Pembelajaran Sains SD Karakteristik Siswa SD
13 moralitas. Sebagai makhluk individu, karena anak memiliki kekhasan tersendiri
dari anak yang lainnya. Perbedaan anak tersebut bisa dalam sikap, watak, bahkan dalam perkembangan fisik mauapun mental anak.
Sebagai makhluk sosial berarti anak didik tidak lepas dari kehidupan sosialnya. Kehidupan sosial keluarga di rumah, kehidupan sosial di lingkungan
pergaulan tetangga, dan bahkan yang jelas terjadi di kehidupan sosial sekolah. Dengan demikian sebagai makhluk sosial anak didik memiliki sifat kooperatif dan
dapat bekerjasama, karena itu anak didik dapat dipengaruhi dan dididik agar mereka menjadi manusia yang berbudaya Saifullah dalam Suharjo, 2006: 36.
Oleh karena itu anak didik harus diarahkan, dibimbing dan dididik kearah tujuan hidup sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan yang dijunjung tinggi Saifullah dalam
suharjo, 2006:36. Menurut Jean Piaget dalam Suharjo, 2006: 37 tahap-tahap perkembangan
anak itu secara hirarkis terdiri dari empat tahap, yaitu tahap sensori motoris, tahap pra operasional, tahap operasi kongkrit, dan tahap operasi formal. Penjelasan
mengenai tahapan di atas sebagai berikut. 1
Tahap sensoris motoris 0 – 2 tahun, pada tahap ini kondisi anak tidakbelum memiliki konsep tentang suatu objek yang tetap.
2 Tahap pra operasional 2 – 67 tahun, pada tahap ini anak mulai timbul
pemahaman kognitifnya. Namun hanya terbatas pada apa yang ada di sekitarnya.
14 3
Tahap operasi konkrit 67 – 1112 tahun, pada tahap ini anak sudah memahami simbol-simbol matematis, namun sebaliknya pada hal-hal yang
sifatnya masih konkrit. 4
Tahap operasi formal 1112 – 15 tahun, anak-anak yang berada dalam tahap operasi formal dapat memikirkan dan membayangkan konsep-konsep yang
tidak berhubungan dengan realitas konkrit. Dengan memahami perkembangan peserta didik tersebut, para pendidik dapat
menggunakan teknik-teknik yang tepat untuk mempelajari kemampuan, minat, dan tingkat partisipasi.
Secara umum anak di Indonesia masuk Sekolah Dasar pada usia 6 – 7 tahun
dan rentang waktu belajar di Sekolah Dasar secara umum selama 6 tahun. Berarti pada usia tersebut dimulai dari tahap pra operasional sampai tahap operasi formal.
Menurut Maslichah Asy’ari 2006: 38 pada usia atau tahap tersebut secara umum anak-anak memiliki sifat yaitu:
a. memiliki rasa ingin tahu yang kuat;
b. senang bermain dalam suasana gembira;
c. serba coba-coba;
d. tidak suka mengalami kegagalan;
e. akan belajar efektif jika merasa senang dengan situasi yang ada; dan
f. belajar dengan cara bekerja.
Sehubungan dengan pendapat Maslichah Asy’ari di atas, Conny R. Semiawan 2008: 103 memberikan pendapat, hendaknya di dalam pembelajaran sains itu
diberikan dengan cara sebagai berikut.
15 a.
Konsep science for all, pengkajian sains ini harus berkenaan dengan kehidupan nyata dan cakupan sains harus dapat mendukung kebutuhan dan
kesadaran lainnya yang terkait dengan waktu, tempat, dan kebudayaan tertentu.
b. Proses pembelajaran yang terjadi by doing science, dimana proses
pembelajaran melibatkan secara aktif peserta didik kedalam pengalaman nyata.
Selain dari tujuan pembelajaran sains yang tersebut di atas, pada penelitian ini difokuskan untuk meningkatkan minat belajar sains siswa dengan menerapkan
metode yang telah disepakati oleh peneliti dan guru kelas. Metode tersebut adalah Strategi Pembelajaran Inkuiri SPI Terbimbing yang dijelaskan secara rinci di
bawah ini.