57 menarik dan efektif untuk membantu siswa memahami konsep jenis kelamin.
Selain media bergambar yang disukai, anak autis dalam penelitian ini memiliki gaya belajar melalui audio-visual learner yaitu gaya belajar dengan
menggunakan penglihatan dan pendengar anak. Jika media pembelajaran didesain semenarik mungkin, tujuan pembelajaran dalam memahami konsep
jenis kelamin akan tercapai. Berdasarkan uraian di atas mengenai perlunya media pembelajaran yang
menarik, efektif dan sesuai dengan gaya belajar anak autis dalam pembelajaran memahami konsep jenis kelamin, maka peneliti tertarik untuk
meneliti keefektifan salah satu media yang cukup menarik perhatian anak autis. Media pembelajaran yang akan digunakan oleh peneliti didalam
penelitian ini, yaitu media Power point. Media pembelajaran Power point yang diharapkan memberikan kefahaman dalam memahami konsep jenis
kelamin pada anak autis karena didalam proses pembelajaran menggunakan media tersebut dapat ditampilkan gambar sebagai inovasi agar anak tidak
mudah bosan dan dapat memusatkan perhatian siswa pada pembelajaran. Media Powerpoint ini memiliki keunggulan, yaitu disusun dalam bentuk
Slide yang berisi gambar anggota tubuh laki-laki dan perempuan beserta fungsinya, perbedaan perubahan ciri-ciri fisik dan perubahan anggota tubuh
pada masa pubertas dan sentuhan yang dilarang terhadap lawan jenis. Selain itu, pembelajaran menggunakan Power point tidak membutuhkan alat dan
bahan untuk menjelaskan, melainkan peralatan yang mendukung seperti
58 komputer atau lapto, sehingga diharapkan media Powerpoint efektif dalam
meningkatkan kefahaman konsep jenis kelamin.
G. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir yang telah diuraikan di atas maka dapat diajukan hipotesis penelitian
dari penelitian ini yaitu: “Media Power point efektif terhadap terhadap kemampuan konsep memahami jenis
kelamin pada anak autis kelas VIII SMP di Sekolah Khusus Autis Bina Anggita Yogyakarta”.
59
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penilitian kuantitatif dengan jenis penelitian kuasi eksperimen, yang bertujuan
untuk memperoleh data dengan melihat dampak suatu treatment dalam penerapan media pembelajaran “power point” terhadap kemampuan
memahami konsep jenis kelamin pada anak autis di Sekolah Khusus Autis Bina Anggita. Pendekatan penelitian kuasi eksperimen yang digunakan adalah
Single Subject Research SSR. Menurut Suharsimi Arikunto 2010: 27 menjelaskan bahwa penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya, banyak
menggunakan angka dalam penyajian hasil dari penelitian ini, mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dan
hasilnya, sehingga pendekatan yang digunakan dalam penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dikarenakan didalam penelitian ini banyak
menggunakan angka dalam proses pemerolehan data dan pemaparan hasil penelitian dalam pemerolehan data. Penelitian eksperimen adalah metode
penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali Sugiyono 2012: 72.
Pendapat lain menjelaskan penelitian dengan subjek tunggal sebagai penelitian eksperimen yang dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui
pengaruh perlakuan yang diberikan kepada subjek atau siswa autis secara berulang-ulang dalam waktu tertentu Juang Sunanto, 2009: 1. Penelitian
dengan subjek tunggal atau SSR mengacu pada strategi penelitian yang
60 dikembangkan untuk merekam perubahan mengenai pemahaman konsep jenis
kelamin laki-laki dan perempuan serta tingkah laku subjek secara perorangan. Treatment atau perlakuan yang sengaja dimunculkan adalah penggunaan
media pembelajaran “power point” yang sebelumnya belum pernah
digunakan atau diterapkan terhadap subjek penelitian sebagai variable bebas. Penelitian ini ditujukan untuk menggali dampak dari variable bebas yaitu
menggunakan media pembelajaran “powerpoint” sehingga nanti dapat dilihat
dari hasilnya seberapa besar dampak yang muncul dari penggunaan media pembelajaran
“power point” terhadap kemampuan memahami konsep jenis kelamin pada siswa autis.
Penelitian dengan subjek tunggal ini Single Subject Research SSR mengacu pada dasar meneliti kemampuan subjek sebelum dilakukan
perlakuan atau treatment, saat diberikan perlakuan, dan setelah diberi perlakuan, kemudian semua keadaan yang diteliti dicatat oleh peneliti dan
dilihat ada atau tidaknya pengaruh dari media pembelajaran “power point”
yang diberikan secara berulang-ulang. Kegiatan yang dimaksud sebelum dilakukan perlakuan atau treatment yaitu siswa autis dalam kondisi tanpa
perlakuan dan tanpa menggunakan media pembelajaran “power point”,
kemudian dengan perlakuan yang dimaksud adalah menggunakan media pembelajaran
“power point” terhadap pemahaman konsep jenis kelamin, dan bisa dilihat pengaruh setelah diberikan perlakuan atau treatment. kemudian
semua keadaan yang diteliti dicatat oleh peneliti dan dilihat. Alasan peneliti menggunakan kuasi eksperimen dengan subjek tunggal karena peneliti ingin
61 mengetahui pengaruh efektif atau tidaknya media pembelajaran
“power point” terhadap kemampuan memahami konsep jenis kelamin siswa autis
kelas VIII SMP di Sekolah Khusus Autis Bina Anggita Yogyakarta.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain -
B- . Menurut Juang Sunanto, dkk 2006: 44 menunjukkan adanya hubungan
sebab akibat antara variable terikat dan variable bebas, yang prosedur dasarnya dengan mengukur secara kontinu perilaku sasaran target behavior
pada kondisi baseline A1 dengan periode waktu tertentu, kemudian pada kondisi intervensi B, selanjutnya melakukan pengukuran pada kondisi
baseline kedua A2. Pengukuran ada kondisi baseline kedua A2 ini dimasukkan sebagai control untuk kondisi intervensi sehingga keyakinan
untuk menarik kesimpulan adanya hubungan fungsional antara variable bebas variable terikat lebih kuat. Adapun pola desain
-B- ini, yaitu :
Gambar 2. Prosedur desain -B-
Juang Sunanto, dkk, 2006: 45