Deskripsi Data Hasil Baseline-2 A2

133 analisis dalam kondisi dan analisis antar kondisi. Setiap kategori analisis grafik memiliki masing-masing komponen yang perlu dianalisis. 1. Deskripsi Analisis Dalam Kondisi Komponen yang akan dianalisis dalam kondisi ini meliputi panjang kondisi, kecenderungan arah, tingkat stabilitas, tingkat perubahan, jejak data, dan rentang. a Panjang kondisi Panjang kondisi merupakan banyaknya data dalam suatu kondisi yang juga menggambarkan banyaknya sesi yang dilakukan pada kondisi atau fase tersebut. dalam penelitian ini terdapat tiga kondisi atau fase yaitu fase pertama atau baseline-1, fase kedua atau intervensi, dan fase ketiga atau baseline-2. Panjang kondisi atau sesi pada setiap fase dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 10. Data Panjang Kondisi Kondisi A1 B A2 Panjang Kondisi 3 5 3 b Kecenderungan arah Kecenderungan arah digambarkan oleh garis lurus yang melintasi semua data dalam suatu kondisi dimana banyaknya data yang berada diatas dan dibawah garis tersebut sama banyak. Peneliti mengestimasi kecenderungan arah dengan menggunakan metode belah dua split-middle. Cara yang dapat dilakukan yaitu: 1 Membagi data pada fase baseline-1, intervensi, baseline-2 menjadi dua bagian. 134 2 Membagi kembali dua bagian kanan dan kiri. 3 Menentukan posisi median dari masing-masing belahan. 4 Menarik garis sejajar dengan absis yang menghubungkan titik temu median pada masing-masing belahan. Gambar 7. Grafik Data Kecenderungan Arah Berdasarkan grafik kecenderungan arah di atas dapat diketahui arah perkembangan kemampuan memahami konsep jenis kelamin pada masing-masing fase. Kecenderungan arah pada fase baseline-1, fase intervensi, fase baseline-2 adalah meningkat. Data kecenderungan arah diatas dimasukkan dalam tabel berikut. Tabel 11. Estimasi Kecenderungan Arah Kondisi A1 B A2 Estimasi Kecenderungan Arah + + + 20 40 60 80 100 120 sesi 1 sesi 2 sesi 3 Sesi 1 Sesi 2 Sesi 3 Sesi 4 Sesi 5 sesi 1 sesi 2 sesi 3 Pers e n ta se K e mamp u a n M e n g e n a l Ko n se p Je n is kela mi n Baseline-1, Intervensi, Baseline-2 135 c Tingkat stabilitas Tingkat stabilitas menunjukkan tingkat homogenitas data dalam suatu kondisi. Tingkat stabilitas data dapat ditentukan dengan menghitung banyaknya data yang berada dalam rentang 50 di atas dan di bawah mean. Dalam menentukan kecenderungan stabilitas, peneliti menggunakan kriteria stabilitas 15. Data kesenderungan stabilitas dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 12. Kecenderungan Stabilitas Kondisi A1 B A2 Kecenderungan Stabilitas Stabil 100 Stabil 100 Stabil 100 Perhitungan stabilitas menggunakan rumus dicantumkan dalam lampiran. Setelah menghitung menggunakan rumus maka kecenderungan stabilitas yang didapatkan pada fase baseline-1 yaitu 100 sehingga dikatakan stabil, sehingga dapat dilanjutkan pada fase intervensi. Pada fase intervensi kecenderungan stabilitas 100 atau stabil, kemudian dilanjutkan pada fase baseline-2. Pada fase baseline- 2 diperoleh presentase stabilitas 100 atau stabil, dengan demikian data yang diperoleh pada fase baseline-1, intervensi, dan baseline-2 memiliki kecenderungan stabilitas stabil. d Tingkat Perubahan Tingkat perubahan menunjukkan besarnya perubahan antara dua data. Tingkat perubahan data ini dalam suatu kondisi merupaka selisih antara dat pertama dengan data terakhir. Setelah menghitung, tentukan arahnya menaik, menurun, atau mendatar. Tanda + jika

Dokumen yang terkait

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI ADAPTIF UNTUK ANAK AUTIS DI SEKOLAH KHUSUS AUTIS BINA ANGGITA YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017.

1 32 200

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KARAWITAN PADA ANAK AUTIS DI SLB KHUSUS AUTIS BINA ANGGITA YOGYAKARTA.

0 3 147

PELAKSANAAN ASESMEN UNTUK LAYANAN PENDIDIKAN ANAK AUTIS DI SEKOLAH KHUSUS AUTIS BINA ANGGITA YOGYAKARTA.

0 7 229

KEEFEKTIFAN MEDIA PAPAN MANIK-MANIK TERHADAP KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA AUTIS KELAS IV DI SEKOLAH KHUSUS AUTIS BINA ANGGITA YOGYAKARTA.

2 2 213

PENINGKATAN KEMAMPUAN PELAKSANAAN SHALAT MELALUI METODE DEMONSTRASI UNTUK ANAK AUTIS KELAS XI DI SEKOLAH KHUSUS AUTIS BINA ANGGITA YOGYAKARTA.

0 0 225

PENINGKATAN KEMAMPUAN BINA DIRI ANAK AUTIS DALAM BERPAKAIAN MELALUI METODE LATIHAN (DRILL) DI SEKOLAH KHUSUS AUTIS BINA ANGGITA YOGYAKARTA.

0 0 152

EFEKTIVITAS MEDIA FLASHCARD TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL ANGGOTA TUBUH MANUSIA PADA ANAK AUTIS KELAS 2 SD DI SEKOLAH KHUSUS AUTIS BINA ANGGITA YOGYAKARTA.

14 96 171

KEEFEKTIFAN MEDIA VIDEO TERHADAP KEMAMPUAN BERWUDHU ANAK AUTIS KELAS X SMALB SEKOLAH KHUSUS AUTISMA BINA ANGGITA YOGYAKARTA.

0 0 240

EFEKTIVITAS MEDIA VISUAL KIRIGAMI POP UP TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK AUTIS KELAS II SD DI SEKOLAH KHUSUS AUTIS BINA ANGGITA BANTUL YOGYAKARTA.

7 30 154

PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA BAGI ANAK AUTIS KELAS VII DI SEKOLAH KHUSUS AUTIS BINA ANGGITA YOGYAKARTA.

0 2 206