-Humanistik, Yogyakarta : Ar Ruzz Media, 2007, Cet. I hal. 11
14
http:www.kompas.comkompas-cetak020930dikbuddida09.htm
maka keterlibatan semua pihak dalam proses pendidikan demokrasi adalah faktor pendukung penting keberhasilan program pendidikan.
Untuk meningkatkan sumber daya manusia dan jati diri bangsa dalam bidang pendidikan melalui sikap demokratis, maka pembelajaran
demokrtis mempunyai tujuan, yaitu : pembelajaran sebagai proses pembebasan, pembelajaran pencerdasan anak didik, menujunjung tinggi
hak-hak anak, menghasilkan tindak perdamaian, anak berwawasan integratif, membangun watak persatuan, menghasilkan manusia
demokratis, menghasilkan manusia yang peduli terhadap lingkungan.
15
Tujuan pendidikan dalam suatu negara yang demokratis adalah membebaskan anak bangsa dari kebodohan, kemiskinan, dan berbagai
”perbudakan” lainnya.
16
Pendidikan yang demokratis tidak bertujuan menciptakan manusia siap kerja, tetapi membentuk manusia matang dan berwatak yang siap
belajar terus, siap menciptakan lapangan kerja job creator dan siap mengadakan transformasi sosial karena sudah lebih dulu mengalami
tranformasi diri lewat pendidikan, karena pendidikan yang demokratis adalah sebuah karya pembentukan manusia merdeka yang human, matang,
berbudaya, dan bertanggung jawab sehingga wajib dikelola oleh birokrat pendidikan yang demokratis, human, matang serta memiliki compassion
dan passion pada manusia muda.
17
Pendidikan yang demokratis bukan hanya untuk menyiapkan siswa bagi kehidupan mereka nanti di masyarakat, melainkan
sekolah juga harus menjadi masyarakat mini, tempat praktik demokrasi yang ada dalam masyarakat perlu diadakan secara nyata dalam sekolah.
Dengan demikian, anak dibiasakan dengan karakteristik kehidupan yang demokratis.
15
H. Hamzah B Uno, M.Pd. Profesi Kependidikan Problema, Solusi, dan Reformasi Pendidikan di Indonesia, Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2008, Cet. III. Hal. 9
16
http:www.unisosdem.orgarticle_detail.php?aid=4570caid=52gid=2
17
http:www.unisosdem.orgarticle_detail.php?aid=4570caid=52gid=2
4. Metode Pembelajaran Demokratis