33
1. Pedoman Observasi Pengamatan
Pedoman observasi berupa lembar pengamatan aktivitas guru dan lembar pengamatan aktivitas siswa. Lembar pengamatan aktivitas guru berisi daftar jenis
kegiatan guru untuk mengamati implementasi model SPI Terbimbing dalam pembelajaran oleh guru. Lembar pengamatan aktivitas siswa berisi daftar
pernyataan kegiatan siswa selama pembelajaran dalam bentuk checklist √.
Pedoman observasi dikembangkan dari buku Wina Sanjaya 2013: 200, Oemar Hamalik 2003: 64, dan W. Gulo 2004: 98. Sintaks Strategi Pembelajaran
Inkuiri SPI terbimbing dapat dilihat pada halaman 21. Adapun aspek yang akan diamati adalah semua aktivitas guru dan siswa pada
saat melakukan kegiatan pembelajaran meliputi kegiatan awal pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. Lembar observasi guru tersebut dapat dilihat pada
lampiran. Tabel 4. Kisi-Kisi Pedoman Observasi Minat Belajar Sains
Aspek Pengamatan Kategori
Keterangan
a. Perhatian
b. Ketekunan
c. Dorongan
d. Kesenangan
1 TB, 2 KB,
3 CB, 4 B, dan
5 SB Nilai 1, jika siswa tidak menampakkan
aktivitas belajar sains namun masih mengikuti kelas.
Nilai 2, jika siswa menampakkan aktivitas belajar sains namun masih
kurang. Nilai 3, jika siswa menampakkan
aktivitas belajar sains pada aspek-aspek tertentu.
Nilai 4, jika siswa menampakkan aktivitas belajar secara keseluruhan
karena motivasi dari luar diri siswa. Nilai 5, jika siswa menampakkan
aktivitas belajar secara keseluruhan karena motivasi dari dalam diri siswa.
34 Tabel 5. Klasifikasi Skor Minat Belajar Sains
No. Interval Nilai
Klasifikasi 1
˂ 5 Tidak Berminat
2 5
– 10 Kurang Berminat
3 11
– 15 Cukup Berminat
4 16
– 20 Baik
5 21
– 25 Sangat Berminat
2. Pedoman Angket
Angket digunakan untuk mengetahui minat belajar siswa sebelum dan sesudah tindakan. Penyusunan kisi-kisi angket ini, dikembangkan dari pendapat Mahfudh
Shahuddin 1990: 79 dan Sardiman 2004: 83. Kisi-kisi angket minat belajar sains dapat dilihat pada tabel 6 berikut.
Tabel 6. Kisi-Kisi Angket Minat Belajar Sains No
Aspek yang diamati Jumlah
Item Nomor
Item Kategori
pernyataan 1
Perhatian siswa yang tinggi pada pembelajaran sains.
4 1, 2, 3, dan 5
4 Positif +
Negatif - 2
Tekun belajar sains. 3
6, 8, 9, dan 10 7
Positif + Negatif -
3 Merasa
tertarik atau
terdorong pada hal-hal yang sedang terjadi pada pelajaran
sains. 3
12, 13, dan 14 11 dan 15
Positif + Negatif -
4 Senang
mencari dan
memecahkan masalah sains. 3
16, 18, 19 dan 20 17
Positif + Negatif -
35 Angket minat belajar sains secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 5.
Untuk mengetahui besarnya minat belajar siswa digunakan notes inventory, Syaiful Bahri Djamarah 2000: 220, menjelaskan bahwa notes inventory
merupakan salah satu alat penilaian aspek tingkah laku. Seperti menilai aspek sikap, minat, perhatian, karakteristik, dan lainnya yang mencakup segi afektif.
Sesuai dengan yang dikemukakan oleh Syaiful Bahri Djamarah 2000: 228, note inventory disusun menggunakan skala dari ujung yang negatif sampai kepada
ujung yang positif sehingga pada skala tersebut penilai tinggal membubuhi tanda cek √ saja. Adapun klasifikasi skor minat belajar siswa dapat dilihat pada tabel 7
di bawah ini. Tabel 7. Klasifikasi Skor Angket Minat Belajar Siswa
Skor X
Kategori Pertanyaan Pernyataan Positif +
Negatif - 5
Sangat Berminat Tidak Berminat
4 Berminat
Kurang Berminat 3
SedangCukup SedangCukup
2 Kurang Berminat
Berminat 1
Tidak Berminat Sangat Berminat
Setelah memperoleh skor hasil minat belajar di atas, peneliti perlu pula mengetahui bagaimana kiat menetapkan kriteria tingkatan skor minat belajar.
Untuk mengetahui tingkatan skor minat belajar siswa digunakan kriteria sebagai berikut Muhibbin Syah, 2013: 221.
Tabel 8. Kriteria Tingkatan Skor Minat Belajar Skor
Aspek Kriteria
5 Sangat baik
86 – 100
4 Baik
71 – 85
3 Cukup
56 – 70
2 Kurang
41 – 55
1 Sangat Rendah
˂ 40
36
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Sebelum instrumen digunakan untuk mengumpulkan data, peneliti terlebih dahulu mengadakan pengujian validitas dan reliabilitas instrumen. Penjelasan
lebih lanjut terkait validitas dan reliabilitas instrumen adalah sebagai berikut.
