64
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala penilaian dengan sejumlah kategori yang diatur dalam rangkaian yang urut. Arif Furchan 2007: 274
menyatakan bahwa skala penilaian digunakan untuk mengukur dan menggambarkan ciri tingkah laku atau penampilan orang lain. Skala penilaian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kategori. Butir-butir pertanyaan atau pernyataan dalam instrumen disajikan dengan menggunakan skala penilaian
yang berjenis skala kategori dan disediakan jawaban dari skala yang sangat positif sampai dengan sangat negatif.
Jawaban dari setiap butir berupa kata-kata yang kemudian diberi skor berupa angka untuk keperluan analisis kuantitatif. Setiap butir pertanyaan disediakan
jawaban yang dimulai dari angka 4 untuk kategori selalu, 3 untuk kategori sering, 2 untuk kategori kadang-kadang, dan 1 untuk kategori tidak pernah.
G. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Instrumen penelitian yang benar akan memudahkan peneliti dalam memperoleh data yang valid, akurat dan dapat dipercaya. Menurut Sugiyono
2009: 172-174, menjelaskan bahwa dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan
menjadi valid dan reliabel. Jadi syarat minimal yang harus dipenuhi oleh suatu intrumen dalam penelitian ada dua macam, yakni validitas dan reliabilitas.
1. Validitas Instrumen
Validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan diukur Suharsimi Arikunto, 2007:
167. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
65
diinginkan dan dapat mengungkap data sari variabel yang diteliti secara tepat. Analisis butir pada instrumen penelitian ini diuji dengan menggunakan uji
validitas isi
content validity
. Menurut Arief Furchan 2007: 295 menyatakan bahwa validitas isi menunjuk pada sejauh mana instrumen tersebut mencerminkan
isi yang dikehendaki. Pengesahan dalam validitas isi didasarkan pada pertimbangan yang dilakukan secara terpisah pada setiap situasi. Validitas isi
ditetapkan menurut analisis rasional terhadap isi angket dengan penilaian berdasarkan pertimbangan subyek individual.
Menurut Saifuddin Azwar 2007: 43 “validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat
professional judgment
”. Penyusunan instrumen diawali dengan penyusunan kisi- kisi yang didalamnya terdapat variabel, aspek, indikator serta nomor butir
pertanyaan. Butir-butir pertanyaan maupun perryataan dikembangkan dari indikator-indikator yang telah disusun pada kisi-kisi instrumen. Setelah instrumen
tersusun kemudian dikonsultasikan dengan ahli. Para ahli diminta untuk mengkritisi instrumen yang telah dibuat. Pada tahap akhir kemudian akan
diketahui butir pertanyaan yang valid maupun yang tidak valid. Uji coba disebar ke 18 Sekolah dengan jumlah 27 responden. Pada saat
pelaksanaan uji coba, instrumen dikumpulkan kepada masing-masing kepala sekolah. Berdasarkan hasil uji coba validitas, guru-guru telah mampu memahami
angket dengan baik. Hal itu terlihat dari angket yang telah diisi oleh guru.
66
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Suatu instrumen penelitian dikatakan mempunyai nilai reabilitas yang tinggi, apabila tes yang dibuat mempunyai hasil koefisien yang konsisten dalam
mengukur apa yang hendak diukur. Menurut Sugiyono 2007: 348, instrumen yang reliabel berarti instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk
mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Intrumen yang menggunakan skor dan skornya bukan 1 dan 0, uji
reliabilitasnya dapat dilakukan dengan teknik “sekali tembak” yaitu diberikan satu kali saja kemudian hasilnya dianalisis dengan rumus
alpha.
Rumus
Alpha
ditunjukkan sebgai berikut: ó
R
11
=
[
� �−1
] [ −
∑Ró
�2
ó
�2
]
Keterangan : r
11
= Reliabilitas instrumen k
= Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal ∑Ró
�
2
= Jumlah Varians butir ó
�
= Varians total Suharsimi Arikunto, 2007: 180
Untuk menginterpretasikan koefisien
alpha
r
11
menurut Suharsimi Arikunto 2002: 245, digunakan kategori sebagai berikut.