51 1 Penggunaan dan pemilihan kata.
2 Jaga penampilan. 3 Penggunaan suara.
4 Penggunaan bahasa tubuh. 5 Penggunaan catatan kecil.
6 Tingkatkan kemampuan fasilitas.
c. Ketiga, sesudah persentasi. Menyediakan waktu unutk tanya jawab. Cucu Eliyawati menyebutkan bahwa langkah-langkah penerapan media
dapat dibagi dalam empat tahap yaitu: a. Tahap Persiapan.
1 Guru mempersiapkan diri atas penggunaan materi pelajaran. 2 Guru menyiapkan media.
3 Guru menyiapkan ruangan dan peralatan. 4 Guru menyiapkan anak.
b. Tahap pelaksanaan. Guru memberikan pelajaran dan menyajikan media.
c. Tahap evaluasi 1 Guru mengadakan evaluasi terhadap hasil belajar anak selama proses
dan setelah pelajaran selesai. 2 Guru menerangkan hal-hal yang belum jelas.
d. Tahap Tindak Lanjut. e. Guru mengadakan kegiatan-kegiatan yang mengarahkan kepada
pemahaman lebih luas dan mendalam terhadap topic yang bersangkutan.
3. Kelebihan dan kekurangan media Power Point
Media Power Point sebagai media pembelajaran untuk menunjang proses belajar mengajar antara guru dan siswa. Media Power Point
memudahkan siswa untuk faham terhadap materi yang disampaikan guru, karena dalam proses penyampaian materi, guru menggunakan Power Point
yang ditampilkan melalui slide dilengkapi dengan contoh-contoh gambar sebagai inovasi yang dapat menarik perhatian siswa sehingga tujuan
pembelajaran tersebut dapat tercapai. Azhar Arsyad, 2006 menyebutkan beberapa keuntungan dan keterbatasan slide Power point diantaranya :
52 a. Keuntungan
1 Urutan gambar film bingkai dapat diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan
2 Isi pelajaran yang sama terdapat dalam gambar-gambar slide dapat disebarkan dan digunakan diberbagai tempat secara bersamaan.
3 Gambar pada Film bingkai Slide tertentu dapat ditayangkan lebih lama dan dengan demikian dapat menarik perhatian dan membangun
persepsi siswa yang sama terhadap pesan atau konsep pesan yang ingin disampaikan.
4 Film bingkai Slide dapat ditayangkan pada ruangan masih terang tidak perlu benar-benar gelap. Jika tidak terdapat layar khusus,
dindingpun dapat dijadikan tempat proyeksi gambar. 5 Film bingkai Slide dapat menyajikan gambar dan grafik untuk
berbagai bidang ilmu kepada kelompok atau perorangan dengan usia yang tiada terbatas.
6 Film bingkai Slide dapat digunakan sendiri atau digabung dengan suararekaman. Baik film bingkai bersuara maupun yang tidak, dapat
diubah. 7 Film bingkai Slide dapat menyajikan peristiwa masa lalu atau
peristiwa di tempat lain. Di samping itu, dengan Film bingkai Slide, objek yang besar, berbahaya, atau terlalu kecil untuk dilihat
dengan mata dapat ditayangkan dengan jelas.
b. Keterbatasan 1 Gambar dan grafik visual yang disajikan tidak bergerak sehingga
daya tariknya tidak sekuat dengan televise atau film. Oleh karena itu, visualisasi objek atau proses yang bergerak akan berkurang efektif
bila disajikan melalui media Film bingkai Slide.
2 Film bingkai Slide terlepas-lepas, dan ini merupakan suatu titik keunggulan sekaligus kelemahannya, karena memerlukan perhatian
untuk penyimpanannya agar Film bingkai Slide itu tidak hilang atau tercecer.
3 Meskipun biaya produksinya tidak terlalu mahal, Film bingkai Slide masih memerlukan biaya lebih besar daripada pembuatan
media foto, gambar, grafik, yang tidak diproyeksikan.
E. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dalam penelitian ini, yaitu : 1. Penelitian yang dilakukan Yayan Hidayat pada tahun tahun 2013 dengan
judul “ Efektivitas Media Pembelajaran Power Point pada Hasil Belajar Kognitif Mata Pelajaran Beton Pracetak Siswa kelas XII SMK Negeri 2
53 Kebumen. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII dengan
jumlah 65 siswa. Penelitian tersebut menggunakan jenis Penelitian Eksperimen. Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan tes dan
dokumentasi. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar kognitif siswa, dijelaskan pada selisih nilai yang
menggunakan media powerpoint lebih besar yaitu 19,66 dan mencapai nilai rata-rata kelas yaitu sebesar 81,02 dibandingkan dengan kelas yang
tidak menggunakan media powerpoint yaitu sebesar 16,50 dan mencapai nilai rata-rata kelas yaitu sebesar 76,83.
2. Penelitian yang dilakukan Mita Nugraheni pada tahun tahun 2014 dengan judul “Peningkatan Kemampuan Sosial Emosional Melalui Media
Pembelajaran Power Point Pada Pada Anak Usia Dini 5-6 Tahun Di TK SD Model Sleman”. Subjek dalam penelitian ini adalah anak usia dini 5-6
tahun yang tergabung dalam kelompok B3 dengan jumlah 20 siswa. Penelitian tersebut menggunakan jenis pendekatan penelitian Tindakan
Kelas Classroom Action Research Eksperimen. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu observasi dan dokumentasi. Hasil
penelitian tersebut menunjukkan bahwa kemampuan sosial emosional anak meningkat melalui media powerpoint. Hal tersebut dilihat pada sebelum
diadakan tindakan terdapat 35 dalam setiap indikator dengan kriteria skor 3, dan dibuktikan pada siklus I dengan hasil sebesar 51,6 dan pada
siklus II dengan hasil sebesar 91,6.