1. Validitas
Sugiyono 2012: 363, mengatakan data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya
terjadi pada obyek penelitian. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat Suharsimi Arikunto,
2013: 211. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Suharsimi Arikunto 2013: 212
mengatakan untuk memperoleh instrumen yang valid peneliti harus bertindak hati- hati sejak awal penyusunannya. Setelah butir instrumen disusun peneliti
kemudian mengkonsultasikan dengan menggunakan pendapat para ahli expert judgement. Dalam penelitian ini, peneliti mengkonsultasikan instrumen
penelitian pada dosen pembimbing dan guru kelas V SD Negeri 1 Tlogodepok Kebumen sebagai berikut.
a. Observasi
Lembar observasi pada penelitian ini divalidasi oleh 2 ahli yaitu dosen MIPA bapak Suhardi, M.Pd., dan bapak Poniran, S.Pd. selaku guru kelas V SD Negeri 1
Tlogodepok Kebumen.
37 b.
Angket Lembar observasi pada penelitian ini divalidasi oleh 2 ahli yaitu dosen MIPA
bapak Suhardi, M.Pd. dan bapak Poniran, S.Pd. selaku guru kelas V SD Negeri 1 Tlogodepok Kebumen.
Uji validitas dilakukan dengan analisa faktor yaitu dengan mengkorelasikan antar skor item instrumen dalam suatu faktor. Dalam hal ini, bila korelasi tiap
faktor positif dan besarnya 0,3 ke atas maka faktor tersebut merupakan konstruk
yang kuat sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut memiliki validitas konstruksi yang baik Sugiyono, 2012: 190.
Peneliti melakukan uji coba di SD Negeri di Mirit dengan jumlah 30 anak. Peneliti memilih SD Negeri di Mirit karena memiliki karakteristik siswa yang
hampir sama berdasarkan rata-rata usia. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti, masalah yang ditemui hampir sama dengan SD Negeri 1 Tlogodepok.
Dari 30 item yang telah dibuat, terdapat 20 item yang memiliki koefisien korelasi r
xy
0,3, sehingga item-item pada angket tersebut adalah valid, sedangkan 10 item yang memiliki nilai koefisien r
xy
˂ 0,3 dalam uji coba tersebut dinyatakan tidak valid.
2. Reliabilitas
Instrumen dikatakan reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama
Sugiyono, 2012: 173.
38 Berdasarkan hasil perhitungan derajat reliabilitas menggunakan rumus alpha,
diperoleh r
11
= 0,65 sehingga dapat disimpulkan bahwa reliabilitas instrumen tinggi.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yaitu bagaimana mengelola data yang telah kita terima pada saat pengumpulan data berlangsung. Tujuan analisis data dalam penelitian
tindakan kelas ini untuk memperoleh kepastian apakah ada perbaikan atau perubahan sebagaimana yang diharapkan.
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari penggunaan lembar observasi aktivitas
guru dan angket siswa yang telah diisi. Perhitungan data kuantitatif berupa persentase minat menggunakan rumus dari bukunya Sugiyono 2012 dan
Suharsimi Arikunto 2013. Rumus I
X =
∑X N
Keterangan: X
: rata-rata skor X
: jumlah skor perolehan N
: jumlah item pertanyaan Rumus ke II
P =
�� �
× 100 Keterangan:
P : persentase minat siswa
S
t
: jumlah siswa berdasarkan minat B
: jumlah skor maksimal yang dicapai.
H. Kriteria Keberhasilan Tindakan
Penelitian ini dikatakan berhasil apabila 80 dari jumlah siswa memperoleh skor minat belajar sains
≥71.
39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Hasil Pra Tindakan
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 4 Pebruari 2014 – 13 Mei 2015.
Penelitian ini terdiri dari dua siklus, dan setiap siklus dilaksanakan selama 4 jam pelajaran atau 2 kali pertemuan. Pada saat penelitian, peneliti dan guru kelas V SD
Negeri 1 Tlogodepok Mirit Kebumen sepakat untuk menggunakan jam pelajaran sesuai dengan jadwal yang ada agar pembelajaran dapat berjalan efektif dan siswa
dapat menerima pelajaran dengan baik.
a. Hasil Minat Belajar Pra Tindakan
Adapun hasil minat belajar sebelum tindakan yaitu sebagai berikut. Tabel 9. Hasil Pengolahan Data Minat Belajar Pra Tindakan
No. Aspek
Kriteria Jumlah Siswa
Jumlah 1
Sangat Minat 86
– 100 2
Berminat 71
– 85 2
14 3
Cukup Berminat 56
– 70 5
36 4
Kurang Berminat 41
– 55 3
21 5
Tidak Berminat ˂ 40
4 29
Jumlah 14
100 Berdasarkan tabel di atas dari keseluruhan siswa yang berjumlah 14 siswa,
0 kriteria sangat berminat, 14 kriteria berminat, 36 kriteria cukup berminat, 21 menunjukkan kurang berminat, dan 29 tidak berminat. Secara umum minat
belajar kelas masih rendah karena minat belajar siswa yang tergabung dalam kriteria berminat baru 9. Hal ini masih menunjukkan bahwa kriteria minat
belajar di kelas secara umum dalam kategori cukup berminat 36.