51
maupun pengajaran guru di kelas. Menurut MENPAN Nomor 21 Tahun 2010 pasal 5 lima, tentang jabatan fungsional pengawas sekolah dan angka kreditnya
dijelaskan bahwa Tugas pokok pengawas sekolah dalam satuan pendidikan adalah melakukan pengawasan akademik penilaian dan pembinaan dengan melaksanakan
fungsi-fungsi supervisi, baik supervisi akadmik maupun supervisi manajerial. b.
Wewenang Pengawas Mengacu pada SK Menteri Pendayagunaaan Aparatur Negara Nomor 118
Tahun 1996, ada beberapa wewenang yang diberikan kepada pengawas, wewenang ter
sebut tersebut meliputi: 1
Memilih dan menemukan metode kerja untuk mencapai hasil yang optimal dalam melakasanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kode etik
profesi. 2
Menciptakan tingkat kinerja guru dan tenaga lainnya yang diawasi beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Menentukan atau mengusulkan
program pembinaan serta melakukan pembinaan. Wewenang tersebut menyiratkan adanya otonomi pengawas untuk menentukan langkah dan
strategi dalam menentukan prosedur kerja kepengawasan. Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pekerjaan supervisi
yang dilaksanakan oleh pengawas adalah kegiatan penilaian dan pembinaan terhadap guru dan peserta didik secara berkelanjutan dalam rangka menciptakan
kualitas mengajar guru yang lebih baik.
52
D. Hubungan antara Partisipasi Kelompok Kerja Guru dan Supervisi
Akademik terhadap Kinerja Guru
Partisipasi guru dalam KKG diartikan sebagai frekuensi aktivitas guru dalam dan terlibat aktif dalam setiap kegiatan KKG. Kelompok Kerja Guru yang
merupakan bagian dari program pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dirancang agar dapat membantu guru dalam melakukan aktivitas pembelajaran.
Menurut Mulyasa 2013: 143 melalui kegiatan KKG yang mendukung PKB
meliputi :
1. Merumuskan dan menentukan masalah melalui kunjungan kelas atau
pengalaman sehari-hari 2.
Merumuskan dan mencari alternatif pemecahan masalah di sekolah sebelum di bawa ke forum.
3. Melakukan identifikasi masalah, mengadakan simulasi, tanya jawab dan
diskusi. 4.
Merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah dan menetapkan alternatif yang dipilih.
5. Mengadakan diskusi dan refleksi terhadap pemecahan masalah yang telah
dilakukan. Melihat aktivitas partisipasi KKG oleh guru maka dapat disimpulkan
partisipasi guru yang tinggi dapat meningkatkan kinerja guru dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Sebaliknya partisipasi guru yang rendah dalam
mengikuti kegiatan KKG akan menciptakan kinerja guru yang rendah. Supervisi akademik diartikan sebagai bantuan profesional kepada guru
melalui perencanaan yang sistematis, dan pengamatan yang cermat. Dengan cara itu, guru mendapatkan umpan balik untuk memperbaiki kompetensi profesional
yang berujung pada perbaikan kinerja guru dalam pembelajaran. Pada prakteknya supervisi akademik memerlukan persiapan seperti membuat instrumen observasi
yang akan digunakan. Pada tahap pelaksanaan observasi seorang supervisor
53
mengobservasi, menganalisis, dan berdiskusi secara terbuka dan membantu menyelesaikan masalah guru.
Melihat aktivitas supervisi akademik maka dapat disimpulkan intensitas supervisi akademik yang tinggi dapat meningkatkan kualitas mengajar guru
menjadi lebih baik yang berujung pada meningkatnya kinerja guru dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Sebaliknya intensitas supervisi akademik yang rendah
akan menciptakan
gap
antara guru dan supervisor sehingga supervisor tidak begitu mengetahui kebutuhan dan masalah yang dihadapi guru. Hal ini tentunya
akan membuat kualitas mengajar guru rendah yang pada akhirnya akan berdampak pada rendahnya kinerja guru.
E. Hasil Penelitian yang Relevan
Hasil penelitian Lia Yuliana 2009: 170 yang berjudul “Keefektifan
Pelaksanaan Supervisi Akademik oleh Kepala Madrasah Tsanawiyah di Kota
Yogyakarta”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa dalam ketepatan ruang lingkup yang disupervisi oleh kepala madrasah Tsanawiyah di Kota Yogyakarta
disimpulkan bahwa pada perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran dan pengelolaan penilaian pembelajaran sudah efektif dengan objek
supervisi adalah siswa, guru, kurikulum, sarana prasarana, dan pengelolaan
lingkungan umum.
Hasil penelitian Mei Lina Iriyanti tentang keberfungsian Kelompok Kerja Guru KKG Guru Kelas di Kecamatan Sleman 2011: 55, mengungkapkan
bahwa implementasi kegiatan KKG di Sleman tidak berjalan maksimal. Proses
54 sharing
berjalan pasif, intensitas guru masih rendah, kegiatan tutorial belum
memanfaatkan media, dan interaksi guru berjalan pasif.
Hasil penelitian skripsi Asih Pratiwi 2013: 83 tentang Pengaruh Pelaksanaan Supervisi Akademik terhadap Kompetensi Profesional Guru Bidang Studi IPA di
SMP MTS Se-Kota Magelang Tahun 2008, mengungkapkan terdapat pengaruh positif dan signifikan antara supervisi akademik oleh kepala sekolah terhadap
kompetensi profesional guru bidang studi IPA se-Kota Magelang sebesar 9,52.
F. Kerangka Pikir
Kegiatan Kelompok Kerja Guru dilaksanakan guru dalam rangka meningkatkan kemampuan guru dalam mengajar. Hal ini dikarenakan proses
kegiatan pengajaran yang dilaksanakan oleh guru merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dan guru memegang peranan yang sangat strategis
dalam membangun peradaban bangsa. Partisipasi guru dalam mengikuti KKG secara langsung akan menambah wawasan dan keterampilan guru dalam mengajar
di kelas sehingga menjadikan guru berkompeten dalam mengajar yang pada akhirnya meningkatkan kinerja guru.
Supervisi akademik dilaksanakan secara rutin dan terjadwal dengan harapan agar guru mampu memperbaiki proses pembelajaran yang dilaksanakannya.
Dalam pelaksanaannya pengawas sekolah memantau secara langsung ketika guru sedang mengajar. Guru mendesain kegiatan pembelajaran dalam bentuk rencana
pembelajaran kemudian pengawas sekolah mengamati proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Oleh karena itu pelaksanaan kegiatan supervisi akademik